Ilustrasi representatif alat musik yang menghasilkan suara dari getaran udara.
Alat musik aerofon adalah kategori luas dalam klasifikasi Hornbostel-Sachs yang merujuk pada instrumen yang menghasilkan suara melalui getaran kolom udara yang diciptakan oleh pemain. Intinya, untuk memainkannya, Anda harus meniupnya. Kategori ini sangat beragam, mulai dari alat musik tiup kayu sederhana hingga instrumen logam orkestra yang kompleks. Memahami cara kerja aerofon memberikan wawasan mendalam tentang fisika musik.
Keunikan aerofon terletak pada cara resonansi udara diatur. Pada beberapa alat, seperti suling, udara dipotong oleh tepi tajam (embouchure hole). Pada alat musik tiup logam (brass), bibir pemain bergetar pada corong (mouthpiece) untuk menghasilkan frekuensi dasar. Variasi dalam desain, lubang nada, dan bentuk pipa menentukan rentang nada dan warna suara yang dihasilkan.
Berikut adalah sepuluh contoh alat musik aerofon yang telah membuktikan daya tarik dan fleksibilitasnya di berbagai genre musik di seluruh dunia:
Suling, baik transversal (dimainkan menyamping) maupun recorder (dimainkan menghadap depan), adalah salah satu aerofon tertua. Suara dihasilkan ketika aliran udara yang diarahkan mengenai tepi tajam lubang menghasilkan getaran udara di dalam pipa. Suling memiliki peran penting dalam musik klasik, jazz, dan musik rakyat di seluruh dunia.
Sebagai salah satu anggota keluarga brass, terompet menghasilkan suara ketika bibir pemain (sebagai sumber getaran) menekan mouthpiece dan bergetar. Nada diubah dengan memvariasikan ketegangan bibir (pitch) dan menggunakan katup (valve) untuk mengubah panjang efektif pipa resonansi. Ini adalah instrumen yang identik dengan energi dalam musik orkestra dan marching band.
Meskipun terbuat dari kuningan, saksofon diklasifikasikan sebagai alat musik tiup kayu (woodwind) karena menggunakan lidah tunggal (single reed) untuk menghasilkan getaran. Ditemukan oleh Adolphe Sax, instrumen ini memiliki rentang ekspresif yang luar biasa, menjadikannya tulang punggung dalam musik jazz dan blues modern.
Harmonika adalah aerofon yang relatif kecil yang menghasilkan suara dari getaran bilah logam (reed) saat udara ditarik atau ditiup. Bilah ini dipasang pada bingkai logam di dalam rumah kayu atau plastik. Karena portabilitasnya, harmonika menjadi instrumen yang sangat populer di kalangan musisi folk, blues, dan rock.
Pipa organ adalah contoh aerofon paling kompleks dan besar. Instrumen ini menggunakan sistem tekanan udara yang dikendalikan oleh pemain melalui keyboard. Berbagai jenis pipa, masing-masing dengan ukuran dan bentuk unik, menghasilkan berbagai timbre (warna suara), menjadikannya sering disebut sebagai "raja instrumen."
Setiap alat musik aerofon, dari suling bambu sederhana hingga organ raksasa, berbagi prinsip dasar yang sama: memanipulasi aliran udara untuk menciptakan gelombang suara. Keragaman dalam desainnya memungkinkan dunia musik untuk memiliki palet suara yang tak terbatas, memfasilitasi ekspresi emosional dari melodi paling lembut hingga crescendo paling menggelegar.