Kehilangan gigi dapat menimbulkan berbagai masalah, mulai dari kesulitan mengunyah, perubahan pola bicara, hingga penurunan kepercayaan diri. Salah satu solusi modern yang efektif untuk mengatasi gigi yang hilang adalah melalui implan gigi. Implan gigi adalah sebuah sekrup titanium yang ditanamkan ke dalam tulang rahang untuk menggantikan akar gigi yang hilang, kemudian di atasnya dipasang mahkota gigi pengganti.
Prosedur ini menawarkan solusi yang estetis dan fungsional, namun seperti halnya prosedur medis lainnya, implan gigi memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Memahami kedua aspek ini sangat penting sebelum memutuskan untuk menjalani perawatan implan.
Implan gigi telah menjadi pilihan populer karena berbagai keuntungan yang ditawarkannya:
Implan gigi dirancang untuk menyerupai gigi asli Anda baik dalam penampilan maupun fungsinya. Mahkota yang dipasang di atas implan akan disesuaikan dengan warna, bentuk, dan ukuran gigi Anda yang lain, sehingga menghasilkan senyum yang alami dan indah.
Berbeda dengan gigi palsu lepas pasang, implan gigi tertanam kuat di dalam tulang rahang. Hal ini memberikan stabilitas yang luar biasa, memungkinkan Anda untuk makan, berbicara, dan mengunyah makanan dengan nyaman dan percaya diri, seolah-olah Anda memiliki gigi asli.
Pemasangan implan gigi tidak memerlukan penahan pada gigi-gigi di sebelahnya, seperti yang terjadi pada pembuatan jembatan gigi. Ini berarti gigi asli Anda tetap utuh dan sehat, tidak perlu dikikis untuk menopang gigi pengganti.
Dengan perawatan yang tepat, implan gigi bisa bertahan seumur hidup. Titanium yang digunakan sebagai material implan sangat biocompatible (aman untuk tubuh) dan tahan terhadap korosi, menjadikannya pilihan yang sangat awet.
Ketika gigi hilang, tulang rahang di area tersebut cenderung menyusut atau mengeropos karena tidak ada stimulasi yang cukup. Implan gigi, melalui kontak langsung dengan tulang, memberikan stimulasi yang diperlukan untuk menjaga kepadatan dan volume tulang rahang, mencegah terjadinya resesi gusi dan perubahan bentuk wajah.
Perawatan implan gigi sama seperti merawat gigi asli. Sikat gigi dua kali sehari, gunakan benang gigi, dan lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi. Tidak memerlukan prosedur pembersihan khusus seperti gigi palsu.
Meskipun menawarkan banyak keunggulan, implan gigi juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan:
Dibandingkan dengan metode penggantian gigi lainnya seperti gigi palsu atau jembatan gigi, biaya implan gigi cenderung lebih tinggi. Ini karena prosedur yang kompleks, material berkualitas tinggi, dan teknologi yang digunakan.
Proses pemasangan implan gigi biasanya memakan waktu beberapa bulan. Hal ini dikarenakan perlunya waktu bagi implan untuk menyatu dengan tulang rahang (osseointegration) sebelum mahkota gigi dapat dipasang. Dalam beberapa kasus, mungkin juga diperlukan prosedur tambahan seperti pencangkokan tulang.
Prosedur implan gigi tidak cocok untuk semua orang. Pasien dengan kondisi medis tertentu seperti diabetes yang tidak terkontrol, penyakit autoimun, atau riwayat radiasi di area kepala dan leher mungkin memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi. Merokok juga dapat mempengaruhi keberhasilan implan.
Meskipun jarang terjadi, komplikasi seperti infeksi, kegagalan osseointegration (implan tidak menyatu dengan tulang), cedera pada struktur di sekitarnya (saraf, pembuluh darah), atau kerusakan pada implan itu sendiri bisa saja terjadi.
Pemasangan implan gigi melibatkan prosedur bedah minor. Meskipun umumnya aman, seperti semua prosedur bedah, ada risiko yang terkait, termasuk rasa sakit, bengkak, dan memar pasca-operasi.
Memilih implan gigi adalah keputusan penting yang harus didiskusikan secara mendalam dengan dokter gigi Anda. Dokter gigi akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi kesehatan mulut dan umum Anda, serta mempertimbangkan harapan Anda untuk menentukan apakah implan gigi adalah pilihan terbaik.