Cara Pasang IUD Spiral: Panduan Lengkap dan Terpercaya
Memilih alat kontrasepsi jangka panjang seperti IUD (Intrauterine Device) atau yang lebih dikenal sebagai spiral, adalah keputusan penting bagi banyak wanita. IUD merupakan metode kontrasepsi yang efektif dan tahan lama, namun proses pemasangannya tentu menimbulkan pertanyaan, terutama bagi yang pertama kali ingin menggunakannya. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai cara pasang IUD spiral, apa saja yang perlu dipersiapkan, serta apa yang diharapkan selama dan setelah prosedur.
Apa itu IUD Spiral?
IUD spiral adalah alat kontrasepsi berbentuk T kecil yang dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga medis profesional. Tujuannya adalah untuk mencegah kehamilan. Ada dua jenis utama IUD: yang mengandung hormon (progestin) dan yang tidak mengandung hormon (tembaga).
IUD Tembaga: Bekerja dengan melepaskan ion tembaga yang bersifat toksik bagi sperma dan ovum, sehingga mencegah pembuahan. Efektif hingga 10-12 tahun.
IUD Hormonal: Melepaskan hormon progestin secara perlahan, yang mengentalkan lendir serviks sehingga menghalangi sperma masuk, menipiskan lapisan rahim, dan terkadang menghambat ovulasi. Efektif hingga 3-8 tahun, tergantung jenisnya.
Persiapan Sebelum Pemasangan IUD
Sebelum menjalani prosedur pemasangan IUD, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan dan diskusikan dengan dokter atau bidan:
Konsultasi Medis: Ini adalah langkah terpenting. Dokter akan meninjau riwayat kesehatan Anda, siklus menstruasi, serta mendiskusikan pilihan kontrasepsi yang paling sesuai. Dokter akan menjelaskan keuntungan dan risiko dari masing-masing jenis IUD.
Tes Kehamilan: Penting untuk memastikan Anda tidak sedang hamil saat pemasangan IUD. Pemasangan IUD pada kondisi hamil dapat menimbulkan komplikasi.
Tes Infeksi Menular Seksual (IMS): Terutama jika Anda memiliki faktor risiko, dokter mungkin akan menyarankan tes IMS. Pemasangan IUD pada kondisi ada infeksi aktif dapat meningkatkan risiko infeksi panggul.
Waktu Pemasangan: Pemasangan IUD spiral paling ideal dilakukan pada beberapa hari pertama setelah menstruasi selesai atau pada saat ovulasi (untuk memastikan tidak sedang hamil). Namun, dokter dapat menentukan waktu terbaik berdasarkan kondisi Anda.
Obat Pereda Nyeri: Beberapa wanita mungkin merasakan kram saat pemasangan. Dokter mungkin merekomendasikan Anda mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau parasetamol sekitar 30-60 menit sebelum prosedur.
Bagaimana Cara Pasang IUD Spiral Dilakukan?
Prosedur pemasangan IUD biasanya cepat, hanya memakan waktu beberapa menit, dan dilakukan di ruang periksa dokter atau klinik. Berikut langkah-langkah umumnya:
Pemeriksaan dan Persiapan: Anda akan diminta berbaring di meja pemeriksaan dengan posisi seperti akan melakukan pemeriksaan papsmear. Dokter atau bidan akan membersihkan area vagina dan serviks.
Pemasangan Spekulum: Seperti pada papsmear, spekulum akan dimasukkan untuk membuka dinding vagina agar serviks terlihat jelas.
Menentukan Posisi Rahim: Dokter mungkin menggunakan alat khusus (tenakulum) untuk memegang serviks dan mengukur kedalaman serta posisi rahim. Tindakan ini mungkin menimbulkan rasa sedikit tidak nyaman atau kram.
Memasukkan IUD: IUD yang sudah terpasang dalam alat aplikator steril akan dimasukkan melalui serviks ke dalam rongga rahim. Awalnya, alat aplikator akan dimasukkan hingga mencapai dasar rahim, lalu IUD akan dilepaskan dari aplikatornya. Dokter akan menarik keluar aplikator dengan hati-hati.
Memotong Benang IUD: IUD memiliki dua benang tipis yang menggantung keluar dari serviks ke dalam vagina. Benang ini akan dipotong oleh dokter dengan panjang tertentu agar tidak mengganggu. Benang ini berfungsi untuk membantu mengeluarkan IUD saat nanti dilepas.
Sensasi Selama dan Setelah Pemasangan
Setiap wanita memiliki toleransi nyeri yang berbeda. Selama pemasangan, Anda mungkin merasakan:
Kram ringan hingga sedang, mirip kram menstruasi.
Rasa tertusuk atau sedikit nyeri saat serviks dipegang atau saat IUD dimasukkan.
Beberapa wanita tidak merasakan nyeri sama sekali.
Setelah pemasangan selesai, rasa kram biasanya akan mereda dalam beberapa jam hingga beberapa hari. Anda mungkin juga mengalami sedikit flek darah atau bercak.
Perawatan Setelah Pemasangan IUD
Untuk memastikan pemulihan yang baik dan fungsi IUD yang optimal, ikuti anjuran dokter:
Hindari mengangkat beban berat, aktivitas fisik berat, dan hubungan seksual selama 24-48 jam pertama setelah pemasangan.
Jika merasakan nyeri, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang direkomendasikan dokter.
Periksa benang IUD secara berkala (misalnya seminggu sekali setelah menstruasi) dengan jari Anda untuk memastikan posisinya masih terasa. Benang IUD seharusnya terasa seperti potongan kecil yang kaku, namun tidak tajam.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami nyeri perut hebat, perdarahan banyak, demam, atau jika Anda merasa IUD telah bergeser (misalnya benang terasa lebih panjang atau pendek, atau Anda merasakan bagian keras IUD).
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami salah satu dari gejala berikut setelah pemasangan IUD:
Nyeri perut bagian bawah yang parah atau terus menerus.
Perdarahan vagina yang sangat banyak.
Demam tinggi.
Sakit saat berhubungan seksual.
Merasa ada bagian keras IUD yang keluar dari serviks.
Dicurigai hamil.
Konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan profesional untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai cara pasang IUD spiral dan memastikan metode kontrasepsi ini tepat untuk Anda.