Mengenal Infiks: Penempatan Morfem di Tengah Kata

Dalam dunia linguistik, morfem adalah unit terkecil dari bahasa yang memiliki makna. Morfem dapat berupa kata utuh (morfem bebas) atau bagian dari kata (morfem terikat). Morfem terikat ini memiliki berbagai jenis penempatan dalam sebuah kata dasar, termasuk prefiks (awalan), sufiks (akhiran), dan yang akan kita bahas secara mendalam di sini: infiks adalah penempatan morfem di tengah-tengah batang kata.

Apa Itu Infiks?

Infiks adalah morfem terikat yang disisipkan di tengah-tengah bentuk dasar (morfem bebas atau morfem dasar) suatu kata. Berbeda dengan prefiks yang diletakkan di awal dan sufiks yang diletakkan di akhir, infiks secara harfiah "menyisipkan" dirinya di bagian inti kata tersebut.

Fenomena infiksasi ini tidak seumum prefiksasi dan sufiksasi dalam banyak bahasa besar seperti Inggris, namun ia merupakan ciri khas yang sangat penting dalam struktur morfemik bahasa-bahasa tertentu, termasuk bahasa Indonesia (meskipun penggunaannya terbatas).

KATA -el- Katel Bentuk Dasar Infiks Hasil

Dalam ilustrasi di atas, kita melihat bagaimana morfem terikat (infiks) disisipkan di antara bagian kata dasar, menghasilkan bentuk baru. Meskipun secara visual tampak seperti penggabungan tiga elemen, fungsi utamanya adalah menyisipkan fonem atau morfem baru di tengah struktur yang sudah ada.

Infiks dalam Bahasa Indonesia

Meskipun bahasa Indonesia dikenal sangat produktif dengan prefiks (seperti me-, ber-, di-) dan sufiks (seperti -kan, -i), penggunaannya relatif terbatas dibandingkan bahasa lain. Contoh klasik dan paling sering diajarkan mengenai infiks dalam bahasa Indonesia adalah kata yang berasal dari serapan atau pembentukan kata lama:

Penting untuk dicatat bahwa banyak dari contoh yang tampaknya merupakan infiks dalam bahasa Indonesia kini dianalisis sebagai proses peluluran (runtuhnya bunyi) atau proses morfemik yang spesifik, bukan infiksasi standar seperti yang ditemukan dalam bahasa Tagalog (Filipina) atau Jawa Kuno.

Perbandingan dengan Morfem Lain

Untuk memahami mengapa infiks adalah kategori yang penting, kita perlu membandingkannya dengan penempatan morfem lainnya:

  1. Prefiks (Awalan): Morfem diletakkan di awal kata dasar. Contoh: me- + baca = membaca.
  2. Sufiks (Akhiran): Morfem diletakkan di akhir kata dasar. Contoh: baca + -an = bacaan.
  3. Sirkumfiks (Konfiks): Gabungan awalan dan akhiran yang bekerja bersama. Contoh: ke- + rumah + -an = kerumahan.
  4. Infiks (Sisipan): Morfem diletakkan di tengah kata dasar. Contoh: *gemuruh* (g + el + ruh).

Perbedaan utama terletak pada posisi: prefiks dan sufiks bersifat 'linear' (di ujung), sedangkan infiks bersifat 'internal' atau 'interkalasi' (di tengah). Fungsi infiks sering kali untuk menandai aspek tata bahasa tertentu, seperti pembentukan kala lampau, penanda jamak, atau pembentukan verba intensif.

Infiks di Luar Bahasa Indonesia

Meskipun penggunaannya di Bahasa Indonesia terbatas, pemahaman mengenai infiks sangat penting karena ini adalah fitur umum dalam banyak bahasa dunia:

Studi tentang infiks membantu ahli bahasa memahami keragaman cara manusia menyusun dan memodifikasi kata untuk mengekspresikan makna gramatikal atau leksikal baru. Jika dalam studi linguistik Anda menemukan kata dengan penambahan di tengah, besar kemungkinan Anda sedang mengidentifikasi sebuah infiks, sebuah mekanisme pembentukan kata yang elegan dan tersembunyi.

Secara ringkas, memahami bahwa infiks adalah morfem yang disisipkan di tengah bentuk dasar memberikan wawasan penting tentang kompleksitas dan kekayaan morfologi bahasa di seluruh dunia, termasuk dalam lapisan sejarah bahasa yang kita gunakan sehari-hari.

🏠 Homepage