Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), atau yang lebih umum dikenal sebagai KB spiral, adalah salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang efektif dan populer di kalangan wanita. KB spiral bekerja dengan mencegah kehamilan melalui berbagai mekanisme, tergantung pada jenisnya. Pemasangan KB spiral merupakan prosedur medis yang relatif singkat dan biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai cara pemasangan KB spiral pada wanita.
KB spiral adalah alat berbentuk seperti huruf T yang terbuat dari plastik dan seringkali dilapisi tembaga atau mengandung hormon progestin. Tujuannya adalah untuk ditempatkan di dalam rahim wanita. Ada dua jenis utama KB spiral:
Pemasangan KB spiral adalah prosedur medis yang harus dilakukan oleh dokter atau bidan yang terlatih. Prosesnya biasanya meliputi langkah-langkah berikut:
Sebelum pemasangan, Anda akan menjalani konsultasi dengan tenaga kesehatan. Dokter atau bidan akan menanyakan riwayat kesehatan Anda, termasuk riwayat kehamilan, persalinan, riwayat penyakit menular seksual, alergi, dan penggunaan obat-obatan. Pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan panggul, juga akan dilakukan untuk memastikan tidak ada infeksi atau kondisi lain yang dapat menghalangi pemasangan KB spiral. Tenaga kesehatan akan menjelaskan berbagai jenis KB spiral, cara kerjanya, manfaat, risiko, serta alternatif kontrasepsi lainnya agar Anda dapat membuat keputusan yang tepat.
Pada hari pemasangan, Anda mungkin akan diminta untuk mengosongkan kandung kemih. Beberapa dokter mungkin merekomendasikan penggunaan obat pereda nyeri ringan beberapa jam sebelum prosedur untuk mengurangi rasa tidak nyaman. KB spiral akan dikeluarkan dari kemasannya menggunakan alat khusus steril.
Pemasangan KB spiral biasanya memakan waktu sekitar 5-10 menit dan dapat dilakukan di berbagai waktu, tergantung pada kondisi Anda:
Prosedur pemasangan meliputi:
Sebagian besar wanita merasakan sensasi kram yang mirip dengan kram menstruasi selama dan setelah pemasangan. Rasa tidak nyaman ini biasanya ringan dan dapat mereda dalam beberapa jam atau hari. Beberapa wanita mungkin merasakan sedikit pusing atau mual.
Setelah KB spiral terpasang, Anda mungkin akan diminta untuk beristirahat sejenak. Dokter atau bidan akan memberikan instruksi mengenai perawatan selanjutnya, yang umumnya meliputi:
KB spiral menawarkan banyak keunggulan, termasuk efektivitas yang sangat tinggi (lebih dari 99%), masa pakai yang panjang (beberapa tahun, tergantung jenisnya), tidak memerlukan tindakan setiap kali berhubungan seksual, dan reversibel (kesuburan dapat kembali setelah KB spiral dilepas). Namun, seperti metode kontrasepsi lainnya, ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai, meskipun jarang terjadi, seperti ekspulsi (KB spiral keluar dari rahim), perforasi rahim (lubang pada dinding rahim), atau peningkatan risiko infeksi radang panggul, terutama jika sudah ada infeksi sebelumnya.
Dengan memahami proses pemasangan dan potensi manfaat serta risikonya, wanita dapat membuat pilihan kontrasepsi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan mereka.