Panduan Terlengkap Mengunduh Kartu Peserta ANBK
Ilustrasi proses mengunduh kartu peserta Asesmen Nasional Berbasis Komputer.
Selamat datang di panduan komprehensif yang dirancang khusus untuk para Proktor, Teknisi, dan Operator Sekolah. Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) merupakan sebuah agenda penting dalam kalender pendidikan nasional yang menuntut persiapan matang dari berbagai aspek, baik teknis maupun administratif. Salah satu tahapan administratif yang paling krusial adalah persiapan dan distribusi kartu peserta. Dokumen ini bukan sekadar secarik kertas, melainkan kunci akses bagi setiap peserta didik untuk dapat masuk ke dalam sistem asesmen.
Memahami betapa pentingnya proses ini, kami menyusun artikel ini untuk menjadi sumber informasi terpusat dan mendalam. Tujuannya adalah untuk memandu Anda melalui setiap langkah, mulai dari pemahaman konseptual tentang Asesmen Nasional itu sendiri, hingga prosedur teknis untuk mengunduh, mencetak, dan mengatasi berbagai kendala yang mungkin muncul terkait kartu peserta. Dengan informasi yang jelas dan terstruktur, diharapkan seluruh proses persiapan dapat berjalan dengan lancar, efisien, dan bebas dari kesalahan.
Memahami Esensi Asesmen Nasional (AN)
Sebelum melangkah lebih jauh ke aspek teknis pengunduhan kartu, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang kokoh mengenai fondasi dari Asesmen Nasional itu sendiri. Asesmen Nasional bukanlah sekadar pengganti Ujian Nasional (UN) dengan nama yang berbeda. Ini adalah sebuah paradigma baru dalam evaluasi sistem pendidikan di Indonesia.
Tujuan dan Filosofi Asesmen Nasional
Asesmen Nasional dirancang bukan untuk mengukur capaian individu siswa, melainkan untuk memetakan dan mengevaluasi mutu sistem pendidikan pada level satuan pendidikan (sekolah), daerah, hingga nasional. Hasil dari AN digunakan sebagai 'rapor' bagi sekolah dan pemerintah daerah untuk mengidentifikasi kelemahan, merencanakan perbaikan, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas pembelajaran secara menyeluruh. Filosofi dasarnya adalah pergeseran dari assessment of learning (penilaian hasil belajar) yang berfokus pada individu seperti pada UN, menjadi assessment for learning (penilaian untuk perbaikan pembelajaran) dan assessment as learning (penilaian sebagai proses belajar) yang berfokus pada sistem.
Dengan demikian, AN tidak memberikan konsekuensi apa pun terhadap kelulusan siswa. Tidak ada nilai individu yang akan tertera di ijazah atau digunakan untuk seleksi ke jenjang pendidikan berikutnya. Tekanan psikologis pada siswa pun berkurang drastis, memungkinkan mereka untuk mengerjakan asesmen dengan lebih jujur dan apa adanya, sehingga data yang dihasilkan lebih valid untuk memotret kondisi sebenarnya di lapangan.
Perbedaan Mendasar dengan Ujian Nasional (UN)
Untuk memperjelas konsep, mari kita bedah beberapa perbedaan fundamental antara Asesmen Nasional dan Ujian Nasional:
- Tujuan Pelaksanaan: UN bertujuan untuk mengukur capaian akademik individu siswa di akhir jenjang. AN bertujuan untuk mengevaluasi mutu sistem pendidikan secara keseluruhan.
- Level Penilaian: UN menilai pada level individu siswa. AN menghasilkan laporan pada level sekolah, daerah, dan nasional.
- Subjek Penilaian: Peserta UN adalah seluruh siswa di tingkat akhir (kelas VI, IX, XII). Peserta AN adalah sampel siswa di kelas V, VIII, dan XI, yang dipilih secara acak oleh sistem. Pemilihan sampel ini bertujuan agar hasilnya representatif tanpa membebani seluruh siswa.
