Mengupas Tuntas Exam Browser untuk ANBK
Dalam ekosistem pendidikan digital, pelaksanaan asesmen berskala nasional menuntut sebuah platform yang tidak hanya andal, tetapi juga aman dan adil bagi seluruh peserta. Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) hadir sebagai salah satu pilar evaluasi sistem pendidikan yang mengandalkan teknologi untuk efisiensi dan objektivitas. Di jantung pelaksanaannya, terdapat sebuah perangkat lunak krusial yang bernama Exam Browser. Aplikasi ini bukan sekadar peramban web biasa; ia adalah sebuah benteng digital yang dirancang khusus untuk menciptakan lingkungan ujian yang terkontrol, steril, dan terstandarisasi.
Banyak yang mungkin bertanya, mengapa perlu aplikasi khusus? Mengapa tidak menggunakan peramban populer seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, atau Microsoft Edge? Jawabannya terletak pada tujuan fundamental dari asesmen itu sendiri: mengukur kompetensi peserta secara akurat tanpa adanya gangguan atau potensi kecurangan. Exam Browser adalah jawaban teknologi atas tantangan tersebut. Artikel ini akan membahas secara mendalam dan komprehensif segala aspek terkait Exam Browser ANBK, mulai dari konsep dasarnya, persiapan teknis yang wajib dilakukan, panduan instalasi, hingga cara mengatasi berbagai masalah yang mungkin timbul selama pelaksanaan.
Bab 1: Memahami Konsep dan Fungsi Utama Exam Browser
Untuk dapat mengoperasikan dan mengatasi masalah terkait Exam Browser, langkah pertama adalah memahami filosofi di baliknya. Ini bukan sekadar "pintu" menuju soal ujian, melainkan sebuah lingkungan yang terkunci (locked-down environment) yang memastikan integritas proses asesmen.
Definisi Mendasar: Lebih dari Sekadar Peramban
Secara teknis, Exam Browser adalah aplikasi yang berfungsi dalam mode "kiosk". Mode ini mengunci perangkat komputer pengguna sehingga hanya dapat menjalankan satu aplikasi—yaitu Exam Browser itu sendiri—dan mengakses satu tujuan spesifik, yakni server ujian ANBK. Ketika aplikasi ini aktif, seluruh fungsi lain dari sistem operasi, seperti taskbar, menu start, notifikasi, dan shortcut keyboard untuk berpindah aplikasi (misalnya Alt+Tab), akan dinonaktifkan sepenuhnya. Pengguna "terkunci" di dalam lingkungan ujian hingga sesi selesai atau dihentikan oleh proktor.
Fungsi utamanya dapat dirinci menjadi beberapa poin krusial:
- Mencegah Akses ke Aplikasi Lain: Fungsi paling fundamental adalah memblokir peserta untuk membuka aplikasi lain seperti kalkulator, aplikasi catatan, peramban web lain, atau perangkat lunak komunikasi selama ujian berlangsung.
- Membatasi Navigasi Internet: Exam Browser hanya diizinkan untuk berkomunikasi dengan alamat server ANBK yang telah ditentukan. Peserta tidak bisa membuka situs web lain seperti mesin pencari, media sosial, atau sumber informasi lainnya.
- Menonaktifkan Fungsi Sistem Operasi: Kombinasi tombol pintas (shortcut) seperti
Ctrl+C(copy),Ctrl+V(paste),Alt+F4(close window), danWindows Keydinonaktifkan untuk mencegah manipulasi atau penutupan aplikasi secara tidak sah. - Menciptakan Lingkungan yang Adil: Dengan membatasi akses dan fungsionalitas, Exam Browser memastikan semua peserta mengerjakan ujian dalam kondisi yang sama, tanpa ada yang diuntungkan oleh akses ke sumber daya eksternal. Ini adalah fondasi dari keadilan (fairness) dalam asesmen.
- Meningkatkan Fokus Peserta: Dengan meniadakan potensi distraksi dari notifikasi email, pesan instan, atau pembaruan perangkat lunak, peserta dapat sepenuhnya berkonsentrasi pada soal-soal yang disajikan.
