Memilih metode kontrasepsi yang tepat adalah langkah krusial bagi pasangan yang merencanakan keluarga atau ingin menunda kehamilan. Di antara berbagai pilihan yang tersedia, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau Intrauterine Device (IUD) menjadi salah satu metode yang semakin populer berkat efektivitasnya yang tinggi dan durasi perlindungannya yang panjang. Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai jenis-jenis alat kontrasepsi IUD, cara kerjanya, serta kelebihan dan kekurangannya.
IUD adalah alat kontrasepsi berbentuk T kecil yang dimasukkan ke dalam rongga rahim oleh tenaga medis profesional. Alat ini bekerja dengan mencegah kehamilan melalui beberapa mekanisme, tergantung pada jenis IUD yang digunakan. IUD merupakan metode kontrasepsi jangka panjang yang efektif dan reversibel, artinya kesuburan akan kembali normal setelah IUD dilepas.
Secara umum, terdapat dua jenis utama alat kontrasepsi IUD yang beredar di pasaran, yaitu:
IUD hormonal bekerja dengan melepaskan sedikit hormon progestin (sejenis progesteron sintetik) secara perlahan ke dalam rahim. Hormon ini memiliki beberapa cara kerja dalam mencegah kehamilan:
IUD hormonal umumnya berwarna putih atau bening dan memiliki tabung kecil berisi hormon. Beberapa merek IUD hormonal yang populer antara lain Mirena, Kyleena, Liletta, dan Skyla. Durasi perlindungan IUD hormonal bervariasi, mulai dari 3 hingga 8 tahun, tergantung pada jenisnya. Salah satu keuntungan IUD hormonal adalah dapat membantu mengurangi nyeri saat menstruasi dan volume perdarahan, bahkan seringkali menyebabkan menstruasi menjadi lebih ringan atau berhenti sama sekali.
IUD non-hormonal, yang lebih dikenal sebagai IUD tembaga, tidak menggunakan hormon sama sekali. Alat ini dilapisi dengan kawat tembaga yang dililitkan pada batang vertikalnya dan terkadang pada lengan horizontalnya. Tembaga memiliki sifat spermicidal (membunuh sperma) dan juga memicu respons inflamasi ringan di dalam rahim yang tidak ramah bagi sperma maupun sel telur.
Mekanisme Kerja IUD Tembaga:
IUD tembaga umumnya berwarna putih dengan kawat tembaga yang terlihat jelas. Merek yang paling umum adalah Paragard. IUD tembaga menawarkan perlindungan kontrasepsi selama 10 tahun atau lebih, menjadikannya pilihan yang sangat tahan lama. Kelebihan utama IUD tembaga adalah tidak adanya efek samping hormonal, menjadikannya pilihan yang baik bagi wanita yang sensitif terhadap hormon atau memiliki riwayat kondisi tertentu yang tidak cocok dengan hormon.
Baik IUD hormonal maupun non-hormonal memiliki tingkat efektivitas yang sangat tinggi, lebih dari 99%, yang menjadikannya salah satu metode kontrasepsi paling efektif yang tersedia. Tingkat kegagalan sangat rendah, di bawah 1% dalam penggunaan tipikal. Selain efektivitasnya yang luar biasa, IUD juga menawarkan berbagai kelebihan lain:
Meskipun sangat efektif, IUD juga dapat memiliki efek samping, meskipun tidak semua wanita mengalaminya. Efek samping umum dari IUD hormonal dapat meliputi perubahan pola perdarahan (perdarahan ringan antar menstruasi, menstruasi lebih ringan atau berhenti), jerawat, sakit kepala, dan nyeri payudara. Sementara itu, IUD tembaga dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama, serta kram yang lebih intens, terutama pada beberapa bulan pertama setelah pemasangan.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk mendiskusikan riwayat kesehatan Anda dan menentukan apakah IUD adalah pilihan yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada infeksi atau kondisi lain yang dapat menjadi kontraindikasi pemasangan IUD, serta menjelaskan risiko dan manfaatnya secara rinci.
Dengan memahami jenis-jenis alat kontrasepsi IUD dan cara kerjanya, Anda dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi tentang metode kontrasepsi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup Anda.