Kontrasepsi AKDR Adalah: Panduan Lengkap Mengenai IUD
Ilustrasi sederhana dari Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau IUD.
Memilih metode kontrasepsi yang tepat adalah keputusan penting bagi banyak individu dan pasangan dalam merencanakan keluarga atau mengatur jarak kehamilan. Di antara berbagai pilihan yang tersedia, kontrasepsi AKDR adalah salah satu metode yang sangat efektif dan memiliki durasi perlindungan yang panjang. AKDR, yang juga dikenal luas sebagai IUD (Intrauterine Device), adalah alat kecil berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim wanita untuk mencegah kehamilan.
Apa itu Kontrasepsi AKDR (IUD)?
Secara harfiah, AKDR merupakan singkatan dari Alat Kontrasepsi Dalam Rahim. Alat ini dimasukkan oleh tenaga medis terlatih ke dalam rongga rahim. Tujuannya adalah untuk mencegah sperma mencapai sel telur dan membuahi, serta menghambat implantasi sel telur yang telah dibuahi di dinding rahim. AKDR bekerja dengan cara melepaskan ion tembaga (pada AKDR tembaga) atau hormon progestin (pada AKDR hormonal), yang keduanya memiliki mekanisme pencegahan kehamilan.
Jenis-jenis AKDR
Saat ini, terdapat dua jenis utama AKDR yang umum digunakan:
AKDR Tembaga (Copper IUD): Ini adalah jenis AKDR yang paling umum dan telah digunakan selama beberapa dekade. AKDR tembaga bekerja dengan melepaskan ion tembaga yang bersifat toksik bagi sperma, sehingga menghambat pergerakan dan kemampuan sperma untuk membuahi sel telur. Selain itu, tembaga juga dapat mengubah lapisan rahim sehingga tidak ramah bagi implantasi. AKDR tembaga dapat bertahan hingga 10-12 tahun, tergantung jenisnya.
AKDR Hormonal (Hormonal IUD): AKDR jenis ini melepaskan hormon progestin (biasanya levonorgestrel) secara perlahan ke dalam rahim. Progestin bekerja dengan mengentalkan lendir di leher rahim, sehingga menyulitkan sperma untuk masuk ke dalam rahim. Hormon ini juga dapat menipiskan lapisan dinding rahim dan kadang-kadang menekan ovulasi. AKDR hormonal umumnya memiliki durasi perlindungan yang lebih pendek dibandingkan AKDR tembaga, berkisar antara 3 hingga 8 tahun tergantung merek dan jenisnya. AKDR hormonal seringkali juga dapat mengurangi nyeri menstruasi dan volume darah menstruasi, bahkan bisa membuat menstruasi berhenti sama sekali.
Bagaimana Cara Kerja AKDR?
Mekanisme kerja AKDR sedikit berbeda tergantung jenisnya, namun hasil akhirnya adalah pencegahan kehamilan yang sangat efektif.
AKDR Tembaga: Ion tembaga yang dilepaskan oleh AKDR menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi sperma di dalam rahim. Tembaga mengganggu motilitas sperma (kemampuan bergerak) dan daya hidupnya, sehingga sperma sulit untuk mencapai tuba falopi tempat pembuahan biasanya terjadi. Jika pun terjadi pembuahan, perubahan pada lapisan dinding rahim dapat menghambat implantasi embrio. Tingkat efektivitas AKDR tembaga mencapai lebih dari 99%.
AKDR Hormonal: Hormon progestin yang dilepaskan oleh AKDR hormonal memiliki beberapa efek:
Mengentalkan lendir serviks (leher rahim), menjadikannya penghalang fisik bagi sperma untuk masuk ke rahim.
Menipiskan lapisan endometrium (dinding rahim), sehingga jika terjadi pembuahan dan implantasi, kemungkinan keberhasilannya sangat kecil.
Pada beberapa wanita, progestin dapat menekan pelepasan sel telur dari ovarium (ovulasi), meskipun ini bukan mekanisme utama pencegahan kehamilannya.
AKDR hormonal juga memiliki efektivitas yang sangat tinggi, lebih dari 99%.
Keunggulan dan Kelemahan AKDR
Seperti metode kontrasepsi lainnya, AKDR memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri:
Keunggulan:
Sangat Efektif: AKDR adalah salah satu metode kontrasepsi paling efektif yang tersedia, dengan tingkat kegagalan yang sangat rendah.
Jangka Panjang: AKDR dapat memberikan perlindungan kehamilan selama bertahun-tahun (3-12 tahun), sehingga cocok bagi wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang tanpa perlu mengingat untuk minum pil setiap hari.
Reversibel: Efek kontrasepsi akan segera hilang setelah AKDR dilepas, dan kesuburan dapat kembali dengan cepat.
Tidak Mempengaruhi Aktivitas Seksual: Setelah terpasang, AKDR tidak memerlukan tindakan tambahan sebelum berhubungan seksual.
Pilihan Menyusui: AKDR hormonal umumnya aman digunakan selama menyusui, sementara AKDR tembaga juga merupakan pilihan yang baik karena tidak mengandung hormon.
Mengurangi Risiko Kanker Rahim: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa AKDR hormonal dapat menurunkan risiko kanker endometrium.
Kelemahan:
Pemasangan dan Pelepasan: Proses pemasangan dan pelepasan AKDR dilakukan oleh tenaga medis dan bisa menimbulkan rasa tidak nyaman atau sedikit sakit.
Perubahan Pola Menstruasi: AKDR tembaga dapat menyebabkan menstruasi menjadi lebih berat dan lebih lama, serta kram menstruasi yang lebih kuat pada beberapa wanita. AKDR hormonal seringkali justru mengurangi pendarahan menstruasi, namun kadang dapat menyebabkan bercak darah di luar siklus.
Risiko Infeksi: Ada sedikit peningkatan risiko infeksi panggul pada periode awal setelah pemasangan AKDR, meskipun risiko ini umumnya rendah pada wanita yang tidak memiliki risiko Infeksi Menular Seksual (IMS).
Risiko Expulsi: Jarang terjadi, AKDR bisa keluar dari rahim (expulsi), terutama pada beberapa bulan pertama setelah pemasangan, dan lebih sering terjadi pada wanita yang belum pernah melahirkan.
Tidak Melindungi dari IMS: AKDR tidak memberikan perlindungan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS).
Siapa yang Cocok Menggunakan AKDR?
AKDR merupakan pilihan yang sangat baik untuk banyak wanita, termasuk mereka yang:
Menginginkan metode kontrasepsi jangka panjang yang sangat efektif.
Telah memiliki anak dan tidak berencana memiliki anak lagi dalam waktu dekat.
Sedang menyusui.
Memiliki kontraindikasi terhadap penggunaan pil KB hormonal (misalnya riwayat penyakit tertentu).
Mencari metode yang tidak memerlukan perhatian harian.
Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk menentukan apakah AKDR adalah pilihan yang tepat untuk Anda, mengingat kondisi kesehatan dan riwayat medis masing-masing individu.