- Instrumen yang Diukur: UN berfokus pada penguasaan materi pelajaran tertentu (Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, IPA/IPS). AN mengukur kompetensi yang lebih luas dan mendasar, mencakup literasi membaca, numerasi, karakter, serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim sekolah.
- Bentuk Soal: Soal UN mayoritas berupa pilihan ganda. Soal AN jauh lebih variatif, meliputi pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan uraian. Ini dirancang untuk mengukur kemampuan bernalar tingkat tinggi (HOTS).
Tiga Instrumen Utama dalam ANBK
Asesmen Nasional tidak hanya terdiri dari satu tes, melainkan tiga instrumen yang saling melengkapi untuk memberikan gambaran utuh tentang kualitas pendidikan. Ketiga instrumen ini adalah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
AKM adalah tulang punggung dari Asesmen Nasional yang mengukur dua kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua siswa, terlepas dari apa pun profesi mereka di masa depan. Kompetensi ini adalah literasi membaca dan numerasi.
- Literasi Membaca: Ini bukan sekadar kemampuan membaca teknis. Literasi membaca dalam AKM didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks. Siswa diuji kemampuannya untuk menemukan informasi (eksplisit dan implisit), menginterpretasi dan mengintegrasikan ide, serta mengevaluasi dan merefleksikan isi teks. Jenis teks yang digunakan sangat beragam, mulai dari teks informasi (artikel, berita, infografis) hingga teks fiksi (cerpen, puisi).
- Numerasi: Serupa dengan literasi, numerasi bukan hanya tentang kemampuan berhitung. Ini adalah kemampuan untuk menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari dalam berbagai konteks yang relevan. Siswa diuji kemampuannya dalam memahami konsep bilangan, geometri dan pengukuran, aljabar, serta data dan ketidakpastian.
AKM dirancang untuk menjadi 'lintas-kurikulum', artinya tidak terikat pada satu mata pelajaran spesifik, melainkan mengukur kemampuan kognitif dasar yang seharusnya dikembangkan melalui semua mata pelajaran.
2. Survei Karakter
Pendidikan tidak hanya tentang kemampuan kognitif, tetapi juga pembentukan karakter. Survei Karakter dirancang untuk mengukur hasil belajar non-kognitif siswa yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Aspek-aspek yang diukur antara lain:
- Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia: Mengukur akhlak pribadi, kepada sesama manusia, kepada alam, dan dalam bernegara.
- Kebinekaan Global: Mengukur sikap menghargai perbedaan budaya, kemampuan berkomunikasi interkultural, dan refleksi terhadap pengalaman kebinekaan.
- Gotong Royong: Mengukur kemampuan untuk berkolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
- Mandiri: Mengukur kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
- Bernalar Kritis: Mengukur kemampuan memperoleh dan memproses informasi, menganalisis, merefleksi, dan mengevaluasi pemikirannya sendiri.
- Kreatif: Mengukur kemampuan menghasilkan gagasan yang orisinal serta karya dan tindakan yang inovatif.
Jawaban dalam Survei Karakter tidak memiliki predikat benar atau salah. Tujuannya adalah memetakan profil karakter siswa di sebuah sekolah secara agregat.
3. Survei Lingkungan Belajar
Kualitas proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat belajar itu sendiri. Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) bertujuan untuk memotret berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di sekolah. Instrumen ini diisi oleh seluruh kepala sekolah dan guru, serta siswa yang menjadi sampel ANBK.
Aspek yang diukur dalam Sulingjar sangat komprehensif, mencakup:
- Iklim keamanan sekolah (misalnya, perundungan, kekerasan seksual).
- Iklim kebhinekaan sekolah (misalnya, toleransi, sikap inklusif).
- Kualitas pembelajaran (misalnya, manajemen kelas, dukungan afektif guru).
- Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru.
- Dukungan dan kepemimpinan kepala sekolah.
Data dari Sulingjar memberikan konteks penting untuk hasil AKM dan Survei Karakter. Misalnya, jika skor AKM sebuah sekolah rendah, data Sulingjar dapat membantu mengidentifikasi apakah masalahnya terletak pada kualitas pengajaran, iklim sekolah yang tidak aman, atau kurangnya dukungan dari pimpinan.
