Membedah File ANBK: Panduan Komprehensif untuk Proktor & Teknisi

Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) telah menjadi tonggak penting dalam evolusi sistem evaluasi pendidikan di Indonesia. Pelaksanaannya yang kompleks menuntut kesiapan teknis yang matang, di mana peran Proktor dan Teknisi menjadi garda terdepan. Kunci utama dari keberhasilan teknis ini terletak pada pemahaman dan pengelolaan yang benar terhadap berbagai jenis file ANBK. Setiap file memiliki fungsi spesifik, mulai dari persiapan sistem hingga pengiriman data hasil asesmen. Kesalahan kecil dalam mengelola file-file ini dapat berakibat pada kegagalan pelaksanaan asesmen di satu sesi atau bahkan di seluruh sekolah.

Artikel ini dirancang sebagai panduan mendalam dan menyeluruh, membahas setiap aspek yang berkaitan dengan file ANBK. Tujuannya adalah untuk membekali para Proktor dan Teknisi dengan pengetahuan yang solid, sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya dengan percaya diri, efisien, dan mampu mengatasi berbagai tantangan teknis yang mungkin muncul. Kita akan mengupas tuntas setiap file, mulai dari VHD yang menjadi 'otak' dari sistem, ExamBrowser yang menjadi 'gerbang' bagi peserta, hingga file-file log dan hasil yang menjadi bukti pelaksanaan asesmen. Pemahaman ini bukan hanya soal teknis, tetapi juga soal tanggung jawab dalam menjaga integritas dan kelancaran proses asesmen nasional.

Manajemen File ANBK Sebuah ikon yang melambangkan folder file digital yang terhubung dengan jaringan, menggambarkan proses sinkronisasi dan manajemen data dalam sistem ANBK.

Manajemen file yang akurat adalah fondasi pelaksanaan ANBK yang sukses.

Bab 1: Memahami Ekosistem File ANBK

Sebelum menyelam lebih dalam ke setiap jenis file, penting untuk memahami ekosistem di mana file-file ini beroperasi. Pelaksanaan ANBK pada dasarnya adalah sebuah orkestrasi data yang terkoordinasi antara server pusat, server sekolah, dan komputer klien. File-file ANBK adalah medium yang membawa instruksi, data soal, data peserta, jawaban, dan laporan dalam ekosistem ini.

Tiga Fase Kritis Pengelolaan File

Secara umum, siklus hidup file ANBK dapat dibagi menjadi tiga fase utama, yang masing-masing memiliki set file dan prosedur yang berbeda:

  1. Fase Pra-Asesmen: Ini adalah fase persiapan. Di sini, Proktor dan Teknisi mengunduh, menginstal, dan mengonfigurasi perangkat lunak inti. File utama yang terlibat adalah Virtual Hard Disk (VHD), ExamBrowser Admin (ProktorBrowser), dan ExamBrowser Client. Keberhasilan fase ini menentukan apakah sistem siap untuk menjalankan asesmen.
  2. Fase Pelaksanaan Asesmen: Fase ini dimulai dengan proses sinkronisasi, di mana server sekolah menarik data soal dan peserta dari server pusat. Selama asesmen berlangsung, sistem menghasilkan file jawaban siswa secara real-time dan file log untuk pemantauan. Pengelolaan file pada fase ini berfokus pada stabilitas, keamanan, dan transfer data yang lancar.
  3. Fase Pasca-Asesmen: Setelah sesi ujian selesai, fokus beralih ke pengunggahan hasil. Semua file jawaban siswa yang tersimpan di server sekolah harus diunggah ke server pusat. Fase ini juga mencakup pembuatan file Berita Acara, Daftar Hadir, dan proses pencadangan (backup) data penting sebagai mitigasi risiko.

Memahami pembagian fase ini membantu Proktor dan Teknisi untuk fokus pada tugas yang relevan pada waktu yang tepat, mengurangi risiko kesalahan, dan mempermudah proses troubleshooting jika terjadi masalah.

