Ilustrasi siswa kelas 5 mengerjakan ANBK di komputer. Seorang anak duduk di depan laptop dengan ikon buku dan grafik, melambangkan literasi dan numerasi dalam Asesmen Nasional Berbasis Komputer. Persiapan ANBK Kelas 5 Ilustrasi siswa kelas 5 mengerjakan ANBK di komputer.

Panduan Lengkap dan Contoh Soal ANBK Kelas 5 SD

Asesmen Nasional Berbasis Komputer, atau yang lebih dikenal dengan ANBK, merupakan program evaluasi yang dirancang oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses, dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan. Bagi siswa kelas 5 SD, ANBK menjadi sebuah momen penting yang akan memberikan gambaran mengenai kemampuan literasi, numerasi, serta karakter yang telah terbentuk selama proses belajar.

Penting untuk dipahami bahwa ANBK bukanlah ujian kelulusan. Hasil ANBK tidak menentukan nasib individu siswa, melainkan digunakan sebagai bahan refleksi bagi sekolah dan pemerintah untuk perbaikan sistem pendidikan secara menyeluruh. Oleh karena itu, pendekatan terbaik dalam menghadapi ANBK adalah dengan pemahaman konsep yang mendalam, bukan sekadar menghafal. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai komponen-komponen ANBK dan menyajikan berbagai contoh soal yang relevan untuk siswa kelas 5 SD, lengkap dengan pembahasannya.

Memahami Tiga Instrumen Utama ANBK

ANBK terdiri dari tiga instrumen utama yang masing-masing memiliki tujuan spesifik:

  1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM): Mengukur kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi yang diukur, yaitu literasi membaca dan numerasi.
  2. Survei Karakter: Mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Ini membantu sekolah memahami perkembangan karakter siswanya.
  3. Survei Lingkungan Belajar: Mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan. Survei ini diisi oleh siswa, guru, dan kepala sekolah untuk mendapatkan gambaran utuh tentang ekosistem sekolah.

Fokus utama bagi siswa adalah pada pengerjaan AKM dan pengisian kedua survei tersebut. Mari kita bedah satu per satu dengan contoh-contoh yang konkret.


Bagian 1: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Literasi Membaca

Literasi membaca dalam AKM bukan hanya tentang kemampuan membaca teks secara harfiah. Lebih dari itu, literasi membaca menguji kemampuan siswa untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks. Teks yang disajikan bisa berupa teks fiksi (cerita) dan teks informasi (artikel, infografis, pengumuman).

Contoh Soal AKM Literasi - Teks Fiksi

Teks 1: Petualangan Kura-Kura Pemberani

Di tepi sebuah sungai yang jernih, hiduplah seekor kura-kura bernama Kiko. Berbeda dengan kura-kura lain yang pemalu dan lebih suka bersembunyi di dalam cangkangnya, Kiko adalah kura-kura yang penuh rasa ingin tahu. Ia selalu bermimpi untuk melihat dunia di seberang bukit yang menjulang tinggi di dekat sungai.

"Suatu hari nanti, aku akan mendaki bukit itu," kata Kiko pada sahabatnya, seekor ikan mas bernama Emas. Emas hanya tertawa kecil. "Itu tidak mungkin, Kiko. Kau berjalan sangat lambat, dan bukit itu sangat terjal. Tempat kita di sini, di sungai yang aman."

Namun, tekad Kiko sudah bulat. Keesokan paginya, ia mulai perjalanannya. Langkahnya memang lambat, tetapi ia tidak pernah menyerah. Ia melewati padang rumput yang luas, bertemu dengan belalang yang menyemangatinya, dan menghindari seekor elang yang terbang di atasnya. Saat matahari mulai terbenam, Kiko baru sampai di kaki bukit. Ia lelah, tetapi bayangan puncak bukit di bawah cahaya senja membuatnya semakin bersemangat.

Perjalanan mendaki bukit jauh lebih sulit. Bebatuan tajam dan tanah yang licin menjadi rintangan. Beberapa kali Kiko hampir tergelincir, tetapi ia menggunakan cangkangnya sebagai penahan. Setelah perjalanan yang terasa sangat panjang, Kiko akhirnya tiba di puncak. Dari sana, ia bisa melihat pemandangan yang luar biasa indah: sungai tempat tinggalnya yang berkilauan, hutan yang hijau, dan desa-desa kecil di kejauhan. Ia merasa sangat bahagia dan bangga. Kiko membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, keterbatasan bukanlah halangan.

