IUD Ada Berapa Macam? Kenali Jenis dan Pilihannya

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim, atau yang lebih dikenal dengan IUD (Intrauterine Device), merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang efektif dan populer di kalangan wanita. Berbagai pilihan IUD tersedia untuk membantu wanita merencanakan kehamilan, dan penting untuk mengetahui iud ada berapa macam agar dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh.

Memahami Perbedaan Utama IUD

Secara garis besar, IUD dapat dibedakan berdasarkan bahan dasar atau mekanisme kerjanya. Pemahaman mengenai perbedaan ini akan membantu Anda dalam menentukan pilihan terbaik bersama tenaga medis. Jenis-jenis IUD yang umum digunakan adalah:

1. IUD Tembaga (Copper IUD)

IUD tembaga adalah jenis IUD yang paling umum ditemukan dan telah digunakan selama bertahun-tahun. Bentuknya biasanya seperti huruf 'T' dan dilapisi dengan kawat tembaga. Tembaga ini memiliki sifat spermicidal, yang berarti dapat mencegah sperma untuk membuahi sel telur. Cara kerjanya adalah dengan menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi sperma dan juga mengganggu pergerakan sperma menuju saluran telur.

• Bahan Utama: Tembaga.
• Mekanisme Kerja: Tembaga melepaskan ion yang bersifat toksik bagi sperma, mencegah pembuahan.
• Durasi Efektivitas: Umumnya dapat bertahan hingga 10 tahun, bahkan ada yang hingga 12 tahun, tergantung pada jenisnya.
• Keunggulan: Tidak mengandung hormon, cocok bagi wanita yang tidak dapat atau tidak ingin menggunakan kontrasepsi hormonal. Sangat efektif.
• Potensi Efek Samping: Dapat menyebabkan menstruasi yang lebih banyak dan lebih nyeri pada beberapa wanita, terutama di awal penggunaan.

2. IUD Hormonal (Hormonal IUD / Hormonal Releasing IUD)

IUD hormonal bekerja dengan melepaskan hormon progestin dalam jumlah kecil secara bertahap ke dalam rahim. Hormon ini memiliki beberapa fungsi untuk mencegah kehamilan:

• Mengentalkan lendir serviks (leher rahim), sehingga menyulitkan sperma untuk masuk ke dalam rahim.
• Menipiskan lapisan dinding rahim (endometrium), sehingga mempersulit implantasi sel telur yang telah dibuahi.
• Pada beberapa kasus, IUD hormonal juga dapat menekan ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium).

IUD hormonal juga umumnya berbentuk seperti huruf 'T' namun memiliki reservoir hormon di salah satu lengannya.

• Bahan Utama: Mengandung hormon progestin (seperti levonorgestrel).
• Mekanisme Kerja: Lendir serviks mengental, endometrium menipis, dan potensi menekan ovulasi.
• Durasi Efektivitas: Bervariasi, umumnya antara 3 hingga 8 tahun tergantung pada merek dan dosis hormon yang dilepaskan.
• Keunggulan: Dapat mengurangi nyeri saat menstruasi, volume darah menstruasi, bahkan bisa menyebabkan menstruasi berhenti total pada beberapa pengguna. Kontrasepsi yang sangat efektif.
• Potensi Efek Samping: Perubahan pola menstruasi (pendarahan tidak teratur, flek), jerawat, sakit kepala, perubahan mood, dan nyeri payudara. Efek samping ini umumnya ringan dan sementara.

Hal Penting yang Perlu Diperhatikan

Saat mempertimbangkan iud ada berapa macam, penting untuk diingat bahwa pilihan terbaik adalah yang didiskusikan dengan profesional kesehatan. Dokter atau bidan akan mengevaluasi riwayat kesehatan Anda, gaya hidup, dan preferensi pribadi untuk merekomendasikan jenis IUD yang paling sesuai.

Beberapa faktor lain yang mungkin memengaruhi pilihan Anda meliputi:

• Kondisi medis yang sedang dialami.
• Riwayat kehamilan dan persalinan.
• Keinginan untuk memiliki anak di masa depan.
• Toleransi terhadap hormon.
• Ketersediaan dan biaya.

Penting juga untuk memahami bahwa IUD tidak melindungi dari Infeksi Menular Seksual (IMS). Jika Anda berisiko terpapar IMS, Anda tetap perlu menggunakan metode perlindungan tambahan seperti kondom.

Kesimpulan

Secara ringkas, iud ada berapa macam adalah dua jenis utama: IUD Tembaga dan IUD Hormonal. Masing-masing memiliki mekanisme kerja, durasi efektivitas, serta potensi efek samping yang berbeda. Keputusan untuk menggunakan IUD haruslah keputusan yang terinformasi, diambil setelah berkonsultasi dengan tenaga medis terpercaya. Dengan informasi yang tepat, Anda dapat memilih metode kontrasepsi yang paling aman, efektif, dan nyaman bagi Anda.