Kartu Peserta ANBK: Fungsi dan Pentingnya
Setelah memahami konteks besar Asesmen Nasional, kita kembali ke fokus utama: kartu peserta. Dokumen sederhana ini memegang peranan yang sangat vital dalam kelancaran pelaksanaan ANBK di tingkat teknis.
Anatomi Kartu Peserta
Sebuah kartu peserta ANBK biasanya berisi informasi esensial yang bersifat unik untuk setiap peserta. Informasi tersebut umumnya meliputi:
- Nama Peserta: Nama lengkap siswa sesuai data yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
- Nomor Peserta: Kode unik yang mengidentifikasi siswa dalam sistem ANBK.
- Username: Kredensial unik yang digunakan siswa untuk login ke aplikasi asesmen.
- Password: Kata sandi rahasia yang berpasangan dengan username. Seringkali, password ini bersifat dinamis atau hanya muncul sesaat sebelum pelaksanaan.
- Jadwal Pelaksanaan: Informasi mengenai hari, tanggal, sesi, dan terkadang ruang tempat siswa akan melaksanakan asesmen.
Fungsi Utama Kartu Peserta
Fungsi utama kartu ini adalah sebagai kunci otentikasi. Tanpa kombinasi username dan password yang valid yang tertera di kartu, seorang siswa tidak akan bisa masuk ke dalam sistem ujian. Ini memastikan bahwa hanya siswa yang terdaftar dan telah ditentukan yang dapat mengikuti asesmen pada sesi yang telah dijadwalkan. Selain itu, kartu ini juga berfungsi sebagai alat identifikasi cepat bagi pengawas dan proktor di ruang ujian untuk memastikan kesesuaian antara peserta yang hadir dengan data yang ada.
Kerahasiaan dan Keamanan
Penting: Username dan password pada kartu peserta bersifat rahasia. Proktor dan operator sekolah harus memastikan bahwa informasi ini hanya diberikan kepada peserta yang bersangkutan sesaat sebelum asesmen dimulai untuk mencegah penyalahgunaan.
Kebocoran kredensial login bisa berpotensi disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Meskipun ANBK tidak menentukan kelulusan, integritas data tetap menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, pengelolaan kartu peserta harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Panduan Lengkap Langkah-demi-Langkah Mengunduh Kartu Peserta ANBK
Bagian ini adalah inti dari panduan teknis. Proses pengunduhan kartu peserta dilakukan oleh Proktor atau Operator Sekolah melalui laman resmi ANBK. Pastikan Anda memiliki hak akses (username dan password) untuk login ke portal tersebut.
Tahap 1: Persiapan Sebelum Mengunduh
Sebelum Anda mencoba mengunduh kartu, pastikan beberapa hal berikut telah selesai dan terverifikasi:
- Sinkronisasi Data Selesai: Pastikan proses sinkronisasi data dari server pusat ke server lokal sekolah (untuk moda semi-daring) atau penarikan data (untuk moda daring) telah berhasil dilakukan. Data peserta harus sudah final.
- Pengaturan Sesi dan Gelombang: Proktor harus sudah menyelesaikan proses pengaturan peserta ke dalam gelombang dan sesi yang tersedia. Tanpa pengaturan ini, sistem tidak bisa mengalokasikan jadwal untuk dicetak di kartu peserta.
- Koneksi Internet Stabil: Pastikan komputer yang digunakan untuk mengakses portal ANBK terhubung ke jaringan internet yang stabil untuk menghindari kegagalan proses unduh.
- Perangkat yang Memadai: Gunakan komputer atau laptop dengan peramban (browser) versi terbaru, seperti Google Chrome atau Mozilla Firefox, untuk kompatibilitas terbaik dengan portal ANBK.
Tahap 2: Login ke Portal ANBK
Langkah pertama adalah masuk ke dasbor utama. Buka peramban Anda dan kunjungi laman resmi ANBK yang telah ditentukan oleh kementerian. Alamat laman ini bisa berubah dari waktu ke waktu, jadi pastikan Anda menggunakan alamat yang valid sesuai petunjuk resmi.
