Pari Pagung telah lama dikenal sebagai salah satu mutiara tersembunyi di wilayah yang subur, menawarkan perpaduan harmonis antara rekreasi alam dan edukasi pertanian. Konsep agrowisata yang diusung di Pari Pagung bukan sekadar tamasya biasa, melainkan sebuah perjalanan mendalam untuk memahami siklus kehidupan tanaman, mulai dari menanam hingga memanen. Tempat ini menjadi oase bagi para pengunjung yang mendambakan udara segar jauh dari hiruk pikuk perkotaan yang menyesakkan. Keunikan Pari Pagung terletak pada pengelolaan lahan yang terintegrasi, di mana keindahan lanskap persawahan dan kebun buah ditata sedemikian rupa sehingga memanjakan mata sekaligus menenangkan jiwa.
Fokus utama agrowisata ini adalah memperkenalkan kepada masyarakat, terutama generasi muda, pentingnya ketahanan pangan dan kecintaan terhadap hasil bumi lokal. Pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan petani, mencoba menanam padi, atau memetik sendiri buah-buahan segar langsung dari pohonnya. Pengalaman "petik sendiri" ini menjadi daya tarik utama, menjamin kesegaran produk yang dibawa pulang oleh wisatawan. Setiap sudut Pari Pagung dirancang untuk memberikan pengalaman otentik, mulai dari jalan setapak yang dikelilingi petak-petak tanaman hingga gazebo-gazebo tradisional yang menyajikan kuliner khas daerah berbahan dasar hasil panen mereka sendiri.
Pari Pagung berinvestasi besar dalam infrastruktur yang mendukung aktivitas edukatif. Selain area persawahan yang luas, terdapat pula pusat informasi pertanian modern yang memamerkan teknik-teknik bercocok tanam berkelanjutan. Program workshop sering diadakan, mencakup topik seperti hidroponik skala rumahan, pengolahan pascapanen, hingga pembuatan kompos organik. Hal ini menjadikan Pari Pagung lebih dari sekadar tempat wisata, tetapi juga pusat pembelajaran praktis bagi pegiat pertanian skala kecil maupun besar.
Area konservasi juga menjadi prioritas. Di sini, pengunjung dapat melihat bagaimana praktik pertanian ramah lingkungan diterapkan tanpa menggunakan pestisida kimia berlebihan. Keberadaan sistem irigasi tradisional yang masih terjaga menunjukkan komitmen pengelola terhadap pelestarian metode pertanian warisan. Bagi keluarga, tersedia area bermain alami yang terbuat dari material ramah lingkungan, memastikan anak-anak dapat bermain sambil belajar tentang alam. Hal ini sejalan dengan visi Pari Pagung untuk menjadi destinasi wisata yang bertanggung jawab secara ekologis.
Kehadiran Pari Pagung membawa dampak signifikan bagi perekonomian komunitas sekitar. Konsep agrowisata ini menciptakan rantai pasok yang pendek; produk segar dari sawah langsung dijual kepada wisatawan atau diolah di warung-warung lokal. Hal ini memberdayakan petani setempat dan mendorong munculnya UMKM baru yang bergerak di bidang oleh-oleh berbasis pertanian, seperti keripik daun kelor atau selai buah organik. Partisipasi aktif masyarakat lokal dalam operasional wisata juga menumbuhkan rasa kepemilikan dan menjaga kelestarian destinasi ini.
Selain aspek ekonomi, Pari Pagung turut menjaga kelestarian budaya agraris. Interaksi antara wisatawan dan warga lokal sering kali mempererat tali silaturahmi dan kesempatan untuk berbagi cerita serta kearifan lokal terkait pengelolaan tanah. Suasana kekeluargaan inilah yang membuat pengunjung merasa betah dan ingin kembali lagi. Pari Pagung membuktikan bahwa pengembangan pariwisata dapat berjalan seiring dengan pelestarian nilai-nilai luhur pertanian tradisional. Inisiatif berkelanjutan ini menjadikan Pari Pagung contoh nyata bagaimana pariwisata berbasis alam dapat menciptakan keseimbangan antara profit, people, dan planet.