Bab 2: File Inti Pra-Asesmen - Fondasi Sistem

Fase persiapan adalah yang paling krusial. Kegagalan di tahap ini hampir pasti akan menyebabkan masalah saat pelaksanaan. Tiga komponen file utama menjadi fokus utama, yaitu VHD, ExamBrowser Admin, dan ExamBrowser Client.

2.1. Virtual Hard Disk (VHD): Jantung Operasi ANBK

File VHD adalah komponen paling fundamental dalam infrastruktur ANBK semi-daring. Ini bukan sekadar file biasa; VHD adalah sebuah file gambar disk yang berisi sistem operasi lengkap (biasanya varian dari Windows atau Linux yang telah disesuaikan), aplikasi server, database, dan semua konfigurasi yang diperlukan untuk menjalankan server ANBK di tingkat sekolah. Dengan kata lain, VHD adalah "server dalam sebuah file".

Mengapa Menggunakan VHD?

Penggunaan teknologi virtualisasi melalui VHD menawarkan beberapa keuntungan strategis:

  • Standardisasi: Semua sekolah di seluruh Indonesia menggunakan lingkungan server yang identik. Ini mengurangi variabel masalah yang mungkin timbul dari perbedaan konfigurasi perangkat keras atau perangkat lunak di setiap sekolah.
  • Keamanan: Lingkungan VHD terisolasi dari sistem operasi utama komputer server. Ini meminimalkan risiko gangguan dari virus, malware, atau aplikasi lain yang berjalan di komputer host.
  • Efisiensi Penerapan: Daripada harus menginstal sistem operasi dan puluhan aplikasi satu per satu, Teknisi hanya perlu mengunduh satu file VHD dan menjalankannya di perangkat lunak virtualisasi seperti VirtualBox atau VMWare.
  • Kemudahan Pembaruan: Jika ada pembaruan sistem, panitia pusat hanya perlu merilis versi VHD yang baru, dan semua sekolah tinggal mengunduh file yang telah diperbarui tersebut.

Proses Mendapatkan dan Memverifikasi VHD

Proses ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menghindari file yang korup.

  1. Pengunduhan: File VHD biasanya disediakan melalui laman resmi ANBK. Ukurannya sangat besar, seringkali mencapai puluhan Gigabyte. Pastikan Anda menggunakan koneksi internet yang stabil dan cepat. Sebaiknya unduh pada jam-jam sepi untuk menghindari kegagalan unduhan.
  2. Ekstraksi File: VHD seringkali didistribusikan dalam format terkompresi seperti .rar atau .7z yang dibagi menjadi beberapa bagian (part). Gunakan aplikasi seperti 7-Zip atau WinRAR versi terbaru untuk mengekstraknya. Pastikan semua part berada dalam satu folder yang sama sebelum memulai proses ekstraksi.
  3. Verifikasi Checksum (MD5/SHA256): Ini adalah langkah yang tidak boleh dilewatkan. Setiap rilis VHD selalu disertai dengan nilai checksum (sering disebut MD5). Checksum adalah sidik jari digital dari sebuah file. Anda harus membandingkan nilai checksum VHD yang Anda unduh dengan nilai yang tertera di web resmi.
    • Cara Verifikasi: Gunakan alat bantu seperti "MD5 & SHA Checksum Utility", "HashTab", atau bahkan fitur bawaan di 7-Zip (klik kanan pada file VHD > CRC SHA > SHA-256).
    • Pentingnya Verifikasi: Jika nilai checksum tidak cocok, itu berarti file VHD Anda korup atau tidak lengkap saat diunduh. Menjalankan VHD yang korup akan menyebabkan berbagai masalah yang sulit dideteksi, seperti kegagalan booting, database error, atau kegagalan sinkronisasi. Jangan pernah melanjutkan ke tahap berikutnya jika verifikasi checksum gagal. Ulangi proses pengunduhan.
Tips Pro: Selalu siapkan ruang disk minimal tiga kali ukuran VHD. Satu untuk file kompresi, satu untuk file VHD hasil ekstraksi, dan satu lagi untuk snapshot atau backup saat mesin virtual berjalan.