Perbedaan Signifikan dengan Peramban Web Konvensional
Membandingkan Exam Browser dengan peramban web umum seperti Chrome atau Firefox dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kekhususannya. Perbedaan ini tidak hanya terletak pada fitur, tetapi juga pada filosofi desainnya.
| Aspek | Exam Browser ANBK | Peramban Web Konvensional (Chrome, Firefox, dll.) |
|---|---|---|
| Tujuan Utama | Keamanan, integritas, dan isolasi lingkungan ujian. Didesain untuk satu fungsi spesifik. | Akses informasi tanpa batas di internet, fleksibilitas, dan kustomisasi pengguna. |
| Fleksibilitas | Sangat kaku dan terbatas. Tidak ada tab baru, tidak ada bookmark, tidak ada riwayat (history). | Sangat fleksibel. Mendukung multi-tab, ekstensi, bookmark, tema, dan berbagai pengaturan kustom. |
| Keamanan | Keamanan berfokus pada penguncian sistem (system lockdown) untuk mencegah kecurangan dari sisi pengguna. | Keamanan berfokus pada perlindungan pengguna dari ancaman eksternal seperti malware, phishing, dan situs berbahaya. |
| Akses Jaringan | Sangat terbatas, hanya ke whitelist server ujian yang telah ditentukan. | Terbuka, dapat mengakses alamat IP atau domain apa pun di internet. |
| Interaksi Sistem Operasi | Mengambil alih kontrol penuh layar dan menonaktifkan fungsi OS lainnya (mode kiosk). | Berjalan sebagai aplikasi biasa yang berdampingan dengan aplikasi lain. Interaksi dengan OS normal. |
| Ekstensi/Add-ons | Tidak mendukung ekstensi sama sekali untuk menjaga lingkungan tetap steril. | Ekosistem ekstensi yang kaya adalah salah satu kekuatan utamanya, memungkinkan penambahan fungsionalitas. |
Dari perbandingan di atas, jelas bahwa Exam Browser bukanlah produk yang bersaing dengan peramban biasa. Keduanya dirancang untuk tujuan yang sama sekali berbeda. Menggunakan peramban biasa untuk ANBK akan membuka celah keamanan yang sangat besar dan mencederai validitas hasil asesmen.
Bab 2: Persiapan Teknis Infrastruktur Sebelum Instalasi
Keberhasilan pelaksanaan ANBK sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur. Sebelum menyentuh file installer Exam Browser, proktor dan teknisi wajib melakukan serangkaian pemeriksaan dan konfigurasi pada perangkat komputer, baik server maupun klien. Mengabaikan tahap ini sering kali menjadi sumber utama dari berbagai masalah teknis saat hari pelaksanaan.
Spesifikasi Minimum Perangkat Keras dan Lunak
Setiap perangkat yang akan digunakan harus memenuhi atau melampaui spesifikasi minimum yang direkomendasikan. Spesifikasi ini dirancang untuk memastikan aplikasi dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan kinerja.
Untuk Komputer Proktor (ProktorBrowser):
- Sistem Operasi: Windows 10 (64-bit) atau versi lebih baru yang kompatibel. Penggunaan OS 32-bit tidak lagi didukung.
- Prosesor (CPU): Minimal dual-core dengan kecepatan 1.6 GHz atau lebih tinggi.
- RAM: Minimal 4 GB, direkomendasikan 8 GB untuk kelancaran multitasking (terutama jika ada aplikasi virtual machine).
- Penyimpanan (Storage): Ruang kosong minimal 10 GB pada drive sistem (biasanya drive C:).
- Resolusi Layar: Minimal 1024x768 piksel.
- Jaringan: Wajib memiliki LAN Card (Ethernet Port). Koneksi melalui Wi-Fi untuk ProktorBrowser sangat tidak direkomendasikan karena potensi instabilitas.
Untuk Komputer Klien (ExamBrowser Peserta):
- Sistem Operasi: Windows 10 (64-bit) atau versi lebih baru. Beberapa versi ExamBrowser mungkin masih kompatibel dengan Windows 7, namun sangat disarankan untuk menggunakan versi yang lebih modern demi keamanan dan stabilitas.
- Prosesor (CPU): Minimal single-core dengan kecepatan 1 GHz.
- RAM: Minimal 2 GB.
- Penyimpanan (Storage): Ruang kosong minimal 5 GB.
- Resolusi Layar: Minimal 1024x768 piksel.
- Jaringan: LAN Card (Ethernet Port) untuk koneksi yang stabil.
- Perangkat Pendukung: Keyboard dan mouse yang berfungsi dengan baik, serta headset/earphone untuk soal-soal yang memerlukan audio (listening).