- Masukkan Username dan Password yang diberikan untuk sekolah Anda.
- Isikan kode keamanan (captcha) yang muncul di layar.
- Klik tombol "Masuk" atau "Login".
Jika Anda mengalami kendala saat login, periksa kembali username dan password Anda. Pastikan tidak ada kesalahan ketik dan perhatikan penggunaan huruf besar/kecil (case-sensitive).
Tahap 3: Navigasi ke Menu yang Tepat
Setelah berhasil login, Anda akan dihadapkan pada dasbor utama portal ANBK. Tampilan dasbor bisa sedikit berbeda setiap tahunnya, namun secara prinsip, Anda perlu mencari menu yang berkaitan dengan manajemen asesmen atau data peserta.
Carilah menu di sisi kiri atau atas layar dengan nama seperti "Asesmen Nasional" atau "Manajemen Peserta". Klik pada menu tersebut. Di dalamnya, biasanya akan ada submenu-submenu lain. Cari submenu yang secara eksplisit menyebutkan "Cetak Kartu", "Kartu Login", atau istilah serupa.
Tahap 4: Proses Mencetak dan Mengunduh
Setelah Anda berada di halaman cetak kartu, Anda akan melihat beberapa opsi. Umumnya, sistem akan menampilkan daftar peserta yang telah diatur sesinya. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:
- Pilih Peserta: Anda mungkin diberi pilihan untuk mencetak kartu per sesi, per ruang, atau seluruh peserta sekaligus. Pilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Untuk efisiensi, mencetak per sesi atau per ruang seringkali lebih mudah dikelola.
- Klik Tombol "Cetak": Setelah memilih peserta, cari dan klik tombol yang bertuliskan "Cetak", "Generate Kartu", atau "Download".
- Tunggu Proses Generate: Sistem akan memproses permintaan Anda dan menghasilkan sebuah file. Proses ini mungkin memakan waktu beberapa detik hingga beberapa menit, tergantung pada jumlah peserta dan beban server.
- Simpan File: Setelah selesai, sebuah dialog untuk menyimpan file akan muncul. File yang dihasilkan biasanya dalam format PDF (Portable Document Format). Pilih lokasi penyimpanan yang aman di komputer Anda dan beri nama file yang mudah dikenali (misalnya, `Kartu_Peserta_ANBK_Sesi1.pdf`). Klik "Simpan".
Selamat! Anda telah berhasil mengunduh file yang berisi kartu peserta ANBK. Ulangi proses ini jika Anda perlu mengunduh kartu untuk sesi atau gelombang yang berbeda.
Setelah Mengunduh: Verifikasi, Cetak, dan Distribusi
Pekerjaan Anda belum selesai setelah file berhasil diunduh. Tahapan selanjutnya sama pentingnya untuk memastikan semua berjalan lancar pada hari pelaksanaan.
Langkah 1: Verifikasi Data
Buka file PDF yang baru saja Anda unduh. Lakukan pemeriksaan menyeluruh. Ini adalah langkah krusial untuk mencegah masalah di hari-H.
- Periksa Kelengkapan: Pastikan jumlah kartu di dalam file sesuai dengan jumlah peserta di sesi yang Anda pilih. Jangan sampai ada peserta yang terlewat.
- Periksa Kesesuaian Nama: Lakukan pengecekan acak (sampling) atau jika memungkinkan, periksa semua nama peserta. Pastikan tidak ada salah ketik dan nama sesuai dengan data absensi resmi.
- Verifikasi Informasi Lain: Cek kembali informasi seperti nomor peserta, jadwal sesi, dan ruang (jika ada). Pastikan semuanya akurat.
Jika Anda menemukan ketidaksesuaian data, segera hubungi helpdesk ANBK tingkat kabupaten/kota atau provinsi untuk mendapatkan petunjuk perbaikan. Jangan mencetak dan mendistribusikan kartu yang datanya salah.