2.2. ExamBrowser Admin (ProktorBrowser)

Jika VHD adalah jantungnya, maka ProktorBrowser adalah pusat kendalinya. Aplikasi ini diinstal di komputer Proktor, yang berfungsi sebagai jembatan antara Proktor, server VHD, dan komputer klien. Melalui ProktorBrowser, seorang Proktor melakukan hampir semua tugas manajerial.

Fungsi Utama ProktorBrowser:

  • Manajemen Sesi: Memulai dan menghentikan sesi ujian.
  • Aktivasi Peserta: Memberikan token ujian kepada peserta.
  • Pemantauan Status Klien: Melihat status setiap komputer peserta secara real-time (terhubung, mengerjakan, selesai, bermasalah).
  • Sinkronisasi Data: Memulai proses sinkronisasi data dengan server pusat.
  • Upload Hasil: Mengirimkan file jawaban peserta ke server pusat.
  • Reset Login Peserta: Membantu peserta yang mengalami masalah teknis dan perlu login ulang.

Instalasi dan Konfigurasi

Proses instalasi ProktorBrowser relatif mudah, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Persyaratan Sistem: Pastikan komputer Proktor memenuhi spesifikasi minimum yang disyaratkan, terutama terkait versi sistem operasi dan RAM.
  2. Nonaktifkan Antivirus dan Firewall: Sebelum instalasi dan saat menjalankan, seringkali disarankan untuk menonaktifkan sementara antivirus dan Windows Firewall. Beberapa program keamanan dapat salah mengidentifikasi ProktorBrowser sebagai ancaman dan memblokir koneksinya ke server VHD atau ke internet. Solusi yang lebih baik adalah menambahkan pengecualian (exception/whitelist) untuk folder instalasi ProktorBrowser.
  3. Jalankan sebagai Administrator: Klik kanan pada file installer dan pilih "Run as administrator" untuk memastikan aplikasi memiliki hak akses yang cukup untuk menginstal dan membuat konfigurasi yang diperlukan.

2.3. ExamBrowser Client

ExamBrowser Client adalah aplikasi yang diinstal di setiap komputer yang akan digunakan oleh peserta ujian. File ini memiliki satu tujuan utama: menciptakan lingkungan ujian yang aman dan terkunci (lockdown environment).

Mekanisme Kerja ExamBrowser Client:

  • Mode Kiosk: Setelah dijalankan, aplikasi ini akan mengambil alih seluruh layar dan mencegah pengguna untuk beralih ke aplikasi lain (Alt+Tab), membuka Task Manager (Ctrl+Alt+Del), atau mengakses file explorer.
  • Pembatasan Fungsi: Fungsi copy-paste, klik kanan, dan shortcut keyboard lainnya yang tidak relevan dengan ujian akan dinonaktifkan.
  • Koneksi Terarah: Aplikasi ini hanya diizinkan untuk berkomunikasi dengan server ANBK sekolah (VHD) pada port yang telah ditentukan. Semua akses ke situs web lain atau sumber daya jaringan lain diblokir.

Tantangan dalam Pemasangan dan Solusinya

Pemasangan ExamBrowser Client di puluhan komputer bisa menjadi tugas yang memakan waktu. Berikut beberapa tips dan solusi:

  • Pemasangan Manual: Untuk jumlah komputer yang sedikit, pemasangan manual satu per satu adalah cara yang paling sederhana.
  • Deployment Jaringan: Untuk skala besar, pertimbangkan menggunakan skrip atau perangkat lunak deployment untuk menginstal ExamBrowser Client secara serentak ke semua komputer dalam jaringan.
  • Masalah Kompatibilitas: Pastikan semua komputer klien memiliki spesifikasi yang seragam atau setidaknya memenuhi syarat minimum. Perbedaan pada driver kartu grafis, versi .NET Framework, atau Visual C++ Redistributable seringkali menjadi sumber masalah. Siapkan installer pendukung ini di sebuah flash drive untuk penanganan cepat.
  • Uji Coba: Setelah instalasi, selalu lakukan uji coba koneksi dari setiap klien ke server VHD. Buka ExamBrowser Client dan pastikan halaman login muncul. Ini akan menghemat banyak waktu saat hari pelaksanaan.