Penting: Pastikan arsitektur sistem operasi adalah 64-bit. Untuk memeriksanya, tekanWindows Key + R, ketikdxdiag, dan lihat pada bagian "Operating System". Atau buka Settings > System > About dan lihat pada "System type".
Konfigurasi Krusial pada Sistem Operasi
Setelah memastikan spesifikasi perangkat keras terpenuhi, langkah selanjutnya adalah mengonfigurasi sistem operasi agar "ramah" terhadap Exam Browser. Tujuannya adalah menghilangkan semua potensi gangguan.
1. Menonaktifkan Antivirus dan Windows Defender
Aplikasi antivirus, termasuk Windows Defender bawaan Windows, sering kali mendeteksi Exam Browser sebagai aplikasi yang mencurigakan karena perilakunya yang mencoba mengunci sistem. Ini disebut sebagai "false positive". Untuk mencegah pemblokiran atau penghapusan file penting, antivirus harus dinonaktifkan sementara selama proses instalasi dan pelaksanaan ANBK.
Cara menonaktifkan Windows Defender (Real-time protection):
- Buka Settings > Update & Security.
- Pilih Windows Security dari panel kiri.
- Klik Virus & threat protection.
- Di bawah "Virus & threat protection settings", klik Manage settings.
- Matikan (toggle off) opsi Real-time protection. Lakukan hal yang sama untuk Cloud-delivered protection jika ada.
Jika menggunakan antivirus pihak ketiga (seperti Avast, AVG, Smadav, dll.), cari pengaturan untuk menonaktifkan proteksi secara sementara atau tambahkan folder instalasi ANBK ke dalam daftar pengecualian (exclusion list).
2. Menonaktifkan Windows Update
Pembaruan Windows yang berjalan otomatis di tengah-tengah ujian adalah bencana. Hal ini dapat menyebabkan komputer melambat secara drastis atau bahkan melakukan restart paksa. Oleh karena itu, Windows Update harus dihentikan sementara.
Cara menonaktifkan layanan Windows Update:
- Tekan
Windows Key + R, ketikservices.msc, lalu tekan Enter. - Cari layanan bernama Windows Update dalam daftar.
- Klik kanan pada layanan tersebut dan pilih Properties.
- Pada bagian "Startup type", ubah menjadi Disabled.
- Jika status layanan adalah "Running", klik tombol Stop.
- Klik Apply, lalu OK.
3. Mengatur Power Options
Komputer klien tidak boleh masuk ke mode Sleep atau Hibernate selama ujian. Konfigurasi ini harus diatur ke performa maksimal.
- Buka Control Panel > Hardware and Sound > Power Options.
- Pilih mode High performance.
- Klik Change plan settings di sebelah mode yang aktif.
- Ubah "Turn off the display" dan "Put the computer to sleep" menjadi Never untuk opsi "Plugged in".
- Simpan perubahan.
Penyiapan Jaringan Lokal (LAN)
Untuk mode semi-online, stabilitas jaringan lokal adalah kunci. Semua komputer klien harus dapat berkomunikasi dengan lancar ke komputer proktor yang bertindak sebagai server lokal.
1. Pengaturan Alamat IP (IP Address)
Sangat direkomendasikan untuk menggunakan IP statis pada semua perangkat (proktor dan klien) untuk menghindari perubahan IP yang dapat memutus koneksi. Buat sebuah segmen jaringan yang terdedikasi, misalnya:
- Komputer Proktor:
192.168.0.199 - Komputer Klien 01:
192.168.0.1 - Komputer Klien 02:
192.168.0.2 - ...dan seterusnya.
- Subnet Mask:
255.255.255.0untuk semua komputer. - Default Gateway & DNS Server (di klien): Arahkan ke IP komputer proktor (
192.168.0.199).
2. Menonaktifkan Windows Firewall
Sama seperti antivirus, firewall dapat memblokir komunikasi antara klien dan server. Matikan firewall pada semua komputer yang terlibat.
- Buka Control Panel > System and Security > Windows Defender Firewall.
- Di panel kiri, klik Turn Windows Defender Firewall on or off.
- Pilih opsi Turn off Windows Defender Firewall untuk "Private network settings" dan "Public network settings".
- Klik OK.
3. Uji Konektivitas Jaringan
Setelah semua pengaturan selesai, lakukan pengujian konektivitas menggunakan perintah ping dari komputer klien ke komputer proktor.
- Di komputer klien, buka Command Prompt (cari "cmd" di Start Menu).
