Simbol ilustratif terkait pertumbuhan abnormal.
Akromegali adalah kondisi medis langka yang disebabkan oleh produksi hormon pertumbuhan (growth hormone/GH) yang berlebihan oleh kelenjar pituitari. Kondisi ini biasanya berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun dan seringkali tidak terdeteksi hingga terjadi perubahan fisik yang signifikan. Berbeda dengan gigantisme, yang terjadi pada masa kanak-kanak sebelum lempeng pertumbuhan tulang menutup, akromegali terjadi pada orang dewasa setelah lempeng pertumbuhan tersebut menutup. Akibatnya, pertumbuhan tulang yang berlebihan terjadi pada tangan, kaki, dan wajah, bukan pada tinggi badan secara keseluruhan.
Penyebab paling umum dari akromegali adalah tumor jinak pada kelenjar pituitari yang disebut adenoma pituitari. Tumor ini menghasilkan hormon pertumbuhan dalam jumlah yang berlebihan. Dalam kasus yang lebih jarang, akromegali dapat disebabkan oleh tumor di bagian lain tubuh, seperti pankreas atau paru-paru, yang menghasilkan zat mirip hormon pertumbuhan (GHRH - growth hormone-releasing hormone).
Gejala akromegali bisa sangat bervariasi antarindividu dan berkembang secara bertahap, sehingga seringkali sulit dikenali pada tahap awal. Beberapa gejala yang umum meliputi:
Diagnosis akromegali biasanya melibatkan kombinasi pemeriksaan fisik, tes darah, dan pencitraan. Tes darah akan mengukur kadar hormon pertumbuhan dan IGF-1 (insulin-like growth factor-1) dalam tubuh. Tingkat IGF-1 yang tinggi seringkali menjadi indikator kuat akromegali. Tes penekanan GH dengan glukosa (oral glucose tolerance test) juga dapat dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis, di mana kadar GH seharusnya menurun setelah konsumsi glukosa, namun pada penderita akromegali, GH tetap tinggi. Pemindaian MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau CT scan pada kelenjar pituitari akan dilakukan untuk mendeteksi keberadaan dan ukuran adenoma.
Tujuan utama penanganan akromegali adalah untuk menurunkan kadar hormon pertumbuhan, mengurangi ukuran tumor, dan mengelola komplikasi yang timbul. Pilihan penanganan meliputi:
Penanganan akromegali seringkali bersifat jangka panjang dan membutuhkan pemantauan berkala untuk memastikan kadar hormon terkontrol dan komplikasi terkelola dengan baik. Dengan penanganan yang tepat, kualitas hidup penderita akromegali dapat ditingkatkan secara signifikan dan risiko komplikasi serius dapat dikurangi.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.