Pertanyaan 1 (Pilihan Ganda)

Apa sifat utama yang dimiliki oleh Kiko?

  1. Pemalu dan penakut
  2. Pemberani dan pantang menyerah
  3. Cepat dan ceroboh
  4. Malas dan suka mengeluh
Pembahasan: Jawaban yang benar adalah B. Pemberani dan pantang menyerah. Dalam teks disebutkan bahwa Kiko "penuh rasa ingin tahu" dan memiliki "tekad yang bulat" untuk mendaki bukit meskipun sahabatnya meragukannya. Ia juga tidak menyerah saat menghadapi rintangan seperti bebatuan tajam. Sifat-sifat ini menunjukkan keberanian dan kegigihan. Opsi A, C, dan D bertentangan dengan karakter Kiko yang digambarkan dalam cerita.

Pertanyaan 2 (Pilihan Ganda Kompleks - bisa lebih dari satu jawaban)

Pernyataan mana saja yang sesuai dengan isi cerita di atas? Beri tanda centang (✓) pada jawaban yang benar.

[ ] Kiko berhasil mencapai puncak bukit karena dibantu oleh sahabatnya, Emas.
[ ] Pemandangan dari puncak bukit sangat indah.
[ ] Kiko menyerah di tengah perjalanan karena kelelahan.
[ ] Tekad yang kuat membantu Kiko mengatasi rintangannya.

Pembahasan: Jawaban yang benar adalah pernyataan kedua dan keempat.
  • Pernyataan pertama salah karena Emas justru meragukan Kiko dan tidak membantunya.
  • Pernyataan kedua benar, sesuai dengan kalimat "ia bisa melihat pemandangan yang luar biasa indah".
  • Pernyataan ketiga salah, karena Kiko "tidak pernah menyerah" dan "akhirnya tiba di puncak".
  • Pernyataan keempat benar, sesuai dengan pesan moral cerita bahwa "dengan tekad yang kuat, keterbatasan bukanlah halangan".

Pertanyaan 3 (Uraian Singkat)

Menurutmu, apa pelajaran yang bisa diambil dari kisah Kiko?

Pembahasan: Jawaban yang diharapkan adalah refleksi dari pesan moral cerita. Contoh jawaban yang baik:
  • Kita tidak boleh menyerah dalam menggapai cita-cita meskipun banyak rintangan.
  • Jangan biarkan kekurangan atau keterbatasan kita menjadi penghalang untuk mencoba hal baru.
  • Kerja keras dan tekad yang kuat akan membuahkan hasil yang memuaskan.
Kunci penilaian pada soal ini adalah kemampuan siswa menangkap pesan utama dari cerita dan menyatakannya dengan kalimat sendiri.

Contoh Soal AKM Literasi - Teks Informasi

Teks 2: Manfaat Hebat dari Sarapan Pagi

Sarapan sering disebut sebagai waktu makan terpenting dalam sehari. Setelah tidur semalaman, tubuh kita membutuhkan asupan energi baru untuk memulai aktivitas. Melewatkan sarapan dapat membuat tubuh terasa lemas, sulit berkonsentrasi, dan suasana hati menjadi buruk.

Sumber Energi Utama
Makanan yang kita konsumsi saat sarapan akan diubah menjadi glukosa, yang merupakan sumber energi utama bagi otak dan tubuh. Otak sangat bergantung pada glukosa untuk berfungsi optimal. Tanpa sarapan, kemampuan otak untuk fokus, mengingat, dan memecahkan masalah akan menurun. Inilah mengapa siswa yang sarapan cenderung memiliki prestasi akademis yang lebih baik.

Menu Sarapan Ideal
Sarapan yang baik harus mengandung nutrisi seimbang. Kombinasi karbohidrat kompleks, protein, dan serat adalah pilihan terbaik. Karbohidrat kompleks seperti roti gandum atau oatmeal memberikan energi yang dilepaskan secara perlahan. Protein dari telur atau susu membantu membangun dan memperbaiki sel tubuh serta membuat kenyang lebih lama. Serat dari buah-buahan dan sayuran penting untuk kesehatan pencernaan.