- Ketik perintah:
ping 192.168.0.199 -t(ganti dengan IP proktor Anda). - Pastikan hasilnya adalah "Reply from..." yang stabil dan tidak ada "Request timed out" atau "Destination host unreachable". Tekan
Ctrl+Cuntuk menghentikan ping.
Jika semua langkah persiapan ini telah dilakukan dengan teliti, Anda telah membangun fondasi yang kokoh untuk proses instalasi dan pelaksanaan ANBK yang lancar.
Bab 3: Panduan Instalasi dan Konfigurasi Langkah-demi-Langkah
Setelah infrastruktur siap, saatnya melakukan instalasi perangkat lunak. Proses ini terdiri dari mengunduh file yang benar, menjalankan installer, dan melakukan konfigurasi awal. Pastikan Anda mengunduh file dari sumber resmi yang disediakan oleh Pusmendik atau dinas pendidikan terkait untuk menghindari malware atau versi yang sudah usang.
Mengunduh File Aplikasi yang Tepat
Terdapat dua jenis aplikasi utama yang perlu diunduh:
- ProktorBrowser: Aplikasi ini diinstal di komputer proktor. Fungsinya adalah sebagai jembatan antara server pusat ANBK dengan komputer klien di jaringan lokal. ProktorBrowser juga digunakan untuk manajemen sesi, seperti merilis token, mereset login peserta, dan memantau status pengerjaan.
- ExamBrowser: Aplikasi ini diinstal di setiap komputer klien (peserta). Inilah aplikasi yang akan digunakan oleh siswa untuk melihat dan menjawab soal ujian.
Selalu periksa versi aplikasi. Pastikan Anda menggunakan versi terbaru yang dirilis untuk periode asesmen saat ini, karena sering kali ada perbaikan bug dan penyesuaian keamanan pada versi-versi baru.
Proses Instalasi pada Komputer Proktor dan Klien
Langkah-langkah instalasi umumnya cukup sederhana dan serupa untuk kedua aplikasi, namun harus dilakukan dengan hak akses administrator.
Langkah Instalasi Umum:
- Ekstrak File: File yang diunduh biasanya dalam format
.zip. Klik kanan pada file tersebut dan pilih Extract All... atau gunakan aplikasi seperti WinRAR/7-Zip untuk mengekstrak isinya ke sebuah folder. - Jalankan sebagai Administrator: Cari file installer (biasanya berekstensi
.exe, contohnyaProktorBrowser_24.exeatauExamBrowser_24.exe). Klik kanan pada file tersebut dan pilih Run as administrator. Ini sangat penting untuk memastikan aplikasi memiliki izin yang cukup untuk menulis file ke direktori sistem dan melakukan konfigurasi yang diperlukan. - Ikuti Wizard Instalasi:
- Klik Next pada layar selamat datang.
- Setujui perjanjian lisensi (jika ada).
- Pilih direktori instalasi. Sebaiknya biarkan pada lokasi default (misalnya di
C:\Program Files\ANBK) untuk menghindari masalah perizinan. - Tunggu hingga proses penyalinan file selesai.
- Klik Finish untuk menyelesaikan instalasi.
- Verifikasi Shortcut: Setelah instalasi selesai, sebuah shortcut atau ikon aplikasi seharusnya muncul di Desktop. Jika tidak, Anda bisa membuatnya secara manual dari folder instalasi.
Menjalankan dan Mengonfigurasi Aplikasi untuk Pertama Kali
Setelah instalasi, jalankan aplikasi (selalu dengan Run as administrator) untuk melakukan konfigurasi awal dan pengecekan sistem.
Pada ProktorBrowser:
Saat pertama kali dijalankan, ProktorBrowser akan menampilkan halaman pengaturan (settings). Anda perlu memasukkan ID Server dan informasi lain yang didapatkan dari laman web ANBK. Setelah pengaturan disimpan, aplikasi akan melakukan serangkaian pengecekan sistem, seperti versi OS, RAM, resolusi, dan ketersediaan VHD (Virtual Hard Disk) jika menggunakan mode semi-online. Pastikan semua indikator menunjukkan warna hijau yang menandakan sistem telah siap.
Pada ExamBrowser Klien:
Ketika ExamBrowser dijalankan, ia juga akan melakukan pengecekan sistem otomatis. Beberapa hal yang diperiksa antara lain:
- Sistem Operasi: Memastikan versi dan arsitektur OS sesuai.