Bab 3: File Selama Pelaksanaan - Orkestrasi Data Real-Time

Ketika hari asesmen tiba, fokus pengelolaan file bergeser dari instalasi ke transfer dan generasi data secara dinamis. Proses sinkronisasi adalah gerbang pembuka, diikuti oleh pembuatan file jawaban dan log secara berkelanjutan.

3.1. Proses Sinkronisasi dan File yang Terlibat

Sinkronisasi adalah proses dua arah di mana server VHD sekolah berkomunikasi dengan server pusat untuk mengunduh data asesmen yang relevan dan mengirimkan data awal kesiapan. Proses ini biasanya dilakukan H-1 atau beberapa jam sebelum asesmen dimulai. Ini adalah salah satu momen paling menegangkan bagi Proktor.

Apa Saja yang Diunduh Selama Sinkronisasi?

Saat Proktor menekan tombol 'Sinkronisasi' di ProktorBrowser, serangkaian file penting diunduh dan disimpan di dalam VHD, antara lain:

  • File Daftar Peserta: Berisi data lengkap peserta yang dijadwalkan untuk ujian di sesi tersebut, termasuk username dan password.
  • File Paket Soal: Ini adalah data soal ujian dalam format terenkripsi. Soal tidak bisa dibaca langsung dan hanya bisa dibuka oleh ExamBrowser Client setelah peserta berhasil login.
  • File Konfigurasi Sesi: Informasi mengenai waktu mulai, durasi, dan token untuk sesi ujian yang akan berlangsung.

Langkah-langkah dan Troubleshooting Sinkronisasi

Proses sinkronisasi harus diikuti dengan cermat:

  1. Pastikan Koneksi Internet Stabil: Sinkronisasi membutuhkan koneksi internet yang stabil, bukan yang tercepat. Koneksi yang putus-nyambung lebih berisiko menyebabkan data korup daripada koneksi yang lambat tapi stabil.
  2. Periksa Status Layanan di VHD: Sebelum sinkronisasi, masuk ke desktop VHD dan pastikan semua layanan (services) yang berkaitan dengan ANBK berjalan normal. Biasanya ada penanda status berwarna hijau.
  3. Mulai Sinkronisasi dari ProktorBrowser: Login ke ProktorBrowser, masuk ke menu yang sesuai, dan klik tombol sinkronisasi. Proses ini bisa memakan waktu cukup lama tergantung kecepatan internet dan beban server pusat.
  4. Pantau Proses: ProktorBrowser akan menampilkan progress bar. Jangan menutup atau me-refresh halaman selama proses ini berlangsung.
Skenario Masalah Umum: Sinkronisasi Berhenti di 95% atau Angka Lain.

Ini adalah masalah yang sangat umum. Penyebabnya bisa beragam:

  • Beban Server Pusat: Terlalu banyak sekolah yang melakukan sinkronisasi pada saat bersamaan. Solusinya adalah bersabar dan mencoba lagi di waktu yang berbeda, misalnya tengah malam atau dini hari.
  • Koneksi Internet Terputus: Firewall di router atau provider internet mungkin memutus koneksi yang berjalan terlalu lama. Coba gunakan koneksi internet alternatif (misalnya tethering dari ponsel) untuk sementara waktu.
  • Masalah di VHD: Bisa jadi ada layanan di dalam VHD yang berhenti. Coba restart mesin virtual (bukan komputer host) dan ulangi prosesnya.
  • File VHD Korup: Ini adalah kemungkinan terburuk dan menjadi alasan mengapa verifikasi checksum di awal sangat penting. Jika semua cara gagal, mungkin Anda perlu mengunduh ulang VHD.

3.2. File Jawaban Siswa (Student Response Files)

Begitu peserta mulai mengerjakan soal, sistem mulai menghasilkan file yang paling berharga: file jawaban. Memahami cara kerja file ini sangat penting untuk memastikan tidak ada data yang hilang.

Bagaimana Jawaban Disimpan?