Contoh menu sarapan sehat:

  • Nasi goreng dengan sayuran dan telur.
  • Roti gandum dengan selai kacang dan irisan pisang.
  • Sereal gandum utuh dengan susu dan buah stroberi.
Dengan membiasakan sarapan setiap hari, kita memberikan awal yang baik bagi tubuh dan otak untuk menghadapi tantangan sepanjang hari.

Pertanyaan 1 (Menjodohkan)

Pasangkan jenis nutrisi di lajur kiri dengan fungsinya yang sesuai di lajur kanan.

Nutrisi Fungsi
1. Karbohidrat Kompleks A. Membantu membangun sel dan membuat kenyang lebih lama.
2. Protein B. Penting untuk kesehatan sistem pencernaan.
3. Serat C. Memberikan energi yang dilepaskan secara perlahan.
Pembahasan: Pasangan yang benar adalah:
  • 1 - C: Teks menyatakan bahwa karbohidrat kompleks "memberikan energi yang dilepaskan secara perlahan".
  • 2 - A: Teks menjelaskan bahwa protein "membantu membangun dan memperbaiki sel tubuh serta membuat kenyang lebih lama".
  • 3 - B: Teks menyebutkan bahwa serat "penting untuk kesehatan pencernaan".

Pertanyaan 2 (Benar/Salah)

Berdasarkan teks, tentukan apakah pernyataan berikut Benar atau Salah.

Pernyataan Benar Salah
Melewatkan sarapan dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi. ( ) ( )
Otak membutuhkan glukosa dari makanan untuk berfungsi dengan baik. ( ) ( )
Pembahasan:
  • Pernyataan pertama: Salah. Teks dengan jelas menyatakan bahwa melewatkan sarapan justru membuat "sulit berkonsentrasi".
  • Pernyataan kedua: Benar. Teks menyebutkan, "Otak sangat bergantung pada glukosa untuk berfungsi optimal".

Bagian 2: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Numerasi

Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Soal numerasi dalam AKM seringkali disajikan dalam konteks yang relevan dengan kehidupan siswa. Kontennya meliputi Bilangan, Geometri dan Pengukuran, Aljabar, serta Data dan Ketidakpastian.

Contoh Soal AKM Numerasi - Konteks Bilangan

Konteks: Belanja di Koperasi Sekolah

Dina diberi uang saku sebesar Rp 15.000 oleh ibunya. Di koperasi sekolah, ia melihat daftar harga sebagai berikut:

Dina ingin membeli 2 buku tulis, 1 pensil, dan 1 roti cokelat.

Pertanyaan 1 (Pilihan Ganda)

Berapakah total uang yang harus dibayarkan oleh Dina?

  1. Rp 7.500
  2. Rp 9.500
  3. Rp 11.000
  4. Rp 12.500
Pembahasan: Jawaban yang benar adalah C. Rp 11.000.

Langkah-langkah perhitungannya:

  1. Harga 2 buku tulis: 2 x Rp 3.500 = Rp 7.000
  2. Harga 1 pensil: 1 x Rp 1.500 = Rp 1.500
  3. Harga 1 roti cokelat: 1 x Rp 2.500 = Rp 2.500
  4. Total belanja: Rp 7.000 + Rp 1.500 + Rp 2.500 = Rp 11.000

Pertanyaan 2 (Uraian Singkat)

Berapa sisa uang saku Dina setelah membayar semua barang belanjaannya?

Pembahasan: Jawaban yang benar adalah Rp 4.000.

Langkah-langkah perhitungannya:

  1. Uang saku awal: Rp 15.000
  2. Total belanja (dari soal sebelumnya): Rp 11.000
  3. Sisa uang: Rp 15.000 - Rp 11.000 = Rp 4.000

Pertanyaan 3 (Analisis)

Apakah uang saku Dina cukup jika ia memutuskan untuk membeli 1 botol minum dan 1 buku tulis? Jelaskan jawabanmu.

Pembahasan: Jawaban: Tidak cukup.