- Resolusi Layar: Memastikan resolusi memenuhi standar minimum.
- Konektivitas Jaringan: Mengecek apakah dapat terhubung ke server (komputer proktor).
- Aplikasi Latar Belakang: Mendeteksi apakah ada aplikasi yang berpotensi mengganggu (seperti TeamViewer, OBS, atau aplikasi perekam layar lainnya) yang berjalan.
Jika semua pengecekan berhasil, akan muncul layar login yang siap digunakan oleh peserta. Jika ada salah satu pengecekan yang gagal (ditandai dengan ikon silang merah), aplikasi tidak akan bisa melanjutkan. Anda harus memperbaiki masalah tersebut terlebih dahulu. Ini adalah mekanisme keamanan untuk memastikan lingkungan ujian benar-benar siap dan sesuai standar.
Setelah semua komputer klien berhasil menjalankan ExamBrowser dan menampilkan layar login, maka tahap persiapan dan instalasi dapat dikatakan berhasil. Proktor kemudian dapat memulai sesi ujian melalui ProktorBrowser.
Bab 4: Troubleshooting dan Solusi Masalah Umum
Meskipun persiapan telah dilakukan dengan matang, masalah teknis terkadang tidak dapat dihindari. Memahami masalah-masalah yang sering terjadi dan cara mengatasinya adalah keterampilan vital bagi proktor dan teknisi. Berikut adalah daftar masalah umum beserta solusi langkah demi langkahnya.
Masalah 1: Aplikasi Gagal Terbuka atau "Stopped Working"
Ini adalah salah satu masalah paling umum. Ketika ikon ExamBrowser atau ProktorBrowser di-klik, tidak terjadi apa-apa, atau muncul pesan error "Application has stopped working".
Penyebab dan Solusi:
- Tidak Dijalankan sebagai Administrator: Ini adalah penyebab paling sering. Aplikasi membutuhkan hak akses tinggi.
Solusi: Klik kanan pada ikon aplikasi dan selalu pilih Run as administrator. Untuk menjadikannya permanen, klik kanan ikon > Properties > Compatibility > centang "Run this program as an administrator". - Diblokir oleh Antivirus: Antivirus mungkin secara diam-diam telah mengkarantina atau menghapus file penting dari aplikasi.
Solusi: Nonaktifkan total antivirus, lalu install ulang Exam Browser. Pastikan folder instalasi ANBK sudah dimasukkan ke dalam daftar pengecualian (exclusion list) antivirus. - Komponen Sistem yang Hilang/Rusak: Aplikasi mungkin memerlukan komponen seperti .NET Framework atau Microsoft Visual C++ Redistributable yang tidak terinstal atau korup.
Solusi: Install atau perbaiki versi .NET Framework dan Visual C++ yang disyaratkan oleh aplikasi. Informasi ini biasanya ada di petunjuk teknis ANBK. - File Instalasi Korup: Proses unduhan yang tidak sempurna dapat menyebabkan file installer rusak.
Solusi: Hapus aplikasi yang sudah terinstal melalui Control Panel, unduh ulang file installer dari sumber resmi, dan lakukan proses instalasi dari awal.
Masalah 2: Gagal Terhubung ke Server (Connection Failed)
Pada komputer klien, setelah ExamBrowser berjalan, muncul pesan error yang menyatakan tidak dapat terhubung ke server. Ini adalah masalah jaringan.
Penyebab dan Solusi:
- Konfigurasi IP Salah: Alamat IP klien tidak satu segmen dengan server proktor, atau gateway/DNS tidak mengarah ke IP proktor.
Solusi: Periksa kembali pengaturan IP Address di komputer klien dan proktor. Pastikan semuanya berada dalam satu segmen jaringan (misal,192.168.0.x) dan Subnet Mask-nya sama (255.255.255.0). - Firewall Aktif: Windows Firewall atau firewall dari antivirus memblokir port komunikasi.
Solusi: Pastikan Windows Defender Firewall telah dinonaktifkan sepenuhnya di kedua komputer (proktor dan klien) untuk jaringan Private dan Public. - Masalah Fisik Jaringan: Kabel LAN tidak terpasang dengan benar, rusak, atau switch/hub jaringan bermasalah.