Langkah 2: Proses Pencetakan (Printing)
Setelah data terverifikasi benar, Anda bisa mulai mencetak kartu. Perhatikan beberapa tips berikut untuk hasil yang optimal:
- Gunakan Kertas yang Cukup Tebal: Sebaiknya gunakan kertas dengan ketebalan yang memadai (misalnya, HVS 80 gsm atau kertas buffalo) agar kartu tidak mudah rusak atau lecek.
- Pengaturan Printer: Atur kualitas cetak ke mode "Standard" atau "High" untuk memastikan semua teks, terutama username dan password, tercetak dengan jelas dan mudah dibaca. Gunakan skala cetak 100% atau "Actual Size" untuk menghindari distorsi ukuran.
- Cetak Cadangan: Selalu bijaksana untuk mencetak beberapa lembar cadangan kosong (tanpa data) atau memiliki file master yang siap dicetak ulang jika ada kartu yang hilang atau rusak saat distribusi.
Setelah dicetak, gunting kartu sesuai dengan garis potong yang tersedia. Rapikan dan kelompokkan berdasarkan sesi atau ruang untuk memudahkan distribusi.
Langkah 3: Distribusi yang Aman dan Tepat Waktu
Distribusi kartu adalah momen yang sensitif karena menyangkut data rahasia. Atur mekanisme distribusi dengan cermat.
- Waktu Distribusi: Praktik terbaik adalah mendistribusikan kartu kepada peserta sesaat sebelum sesi asesmen dimulai. Misalnya, 15-30 menit sebelum masuk ruang ujian. Hindari membagikan kartu jauh-jauh hari sebelumnya untuk meminimalisir risiko kartu hilang atau kredensial disalahgunakan.
- Mekanisme di Ruang Ujian: Pengawas ruang dapat membagikan kartu kepada setiap siswa saat mereka sudah duduk di komputer masing-masing. Ini adalah metode yang paling aman. Pastikan siswa segera menyimpan kartu tersebut setelah berhasil login.
- Instruksi kepada Siswa: Berikan instruksi yang jelas kepada siswa bahwa kartu tersebut adalah dokumen penting dan rahasia. Mereka tidak boleh menunjukkannya kepada teman atau meninggalkannya di sembarang tempat.
Mengatasi Masalah Umum (Troubleshooting)
Terkadang, proses tidak selalu berjalan mulus. Berikut adalah beberapa masalah umum yang mungkin Anda hadapi beserta solusinya.
Masalah 1: Tombol "Cetak" atau "Download" Tidak Aktif (Grayed Out)
- Penyebab: Paling sering disebabkan karena jadwal atau tahapan untuk mencetak kartu belum dibuka oleh panitia pusat. Bisa juga karena Anda belum menyelesaikan pengaturan sesi untuk peserta.
- Solusi: Periksa kembali pengumuman resmi dari pusat mengenai jadwal pencetakan kartu. Pastikan Anda telah menetapkan semua peserta ke dalam sesi dan gelombang. Jika semua sudah benar tetapi tombol tetap tidak aktif, coba clear cache browser Anda atau hubungi helpdesk.
Masalah 2: Data Peserta di Kartu Tidak Sesuai dengan Data Sebenarnya
- Penyebab: Kemungkinan besar terjadi kesalahan pada saat sinkronisasi data dari Dapodik atau BIO-AN, atau ada perubahan data yang belum tersinkronisasi ulang.
- Solusi: Jangan mencetak kartu tersebut. Segera lakukan verifikasi data di sumber utama (Dapodik/EMIS dan BIO-AN). Lakukan perbaikan data jika diperlukan, kemudian lakukan sinkronisasi ulang sesuai jadwal dan petunjuk dari pusat. Setelah sinkronisasi berhasil, coba unduh kembali kartunya.
Masalah 3: File PDF Hasil Unduhan Rusak (Corrupt) atau Tidak Bisa Dibuka
- Penyebab: Bisa jadi karena proses unduhan yang tidak sempurna akibat koneksi internet terputus, atau masalah pada aplikasi pembaca PDF di komputer Anda.