Proses penyimpanan jawaban dirancang agar tangguh terhadap gangguan:

  1. Penyimpanan Lokal Sementara: Setiap kali peserta menjawab satu soal dan berpindah ke soal berikutnya, jawabannya dikirim dari komputer klien ke server VHD sekolah.
  2. Agregasi di Server VHD: Server VHD mengumpulkan jawaban dari semua klien aktif dan menyimpannya dalam file-file khusus di dalam databasenya. File-file ini biasanya dalam format biner yang terenkripsi dan tidak dapat dibaca oleh manusia. Mereka sering memiliki ekstensi seperti .dat, .res, atau .log.
  3. Upload Berkala (jika ada): Beberapa sistem ANBK mungkin mencoba mengunggah jawaban ke server pusat secara berkala selama ujian berlangsung jika koneksi internet tersedia, sebagai bentuk pencadangan real-time.

Lokasi dan Keamanan File Jawaban

File jawaban disimpan di dalam struktur folder VHD itu sendiri. Proktor dan Teknisi umumnya tidak perlu dan tidak boleh berinteraksi langsung dengan file-file ini. Mencoba memindahkan, mengganti nama, atau menghapusnya secara manual dapat menyebabkan kerusakan data permanen. Seluruh interaksi dengan data jawaban harus dilakukan melalui antarmuka ProktorBrowser.

3.3. File Status dan Log

Selain file jawaban, sistem juga menghasilkan banyak sekali file log. File log adalah catatan harian dari semua aktivitas yang terjadi di sistem. Bagi Proktor, log yang ditampilkan di ProktorBrowser adalah alat pemantauan utama. Bagi Teknisi dan Helpdesk, file log mentah di dalam VHD adalah alat diagnostik yang sangat berharga.

Informasi yang Terekam dalam File Log:

  • Koneksi klien (klien A terhubung pada pukul 07:30:15).
  • Aktivitas login (peserta XYZ berhasil login).
  • Pengiriman jawaban (jawaban soal nomor 5 dari peserta XYZ diterima server).
  • Error dan Peringatan (koneksi ke klien B terputus, token tidak valid).
  • Aktivitas Proktor (Proktor mereset login peserta C).

Ketika terjadi masalah, misalnya seorang peserta mengklaim sudah menyelesaikan ujian tapi statusnya masih 'mengerjakan', Proktor dapat merujuk pada log aktivitas di ProktorBrowser. Jika masalah lebih kompleks, Teknisi mungkin perlu mengakses file log teks di dalam VHD (jika diizinkan) untuk melihat pesan error yang lebih detail. File-file ini adalah kunci untuk melakukan analisis pasca-kejadian (post-mortem analysis) untuk perbaikan di masa mendatang.

Bab 4: File Pasca-Asesmen - Mengamankan dan Melaporkan Hasil

Setelah bel ujian terakhir berbunyi, tugas Proktor dan Teknisi belum selesai. Fase ini berfokus pada tiga kegiatan utama yang terkait dengan file: mengunggah semua hasil, membuat dokumen pelaporan, dan melakukan pencadangan data.

4.1. Proses Upload Hasil dan Verifikasi

Ini adalah langkah terakhir dan paling vital dalam siklus data ANBK. Semua file jawaban yang terkumpul di server VHD sekolah harus berhasil diunggah ke server pusat. ProktorBrowser menyediakan antarmuka untuk proses ini.

Langkah-langkah Kritis dalam Upload Hasil:

  1. Pastikan Semua Peserta Selesai: Sebelum memulai proses upload, pastikan status semua peserta di ProktorBrowser adalah 'Selesai'. Jika masih ada yang berstatus 'mengerjakan' padahal waktu sudah habis, mungkin perlu tindakan manual seperti 'selesaikan paksa' (force finish).
  2. Cek Koneksi Internet: Sama seperti sinkronisasi, proses upload membutuhkan koneksi internet yang stabil.
  3. Mulai Proses Upload: Melalui menu di ProktorBrowser, pilih opsi untuk mengunggah hasil. Sistem akan mengkompilasi semua file jawaban, mengenkripsinya dalam satu paket, dan mengirimkannya ke server pusat.
  4. Verifikasi Status Upload: ProktorBrowser akan menampilkan status untuk setiap peserta. Perhatikan baik-baik status ini. Status 'Terkirim' atau 'Berhasil Diunggah' adalah yang diharapkan. Jika ada status 'Gagal' atau 'Menunggu', diperlukan tindakan lebih lanjut.

