Ilustrasi: Simbol pembelajaran Arab Pegon
Bagi banyak umat Islam di Indonesia, terutama mereka yang tumbuh di lingkungan pesantren atau terbiasa membaca kitab-kitab klasik, istilah "Arab Pegon" mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, bagi sebagian orang lain, ini bisa menjadi sebuah misteri. Arab Pegon, yang juga sering disebut sebagai tulisan Jawi, adalah sebuah sistem penulisan Arab yang dimodifikasi untuk merekam bahasa Melayu atau bahasa daerah lain yang digunakan di Nusantara. Memahami dasar-dasar Arab Pegon adalah kunci untuk dapat membaca dan memahami khazanah intelektual keagamaan yang terpendam dalam kitab-kitab kuning.
Secara sederhana, Arab Pegon adalah aksara Arab yang digunakan untuk menuliskan bunyi-bunyi dalam bahasa Melayu atau bahasa lokal lainnya yang tidak memiliki padanan huruf dalam aksara Arab murni. Modifikasi ini dilakukan dengan menambahkan beberapa titik atau harakat (tanda baca) pada huruf-huruf Arab standar, atau bahkan menciptakan huruf baru, untuk mewakili fonem-fonem khas bahasa yang ditulis. Contoh yang paling umum adalah penambahan titik tiga di bawah huruf 'jim' (ج) untuk mewakili bunyi 'ny' (seperti pada kata 'nyata'), atau penggunaan huruf 'kaf' (ك) dengan tambahan diakritik untuk bunyi 'ga' atau 'ca'.
Sistem ini diadopsi dan dikembangkan secara luas di wilayah kepulauan Melayu dan sekitarnya, yang mencakup sebagian besar wilayah Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan sebagian Thailand. Di Indonesia, tulisan Pegon sangat lekat dengan tradisi keagamaan, terutama dalam penulisan tafsir, hadis, fikih, tasawuf, dan berbagai ilmu agama lainnya yang diajarkan di pesantren. Kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab Pegon inilah yang kemudian dikenal sebagai "kitab kuning".
Pentingnya mempelajari Arab Pegon dasar tidak dapat diremehkan, terutama bagi mereka yang ingin mendalami ajaran Islam secara otentik dari sumber-sumber klasik. Berikut beberapa alasan utamanya:
Untuk memulai pembelajaran Arab Pegon dasar, ada beberapa elemen kunci yang perlu dipahami:
Memulai belajar Arab Pegon mungkin terasa menantang, namun dengan pendekatan yang tepat, prosesnya bisa menjadi menyenangkan.
Pertama, carilah sumber belajar yang terpercaya. Banyak pesantren atau lembaga pendidikan Islam yang menawarkan kursus atau materi tentang Arab Pegon. Buku-buku panduan khusus juga tersedia di toko-toko buku agama. Kedua, mulailah dengan teks-teks sederhana. Jangan langsung mencoba membaca kitab-kitab tebal. Carilah bacaan yang memang dirancang untuk pemula, seperti iqra' atau juz 'amma yang diterjemahkan dalam Pegon. Ketiga, praktikkan secara rutin. Membaca dan menulis sedikit demi sedikit setiap hari akan membangun kebiasaan dan meningkatkan kemampuan Anda. Terakhir, jangan ragu untuk bertanya. Jika Anda memiliki guru atau teman yang mengerti, manfaatkanlah untuk klarifikasi dan diskusi.
Menguasai Arab Pegon dasar membuka pintu gerbang ke dunia pengetahuan Islam yang luas dan kaya di Nusantara. Ini bukan sekadar tentang membaca aksara, tetapi lebih jauh lagi, tentang menghubungkan diri dengan akar intelektual dan spiritual warisan para ulama. Dengan kesabaran dan ketekunan, setiap orang dapat menyingkap keindahan dan kedalaman makna yang tersimpan dalam tulisan Jawi ini.