Penjelasan:

  1. Harga 1 botol minum: Rp 12.000
  2. Harga 1 buku tulis: Rp 3.500
  3. Total harga: Rp 12.000 + Rp 3.500 = Rp 15.500
  4. Uang saku Dina hanya Rp 15.000. Jumlah ini lebih kecil dari total harga belanjaan (Rp 15.500), sehingga uangnya tidak cukup.

Contoh Soal AKM Numerasi - Konteks Geometri dan Pengukuran

Konteks: Menata Ulang Kamar Tidur

Ayah Budi ingin memasang karpet baru di kamar Budi. Kamar Budi berbentuk persegi panjang dengan panjang 4 meter dan lebar 3 meter. Toko karpet menjual karpet dengan harga Rp 50.000 per meter persegi (m²).

Pertanyaan 1 (Isian Singkat)

Berapa luas kamar tidur Budi dalam satuan meter persegi (m²)?

Pembahasan: Jawaban yang benar adalah 12 m².

Rumus luas persegi panjang adalah Panjang × Lebar.

Luas kamar = 4 meter × 3 meter = 12 meter persegi.

Pertanyaan 2 (Pilihan Ganda)

Berapa total biaya yang dibutuhkan Ayah Budi untuk membeli karpet agar menutupi seluruh lantai kamar?

  1. Rp 350.000
  2. Rp 500.000
  3. Rp 600.000
  4. Rp 700.000
Pembahasan: Jawaban yang benar adalah C. Rp 600.000.

Langkah-langkah perhitungannya:

  1. Luas kamar (dari soal sebelumnya): 12 m²
  2. Harga karpet per m²: Rp 50.000
  3. Total biaya: 12 m² × Rp 50.000/m² = Rp 600.000

Contoh Soal AKM Numerasi - Konteks Data dan Ketidakpastian

Konteks: Data Hobi Siswa Kelas 5

Pak Guru melakukan survei hobi kepada 30 siswa di kelas 5. Hasilnya disajikan dalam diagram batang berikut:

Hobi Siswa Kelas 5

Membaca : ■■■■■■ (6 siswa)
Olahraga : ■■■■■■■■■■ (10 siswa)
Musik : ■■■■ (4 siswa)
Menggambar: ■■■■■■■■ (8 siswa)
Lainnya : ■■ (2 siswa)

Pertanyaan 1 (Pilihan Ganda Kompleks)

Berdasarkan diagram di atas, manakah pernyataan yang benar? Beri tanda centang (✓) pada semua jawaban yang benar.

[ ] Hobi yang paling banyak diminati adalah olahraga.
[ ] Jumlah siswa yang hobi membaca dan musik lebih banyak dari siswa yang hobi olahraga.
[ ] Selisih antara siswa yang hobi menggambar dan musik adalah 4 orang.
[ ] Ada 20% siswa yang hobi membaca.

Pembahasan: Jawaban yang benar adalah pernyataan pertama, ketiga, dan keempat.
  • Pernyataan pertama benar. Olahraga diminati 10 siswa, paling tinggi dibandingkan hobi lainnya.
  • Pernyataan kedua salah. Jumlah hobi membaca (6) dan musik (4) adalah 10 siswa. Jumlah ini sama dengan, bukan lebih banyak dari, siswa yang hobi olahraga (10).
  • Pernyataan ketiga benar. Selisih hobi menggambar (8) dan musik (4) adalah 8 - 4 = 4 orang.
  • Pernyataan keempat benar. Persentase siswa hobi membaca = (Jumlah siswa hobi membaca / Total siswa) × 100% = (6 / 30) × 100% = (1/5) × 100% = 20%.

Bagian 3: Survei Karakter

Survei Karakter bertujuan untuk mengukur hasil belajar non-kognitif siswa yang mencerminkan Profil Pelajar Pancasila. Tidak ada jawaban benar atau salah dalam survei ini. Siswa diminta untuk menjawab dengan jujur sesuai dengan apa yang mereka yakini dan lakukan. Enam dimensi utama yang diukur adalah:

  1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
  2. Berkebinekaan Global
  3. Bergotong Royong
  4. Mandiri
  5. Bernalar Kritis
  6. Kreatif

Contoh Pertanyaan Survei Karakter

Soal dalam Survei Karakter biasanya berupa skenario atau situasi, di mana siswa diminta memilih tindakan yang paling sesuai dengan dirinya.