Solusi: Periksa indikator lampu pada LAN card. Coba ganti kabel LAN atau pindah port pada switch/hub. Lakukan tespingdari klien ke proktor untuk memastikan koneksi fisik berjalan normal. - Layanan Server di Proktor Belum Siap: ProktorBrowser di komputer proktor belum dijalankan atau CB-Sync (layanan sinkronisasi) belum aktif.
Solusi: Pastikan aplikasi ProktorBrowser sudah berjalan di komputer proktor dan sudah mencapai status "Siap" atau "Aktif".
Masalah 3: Terdeteksi Aplikasi yang Dilarang (Forbidden Application Detected)
ExamBrowser menampilkan peringatan bahwa ada aplikasi lain yang berjalan di latar belakang dan menolak untuk melanjutkan.
Penyebab dan Solusi:
- Aplikasi Remote Desktop: Aplikasi seperti TeamViewer, AnyDesk, atau bahkan Remote Desktop Connection bawaan Windows terdeteksi aktif.
Solusi: Buka Task Manager (Ctrl+Shift+Esc), cari proses yang berkaitan dengan aplikasi remote, dan klik "End Task". Nonaktifkan juga dari startup agar tidak berjalan otomatis. - Aplikasi Perekam Layar: Perangkat lunak seperti OBS Studio, Bandicam, atau bahkan fitur Game Bar dari Windows dapat terdeteksi.
Solusi: Tutup aplikasi tersebut sepenuhnya melalui Task Manager. Nonaktifkan Windows Game Bar melalui Settings > Gaming > Game Bar. - Proses Latar Belakang Lainnya: Terkadang, proses dari aplikasi antivirus yang belum sepenuhnya nonaktif, atau aplikasi auto-updater (seperti Adobe Updater) bisa menjadi pemicu.
Solusi: Gunakan Task Manager untuk mengidentifikasi dan menghentikan proses yang tidak perlu. Untuk solusi yang lebih permanen, buka Task Manager > tab Startup, dan nonaktifkan program-program yang tidak esensial.
Masalah 4: Tampilan Tidak Penuh (Not Fullscreen) atau Resolusi Tidak Sesuai
Aplikasi berjalan, tetapi tampilannya tidak memenuhi seluruh layar, atau muncul pesan error terkait resolusi.
Penyebab dan Solusi:
- Resolusi Layar Terlalu Rendah: Resolusi display di Windows diatur di bawah standar minimum (misalnya 800x600).
Solusi: Klik kanan di Desktop > Display settings. Ubah "Display resolution" menjadi minimal 1024x768 atau lebih tinggi. - Scaling (Pembesaran Tampilan) Aktif: Pengaturan "Scale and layout" di Windows diatur lebih dari 100%.
Solusi: Di halaman Display settings yang sama, pastikan "Scale and layout" diatur ke 100% (Recommended). - Driver Kartu Grafis (VGA) Bermasalah: Driver yang usang atau tidak terinstal dengan benar bisa menyebabkan masalah rendering grafis.
Solusi: Update driver VGA melalui Device Manager atau unduh versi terbaru dari situs web produsen (NVIDIA, AMD, Intel).
Masalah 5: Komputer Tiba-tiba Lambat atau Freeze di Tengah Ujian
Peserta melaporkan bahwa komputer menjadi sangat lambat, kursor tersendat-sendat, atau bahkan berhenti merespons sepenuhnya.
Penyebab dan Solusi:
- Sumber Daya (Resource) Habis: RAM atau CPU digunakan 100% oleh proses lain yang berjalan di latar belakang.
Solusi: Sebelum memulai sesi, pastikan semua aplikasi yang tidak perlu sudah ditutup. Periksa Task Manager untuk melihat proses apa yang memakan banyak sumber daya. Ini menegaskan pentingnya menonaktifkan Windows Update dan antivirus. - Overheating (Suhu Terlalu Panas): CPU atau komponen lain mengalami panas berlebih, menyebabkan sistem menurunkan kinerjanya (throttling) atau bahkan mati.
Solusi: Pastikan ventilasi udara pada CPU atau laptop tidak terhalang. Bersihkan debu dari kipas pendingin. Jika memungkinkan, gunakan di ruangan ber-AC. - Masalah pada Hard Disk/SSD: Drive penyimpanan yang sudah tua atau mengalami bad sector dapat menyebabkan waktu baca/tulis menjadi sangat lama.
Solusi: Jalankan utilitas Check Disk (chkdsk) untuk memeriksa kesehatan drive. Buka Command Prompt sebagai administrator, ketikchkdsk C: /f /rdan restart komputer untuk memulai proses pengecekan.