Mengatasi Kegagalan Upload

Kegagalan upload bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti koneksi internet yang terputus di tengah jalan atau server pusat yang sibuk. Jangan panik. Sistem ANBK biasanya dirancang untuk dapat melanjutkan (resume) upload. Coba lagi setelah beberapa saat. Jika masalah berlanjut, hubungi Helpdesk pusat dengan menyertakan screenshot dan deskripsi masalah yang jelas. Jangan pernah mematikan server VHD sebelum semua data berhasil terunggah dan terkonfirmasi.

4.2. File Berita Acara dan Daftar Hadir

Selain data jawaban, ANBK juga memerlukan file administratif sebagai bukti legalitas pelaksanaan ujian. Berita Acara Pelaksanaan (BAP) dan Daftar Hadir adalah dua file yang paling penting.

Biasanya, ProktorBrowser memiliki fitur untuk mengisi dan mencetak dokumen-dokumen ini. Data seperti jumlah peserta yang hadir, jumlah yang tidak hadir, dan catatan kejadian khusus selama ujian diisi secara digital. Setelah diisi, file ini diunduh (biasanya dalam format PDF), dicetak, ditandatangani oleh Proktor dan Pengawas, lalu dipindai (scan) untuk diunggah kembali ke sistem. Simpan baik file cetak maupun file pindaiannya sebagai arsip sekolah.

4.3. File Backup (Pencadangan): Jaring Pengaman Anda

Setelah semua data berhasil diunggah, langkah terakhir yang bijaksana adalah melakukan pencadangan atau backup. Sebagian besar platform ANBK menyediakan fitur untuk membuat "dump file" atau file backup. File ini berisi salinan terkompresi dari semua data jawaban dan log penting dari server VHD sekolah.

Mengapa Backup Penting Bahkan Setelah Upload Berhasil?

Meskipun data sudah di server pusat, file backup lokal tetap krusial sebagai jaring pengaman. Mungkin saja terjadi sengketa data, audit, atau bahkan (meski jarang) kerusakan data di server pusat. Dengan memiliki file backup, sekolah memiliki bukti kuat atas pelaksanaan dan hasil asesmen.

Prosedur Backup yang Benar:

  1. Gunakan Fitur Bawaan: Selalu gunakan fitur backup yang disediakan di dalam ProktorBrowser atau antarmuka VHD. Jangan mencoba menyalin file secara manual.
  2. Simpan di Lokasi Aman: Unduh file backup dari VHD ke komputer host. Kemudian, salin file tersebut ke setidaknya dua lokasi penyimpanan yang berbeda. Contoh: satu di hard disk eksternal, satu lagi di penyimpanan cloud sekolah (Google Drive, OneDrive).
  3. Beri Nama yang Jelas: Beri nama file backup dengan format yang standar dan informatif, misalnya BACKUP_ANBK_SDN_MERDEKA_SESI1_GLADI_BERSIH.zip. Ini akan mempermudah pencarian di kemudian hari.
  4. Tentukan Kebijakan Retensi: Simpan file backup ini setidaknya selama satu tahun ajaran atau sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh dinas pendidikan.

Bab 5: Manajemen Lanjutan dan Praktik Terbaik

Mengelola file ANBK bukan hanya tentang mengikuti prosedur, tetapi juga tentang menerapkan praktik terbaik untuk memastikan kelancaran, keamanan, dan efisiensi.

5.1. Manajemen Penyimpanan dan Struktur Folder

Dengan ukuran file yang besar, manajemen penyimpanan menjadi penting. Buatlah sebuah struktur folder yang logis di komputer server atau di hard disk eksternal khusus ANBK.

Contoh Struktur Folder yang Baik:

D:\ANBK_DATA\
├── 1_INSTALLER\
│   ├── ExamBrowser_Admin\
│   └── ExamBrowser_Client\
├── 2_VHD\
│   ├── VHD_FRESH_ANBK\
│   └── VHD_SINKRONISASI_GLADI_BERSIH\
├── 3_BACKUP\
│   ├── BACKUP_GLADI_BERSIH_SESI1.zip
│   └── BACKUP_GLADI_BERSIH_SESI2.zip
└── 4_DOKUMEN\
    ├── BERITA_ACARA_SCAN\
    └── DAFTAR_HADIR_SCAN\
                

Struktur seperti ini membuat semua file mudah ditemukan, mengurangi risiko file tertukar atau terhapus secara tidak sengaja, dan mempermudah proses serah terima tugas jika ada pergantian Teknisi.