Contoh 1 (Dimensi: Bergotong Royong)

Saat kerja kelompok, salah satu temanmu terlihat kesulitan memahami materi. Apa yang akan kamu lakukan?

  1. Membiarkannya karena itu bukan urusanku.
  2. Menjelaskan kembali materi itu kepadanya dengan sabar.
  3. Melaporkan kepada guru bahwa dia tidak bisa bekerja.
  4. Mengerjakan bagian tugasnya agar pekerjaan cepat selesai.
Pembahasan: Opsi B mencerminkan sikap gotong royong dan kepedulian. Opsi A menunjukkan sikap acuh tak acuh. Opsi C kurang menunjukkan semangat kerja sama. Opsi D, meskipun tampak membantu, tidak memberdayakan teman dan bukan bentuk kolaborasi yang baik.

Contoh 2 (Dimensi: Bernalar Kritis)

Kamu menerima pesan berantai di grup WhatsApp yang berisi berita heboh tentang bahaya makan mi instan. Apa tindakan pertamamu?

  1. Langsung menyebarkan berita itu ke semua teman agar mereka juga tahu.
  2. Mempercayai berita itu begitu saja dan berhenti makan mi instan selamanya.
  3. Mencari tahu kebenaran berita itu dari sumber yang terpercaya, seperti situs kesehatan resmi.
  4. Menghapus pesan itu dan tidak memedulikannya.
Pembahasan: Opsi C menunjukkan sikap bernalar kritis, yaitu tidak mudah percaya pada informasi dan berusaha memverifikasi kebenarannya terlebih dahulu. Opsi A dapat menyebarkan hoaks. Opsi B menunjukkan sikap mudah percaya tanpa berpikir kritis. Opsi D, meskipun tidak menyebarkan, juga tidak menunjukkan upaya mencari kebenaran.

Bagian 4: Survei Lingkungan Belajar

Survei ini bertujuan untuk memotret kondisi lingkungan belajar di sekolah dari sudut pandang siswa. Pertanyaannya seputar keamanan sekolah, praktik perundungan (bullying), dukungan guru, fasilitas sekolah, dan iklim kebhinekaan. Sama seperti Survei Karakter, tidak ada jawaban benar atau salah. Kejujuran siswa sangat penting untuk memberikan data yang akurat bagi perbaikan sekolah.

Contoh Pertanyaan Survei Lingkungan Belajar

Pertanyaan seringkali menggunakan skala Likert (misalnya: Sangat Setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tidak Setuju).

Contoh 1 (Iklim Keamanan Sekolah)

Pernyataan: "Saya merasa aman saat berada di lingkungan sekolah."

Pembahasan: Jawaban siswa pada pertanyaan ini akan memberikan gambaran kepada sekolah mengenai tingkat keamanan yang dirasakan oleh murid. Jika banyak yang menjawab "Tidak Setuju", sekolah perlu mengevaluasi dan meningkatkan sistem keamanannya.

Contoh 2 (Dukungan Guru)

Pernyataan: "Guru di sekolah saya membantu saya jika saya mengalami kesulitan dalam belajar."

Pembahasan: Pertanyaan ini mengukur persepsi siswa terhadap dukungan yang diberikan oleh guru. Jawaban ini menjadi masukan berharga bagi guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas interaksi dan pendampingan belajar.

Tips dan Strategi Menghadapi ANBK

Meskipun ANBK bukan penentu kelulusan, persiapan yang baik akan membantu siswa mengerjakannya dengan lebih tenang dan optimal. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

Kesimpulan

ANBK untuk kelas 5 SD adalah sebuah alat ukur yang komprehensif, dirancang untuk memetakan kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui AKM Literasi dan Numerasi, kemampuan dasar siswa dalam bernalar diukur. Sementara itu, Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar memberikan gambaran utuh tentang perkembangan karakter dan kualitas ekosistem sekolah.

Dengan memahami setiap komponen, berlatih dengan contoh-contoh soal yang relevan, dan mengadopsi pola pikir yang positif, siswa dapat menghadapi ANBK dengan percaya diri. Ini bukan sebuah ujian yang menakutkan, melainkan sebuah kesempatan untuk berkontribusi dalam upaya perbaikan mutu pendidikan bagi generasi yang akan datang.

🏠 Homepage