- Solusi: Coba unduh ulang file tersebut. Pastikan koneksi internet stabil selama proses. Jika masih gagal, coba buka file di komputer lain. Perbarui aplikasi pembaca PDF Anda (seperti Adobe Acrobat Reader) ke versi terbaru. Jika semua cara gagal, kemungkinan ada masalah di sisi server, laporkan ke helpdesk.
Masalah 4: Beberapa Nama Peserta Tidak Muncul di Daftar Cetak
- Penyebab: Peserta tersebut mungkin belum dialokasikan ke sesi mana pun. Atau, bisa jadi ada masalah dalam penarikan data peserta tersebut dari server pusat.
- Solusi: Kembali ke menu pengaturan sesi. Gunakan fitur pencarian untuk mencari nama siswa yang hilang. Pastikan mereka sudah ditempatkan di sesi yang benar. Jika siswa tidak ada sama sekali di daftar manajemen peserta, periksa kembali data di BIO-AN dan pastikan statusnya sudah aktif sebagai peserta ANBK.
Glosarium Istilah Penting dalam ANBK
Untuk memudahkan pemahaman, berikut adalah beberapa istilah yang sering digunakan dalam konteks pelaksanaan ANBK:
- Proktor
- Petugas yang bertanggung jawab secara teknis atas pelaksanaan ANBK di sebuah ruang ujian. Tugasnya meliputi menjalankan aplikasi proktor, merilis token, dan menangani kendala teknis dasar.
- Teknisi
- Petugas yang bertanggung jawab atas persiapan dan pemeliharaan infrastruktur TIK (komputer, jaringan, server) untuk pelaksanaan ANBK di sekolah.
- Sinkronisasi
- Proses penarikan atau penyelarasan data dari server pusat ke server lokal sekolah (untuk moda semi-daring). Ini mencakup data peserta, soal, dan pengaturan lainnya.
- Moda Daring (Online)
- Mode pelaksanaan ANBK di mana komputer klien (siswa) terhubung langsung ke server pusat melalui internet.
- Moda Semi-Daring (Semi-Online)
- Mode pelaksanaan ANBK yang memerlukan server lokal di sekolah. Sinkronisasi data dan pengiriman hasil dilakukan secara online, namun pelaksanaan ujian oleh siswa terhubung ke server lokal.
- Token Ujian
- Sebuah kode unik dan dinamis yang dirilis oleh Proktor sesaat sebelum ujian dimulai. Siswa harus memasukkan token ini di aplikasi klien untuk bisa memulai mengerjakan soal.
- BIO-AN
- Sistem pendataan calon peserta Asesmen Nasional. Data di sini merupakan turunan dari data Dapodik/EMIS.
- Dapodik/EMIS
- Data Pokok Pendidikan (untuk sekolah di bawah Kemendikbudristek) atau Education Management Information System (untuk sekolah di bawah Kemenag). Ini adalah sumber data utama untuk seluruh program pendidikan, termasuk ANBK.
Kesimpulan
Mengunduh, memverifikasi, dan mendistribusikan kartu peserta ANBK adalah sebuah proses yang membutuhkan ketelitian dan tanggung jawab. Kartu ini adalah gerbang utama bagi setiap peserta untuk dapat berpartisipasi dalam Asesmen Nasional, sebuah program vital untuk pemetaan dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Dengan mengikuti panduan yang telah diuraikan secara mendetail dalam artikel ini, diharapkan para Proktor, Teknisi, dan Operator Sekolah dapat menjalankan tugasnya dengan lebih percaya diri, efisien, dan akurat.
Ingatlah bahwa persiapan yang matang adalah kunci kesuksesan. Selalu periksa informasi dan jadwal resmi yang dirilis oleh panitia pusat, dan jangan ragu untuk berkoordinasi dengan tim helpdesk jika menghadapi kendala yang tidak bisa diatasi. Semoga pelaksanaan Asesmen Nasional di satuan pendidikan Anda berjalan dengan sukses dan lancar.