Huruf Pegon, atau dikenal juga sebagai Jawi, adalah sistem penulisan Arab yang dimodifikasi untuk menuliskan bahasa Melayu dan bahasa Jawa. Meskipun menggunakan aksara Arab sebagai dasarnya, terdapat beberapa tambahan dan penyesuaian agar dapat merepresentasikan bunyi-bunyi khas dalam bahasa-bahasa tersebut. Mempelajari cara membaca huruf Pegon membuka pintu untuk memahami berbagai naskah klasik keagamaan, sastra, dan sejarah yang ditulis dalam bahasa Melayu dan Jawa. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah dalam menguasai cara membaca huruf Pegon.
Sebelum masuk ke detail, penting untuk diingat bahwa huruf Pegon pada dasarnya adalah aksara Arab yang telah mengalami adaptasi. Ini berarti Anda perlu memiliki pemahaman dasar tentang alfabet Arab, terutama cara penulisan huruf bersambung.
Huruf Pegon menggunakan sebagian besar huruf dari alfabet Arab (Hijaiyah). Anda perlu familier dengan bentuk-bentuk dasar huruf Arab, baik yang berdiri sendiri maupun saat disambung. Beberapa huruf yang sering muncul dan perlu diperhatikan adalah:
Seperti dalam penulisan Arab pada umumnya, Pegon menggunakan harakat untuk menandai vokal pendek. Harakat yang paling umum digunakan adalah:
Perbedaan utama antara Pegon dan penulisan Arab standar terletak pada penyesuaian untuk bahasa Melayu/Jawa. Beberapa huruf Arab diadaptasi atau ditambahkan untuk merepresentasikan bunyi yang tidak ada dalam bahasa Arab murni.
Beberapa bunyi dalam bahasa Melayu/Jawa membutuhkan huruf khusus dalam Pegon. Ini seringkali merupakan modifikasi dari huruf Arab atau penggunaan huruf tertentu yang diimpor dari bahasa lain (seperti Persia).
Beberapa huruf Arab digunakan untuk merepresentasikan bunyi yang tidak sesuai dengan pelafalan Arab aslinya. Ini adalah salah satu tantangan utama dalam membaca Pegon, karena memerlukan pengetahuan konteks dan kosakata.
Mempelajari cara membaca huruf Pegon membutuhkan latihan dan kesabaran. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda:
Cari teks-teks Pegon yang sederhana, misalnya teks pengantar salat, kalimat-kalimat pujian, atau terjemahan ayat-ayat pendek. Mulai dari kata-kata yang sering muncul akan membantu Anda mengenali pola.
Banyak kitab-kitab Pegon modern yang disertai dengan transliterasi ke dalam huruf Latin, atau bahkan terjemahan. Gunakan sumber-sumber ini sebagai referensi awal.
Karena beberapa huruf dapat memiliki lebih dari satu bacaan tergantung konteks, cobalah untuk memahami makna keseluruhan kalimat. Ini akan membantu Anda menebak bacaan yang paling tepat.
Mencoba menuliskan kata-kata sederhana dalam huruf Pegon dapat sangat membantu memperkuat pemahaman Anda tentang bagaimana huruf-huruf tersebut disambung dan dibentuk.
Jika memungkinkan, bergabunglah dengan kelompok belajar atau cari guru yang menguasai huruf Pegon. Interaksi langsung dapat mempercepat proses belajar Anda.
Menguasai huruf Pegon bukan hanya tentang membaca teks lama, tetapi juga membuka wawasan budaya dan sejarah yang kaya. Anda dapat mengakses khazanah ilmu pengetahuan Islam, sastra Melayu klasik, arsip sejarah, dan tradisi lisan yang tertulis dalam aksara ini. Ini adalah jembatan penting untuk terhubung dengan warisan leluhur.