Cara Memasang IUD Spiral yang Benar dan Aman

IUD Spiral: Metode Kontrasepsi Efektif Panduan Lengkap Pemasangan

Ilustrasi: IUD Spiral sebagai alat kontrasepsi.

IUD (Intrauterine Device) atau spiral adalah salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Alat kontrasepsi ini berbentuk kecil, lentur, dan berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga medis profesional. Memahami cara memasang IUD spiral adalah kunci untuk memastikan efektivitas dan keamanannya.

Apa itu IUD Spiral?

IUD adalah alat kontrasepsi reversibel yang bekerja dengan cara mencegah sperma membuahi sel telur. Ada dua jenis utama IUD yang umum digunakan:

Kedua jenis IUD ini memiliki efektivitas yang sangat tinggi, seringkali lebih dari 99%, dan dapat bertahan selama beberapa tahun (biasanya 3 hingga 10 tahun, tergantung jenisnya).

Persiapan Sebelum Pemasangan IUD

Proses pemasangan IUD sebaiknya dilakukan oleh dokter kandungan atau bidan yang terlatih. Ada beberapa langkah persiapan yang perlu Anda ketahui:

  1. Konsultasi dengan Tenaga Medis: Ini adalah langkah terpenting. Dokter akan mengevaluasi riwayat kesehatan Anda, mendiskusikan pilihan kontrasepsi yang paling sesuai, dan menjelaskan manfaat serta risiko pemasangan IUD.
  2. Pemeriksaan Fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk memastikan rahim dalam kondisi sehat dan tidak ada infeksi.
  3. Waktu Pemasangan: Pemasangan IUD paling baik dilakukan pada beberapa waktu tertentu untuk memastikan Anda tidak sedang hamil:
    • Selama periode menstruasi: Ini adalah waktu yang paling umum karena dokter dapat memastikan Anda tidak hamil.
    • Beberapa minggu setelah melahirkan.
    • Beberapa minggu setelah keguguran.
    • Setelah mengganti metode kontrasepsi lain.
  4. Mengosongkan Kandung Kemih: Sebelum prosedur, Anda akan diminta untuk mengosongkan kandung kemih.

Proses Cara Memasang IUD Spiral

Proses pemasangan IUD umumnya cepat, biasanya hanya memakan waktu beberapa menit. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dilakukan oleh tenaga medis:

  1. Pembersihan Area Serviks: Dokter akan membersihkan area vagina dan leher rahim dengan larutan antiseptik untuk mencegah infeksi.
  2. Pemasangan Spekulum: Spekulum (alat yang sama seperti saat pemeriksaan Pap smear) akan dimasukkan ke dalam vagina untuk membuka dinding vagina agar leher rahim terlihat jelas.
  3. Penyesuaian Posisi Rahim: Alat bernama tenakulum dapat digunakan untuk memegang leher rahim dengan lembut agar posisinya stabil.
  4. Pengukuran Kedalaman Rahim: Alat pengukur khusus (sound) akan digunakan untuk mengukur kedalaman rahim.
  5. Pemasangan IUD: IUD yang telah dilipat dimasukkan ke dalam tabung aplikator. Tabung aplikator kemudian dimasukkan melalui leher rahim hingga mencapai bagian atas rahim. IUD akan dilepaskan dari aplikatornya dan ditempatkan di dalam rahim.
  6. Penyesuaian Benang IUD: Benang IUD yang keluar dari leher rahim akan dipotong, menyisakan panjang sekitar 2-5 cm di dalam vagina. Benang ini akan digunakan untuk memeriksa posisi IUD di kemudian hari dan untuk melepasnya.

Apa yang dirasakan saat pemasangan? Sebagian wanita merasakan kram ringan hingga sedang selama atau setelah pemasangan IUD. Ini mirip dengan kram menstruasi. Rasa tidak nyaman ini biasanya mereda dalam beberapa jam hingga beberapa hari.

Perawatan Setelah Pemasangan IUD

Setelah IUD terpasang, Anda mungkin akan mengalami beberapa hal berikut:

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami:

Penting untuk diingat bahwa IUD tidak melindungi dari Infeksi Menular Seksual (IMS). Oleh karena itu, jika Anda berisiko terkena IMS, disarankan untuk tetap menggunakan kondom.

Memilih IUD adalah keputusan pribadi yang memerlukan informasi yang akurat. Memahami cara memasang IUD spiral dan apa yang diharapkan setelahnya dapat membantu Anda merasa lebih nyaman dan percaya diri dengan pilihan kontrasepsi Anda.

🏠 Homepage