5.2. Keamanan File ANBK

File ANBK berisi data sensitif, baik itu soal ujian maupun data pribadi peserta. Mengamankannya adalah sebuah keharusan.

  • Antivirus dan Firewall: Seperti yang telah dibahas, solusi terbaik bukanlah mematikan total, melainkan mengkonfigurasi pengecualian (whitelist/exception). Pelajari cara menambahkan folder kerja ANBK dan aplikasi ExamBrowser ke daftar pengecualian di program antivirus Anda.
  • Keamanan Fisik: Komputer server ANBK harus berada di ruangan yang terkunci dan hanya bisa diakses oleh Proktor dan Teknisi. Hal yang sama berlaku untuk media penyimpanan backup.
  • Jaringan Terisolasi: Selama pelaksanaan, jaringan lokal yang digunakan untuk ANBK (antara server VHD dan klien) sebaiknya diisolasi dari jaringan internet umum atau jaringan kantor. Gunakan switch/hub terpisah jika memungkinkan untuk mengurangi risiko gangguan.

5.3. Persiapan Menghadapi Bencana (Disaster Recovery)

Apa yang terjadi jika listrik padam di tengah ujian? Atau jika komputer server tiba-tiba rusak?

  • UPS (Uninterruptible Power Supply): Komputer server dan switch jaringan wajib terhubung ke UPS yang baik. UPS memberikan waktu beberapa menit bagi Proktor untuk melakukan shutdown mesin virtual dan komputer secara normal (graceful shutdown), mencegah kerusakan data.
  • Server Cadangan: Jika sekolah memiliki sumber daya, siapkan satu komputer cadangan dengan spesifikasi yang sama dengan server utama. Simpan salinan VHD yang sudah ditambal (patching) tapi belum sinkronisasi di komputer cadangan ini. Jika server utama gagal, Anda bisa dengan cepat memindahkan proses ke server cadangan.
  • Simulasi Kegagalan: Saat simulasi atau gladi bersih, coba sengaja simulasikan beberapa skenario kegagalan. Contohnya, cabut kabel jaringan satu klien, lalu lihat bagaimana sistem merespon dan bagaimana cara memulihkannya. Latihan ini membangun kepercayaan diri dan kesiapan tim.

Kesimpulan: File ANBK sebagai Tulang Punggung Asesmen

Dari pembahasan yang mendalam ini, jelas bahwa istilah "file ANBK" jauh lebih dari sekadar sekumpulan data digital. Ia adalah representasi dari seluruh arsitektur, proses, dan integritas Asesmen Nasional Berbasis Komputer. Setiap file, mulai dari VHD yang masif hingga file log yang detail, memegang peranan vital dalam sebuah orkestrasi yang rumit.

Bagi Proktor dan Teknisi, penguasaan terhadap siklus hidup file-file ini adalah kompetensi inti. Ini bukan lagi sekadar kemampuan teknis, melainkan sebuah bentuk profesionalisme dalam mengawal proses evaluasi pendidikan yang adil, andal, dan aman. Dengan memahami fungsi setiap file, cara kerjanya, dan potensi masalah yang bisa timbul, Anda tidak hanya menjadi operator sistem, tetapi juga penjaga gerbang kelancaran dan validitas data asesmen.

Ingatlah bahwa persiapan yang matang di fase pra-asesmen, ketelitian selama pelaksanaan, dan kehati-hatian di fase pasca-asesmen adalah tiga pilar yang akan menopang kesuksesan ANBK di sekolah Anda. Teruslah belajar, teruslah berlatih, dan jadilah Proktor serta Teknisi yang andal, karena di tangan Anda-lah sebagian besar nasib teknis pelaksanaan Asesmen Nasional berada.

🏠 Homepage