Dengan pendekatan yang sistematis dalam mendiagnosis masalah, sebagian besar kendala teknis dapat diatasi dengan cepat, meminimalkan gangguan pada jalannya asesmen.
Bab 5: Peran Krusial Exam Browser dalam Menjaga Integritas Asesmen
Setelah mendalami aspek teknis, penting untuk kembali ke "mengapa"-nya. Mengapa semua kerumitan teknis ini diperlukan? Jawabannya terletak pada satu kata: integritas. Exam Browser bukan hanya alat, tetapi penjaga gerbang validitas data yang dihasilkan dari Asesmen Nasional. Perannya melampaui sekadar menampilkan soal.
Membangun Benteng Melawan Kecurangan Akademik
Integritas akademik adalah fondasi dari setiap evaluasi pendidikan yang bermakna. Exam Browser secara aktif membangun benteng digital untuk mencegah berbagai bentuk kecurangan:
- Pencegahan Akses Informasi Eksternal: Dengan memblokir akses ke internet dan file lokal, Exam Browser memastikan bahwa jawaban peserta murni berasal dari pengetahuan dan kemampuan nalar mereka sendiri, bukan dari hasil pencarian Google atau catatan yang disimpan di komputer.
- Eliminasi Kolaborasi Tidak Sah: Aplikasi ini memblokir semua perangkat lunak komunikasi, mulai dari pesan instan, email, hingga platform konferensi video. Ini meminimalkan kemungkinan peserta bekerja sama atau meminta bantuan dari pihak lain selama ujian.
- Membatasi Penggunaan Alat Bantu: Fungsi copy-paste yang dinonaktifkan, serta pemblokiran aplikasi seperti kalkulator (kecuali yang disediakan di dalam soal), memastikan peserta menggunakan kemampuan kognitif mereka sesuai dengan apa yang ingin diukur oleh asesmen.
Menciptakan Kesetaraan dan Keadilan (Equity and Fairness)
Salah satu tujuan utama asesmen terstandarisasi adalah memberikan perlakuan yang sama kepada semua peserta. Exam Browser memainkan peran kunci dalam mewujudkan prinsip ini.
"Dengan mengunci semua peserta dalam lingkungan digital yang identik, kita menghilangkan variabel-variabel eksternal yang dapat memberikan keuntungan tidak adil bagi sebagian peserta."
Seorang siswa yang mahir menggunakan shortcut komputer untuk mencari informasi dengan cepat tidak akan memiliki keunggulan dibandingkan siswa yang kurang mahir secara teknis. Semua peserta dihadapkan pada antarmuka yang sama, dengan batasan yang sama. Ini memastikan bahwa yang diukur adalah kompetensi literasi dan numerasi, bukan kemahiran teknis dalam mengeksploitasi sistem. Keadilan ini sangat penting agar data yang terkumpul dapat dibandingkan secara valid antar siswa, sekolah, dan daerah.
Menjamin Validitas dan Reliabilitas Data
Pada akhirnya, tujuan ANBK adalah untuk memetakan kualitas pendidikan dan memberikan umpan balik yang dapat digunakan untuk perbaikan. Kualitas umpan balik ini sangat bergantung pada kualitas data yang dikumpulkan. Jika data terkontaminasi oleh kecurangan atau gangguan, maka analisis dan kesimpulan yang ditarik darinya akan salah, dan kebijakan perbaikan yang dibuat bisa jadi tidak tepat sasaran.
Exam Browser, dengan segala keterbatasannya yang disengaja, berfungsi sebagai penjamin bahwa setiap respons yang terekam berasal dari upaya otentik peserta dalam kondisi yang terkontrol. Ini meningkatkan validitas (data benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur) dan reliabilitas (hasilnya konsisten jika diulang dalam kondisi yang sama) dari keseluruhan proses asesmen. Dengan demikian, Exam Browser bukanlah penghalang, melainkan pilar esensial yang menopang kredibilitas dan kebermaknaan dari Asesmen Nasional itu sendiri.
Secara keseluruhan, pemahaman yang mendalam terhadap Exam Browser—mulai dari cara kerjanya, persiapan yang dibutuhkan, hingga filosofi di baliknya—adalah sebuah keharusan bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan ANBK. Ia adalah teknologi yang dirancang untuk melayani tujuan mulia pendidikan: sebuah evaluasi yang jujur, adil, dan bermanfaat.