Panduan Definitif Perlengkapan ANBK: Menuju Pelaksanaan Sukses

Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) telah menjadi tonggak penting dalam evaluasi sistem pendidikan di Indonesia. Berbeda dari ujian konvensional, ANBK tidak hanya mengukur hasil belajar kognitif murid, tetapi juga kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan. Keberhasilan pelaksanaan asesmen ini sangat bergantung pada satu fondasi utama: kesiapan infrastruktur dan perlengkapan teknis. Artikel ini akan mengupas secara mendalam, detail, dan komprehensif setiap aspek perlengkapan ANBK, dari perangkat keras hingga strategi manajemen, untuk memastikan sekolah Anda siap sepenuhnya.

Diagram Infrastruktur Jaringan ANBK Sebuah diagram yang menggambarkan server proktor terhubung ke switch, yang kemudian mendistribusikan koneksi ke beberapa komputer klien. Proktor Switch Klien (Siswa) Diagram infrastruktur jaringan ANBK yang terdiri dari server proktor, switch, dan beberapa komputer klien.

Bab 1: Membedah Komponen Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras adalah tulang punggung dari pelaksanaan ANBK. Tanpa hardware yang memadai, stabil, dan terkonfigurasi dengan benar, seluruh proses bisa terancam gagal. Mari kita bedah satu per satu komponen krusial yang wajib disiapkan.

1.1 Komputer Proktor: Jantung Operasi

Komputer Proktor adalah pusat kendali. Fungsinya bukan hanya sebagai server lokal, tetapi juga sebagai jembatan komunikasi antara komputer klien dengan server pusat. Kegagalan pada komputer ini akan melumpuhkan seluruh sesi ujian di satu ruangan. Oleh karena itu, spesifikasinya harus menjadi prioritas utama.

Spesifikasi Minimal vs. Rekomendasi Ideal

Pemerintah menetapkan spesifikasi minimal, namun untuk kelancaran dan antisipasi kendala, sangat disarankan untuk melebihi standar tersebut. Mari kita detailkan setiap komponennya.

  • Prosesor (CPU): Minimal dual-core, namun sangat direkomendasikan quad-core. CPU adalah otak yang mengelola permintaan data dari semua klien secara serentak. Saat 15 atau lebih klien aktif, CPU dual-core akan bekerja sangat keras, berisiko menyebabkan kelambatan (lag) saat sinkronisasi data atau rilis token. Prosesor quad-core (seperti Intel Core i5/i7 atau AMD Ryzen 5/7 generasi menengah) memberikan ruang napas yang lega, memastikan semua proses berjalan mulus tanpa hambatan.
  • RAM (Random Access Memory): Minimal 8 GB, rekomendasi 16 GB. RAM berfungsi sebagai meja kerja sementara bagi CPU. Aplikasi ProktorBrowser, Virtual Machine (jika digunakan), sistem operasi, dan layanan latar belakang lainnya semuanya memakan RAM. Dengan 8 GB, Anda berada di batas aman. Namun, dengan 16 GB, komputer proktor memiliki fleksibilitas luar biasa untuk menangani beban puncak, misalnya saat semua siswa login bersamaan atau saat proses unggah hasil sedang berlangsung. Ini adalah investasi kecil untuk stabilitas yang besar.
  • Penyimpanan (Storage): Minimal 250 GB. Di sini, jenis penyimpanan jauh lebih penting daripada kapasitasnya. Sangat, sangat direkomendasikan menggunakan Solid-State Drive (SSD) daripada Hard Disk Drive (HDD). Kecepatan baca/tulis SSD bisa 5-10 kali lebih cepat dari HDD. Ini berarti proses booting sistem operasi, membuka aplikasi ProktorBrowser, dan yang terpenting, proses sinkronisasi data sebelum ujian, akan berjalan jauh lebih cepat dan responsif. Kapasitas 250 GB sudah lebih dari cukup, karena data ANBK tidak terlalu besar.
  • Sistem Operasi (OS): Windows 10/11 (64-bit) adalah yang paling umum dan didukung penuh. Pastikan OS yang digunakan adalah versi asli (genuine), teraktivasi, dan sudah diperbarui dengan patch keamanan terakhir. Hindari penggunaan OS hasil modifikasi (lite version) yang mungkin menghilangkan komponen penting yang dibutuhkan aplikasi ANBK.
  • Layar (Monitor): Minimal resolusi 1366x768. Resolusi yang lebih tinggi (misalnya Full HD 1920x1080) akan memberikan kenyamanan lebih bagi proktor dalam memantau status semua klien pada dasbor aplikasi.
  • Port LAN (Ethernet): Wajib ada dan berfungsi normal. Koneksi komputer proktor ke jaringan harus menggunakan kabel LAN, bukan Wi-Fi, untuk menjamin stabilitas maksimal.
Tips Pro: Dedikasikan satu komputer khusus untuk menjadi Komputer Proktor. Jangan gunakan komputer ini untuk pekerjaan harian lainnya. Lakukan instalasi ulang sistem operasi (clean install) sebelum persiapan ANBK untuk memastikan tidak ada virus, malware, atau aplikasi sisa yang dapat mengganggu kinerja.

1.2 Komputer Klien: Gerbang Interaksi Siswa

Komputer Klien adalah perangkat yang akan digunakan langsung oleh peserta didik. Kenyamanan, keandalan, dan keseragaman perangkat ini berpengaruh langsung pada pengalaman siswa dalam mengerjakan soal.

Spesifikasi dan Pertimbangan

  • Tipe Perangkat: Bisa berupa PC Desktop, All-in-One (AIO), atau Laptop. Masing-masing punya kelebihan. PC Desktop cenderung lebih kokoh dan mudah diperbaiki per komponen. Laptop menawarkan fleksibilitas dan sudah termasuk baterai sebagai cadangan daya darurat. Pilihlah yang paling sesuai dengan ketersediaan dan kondisi sekolah.
  • Prosesor (CPU): Minimal dual-core. Untuk klien, kebutuhan CPU tidak seberat proktor. Prosesor sekelas Intel Celeron, Pentium, Core i3, atau AMD Athlon/Ryzen 3 sudah sangat memadai karena tugasnya hanya menjalankan aplikasi Exambro dan menampilkan soal.
  • RAM: Minimal 2 GB, rekomendasi 4 GB. Aplikasi Exambro (client) cukup ringan. RAM 2 GB sudah bisa menjalankan, namun dengan 4 GB, sistem operasi akan berjalan lebih lancar dan responsif, mengurangi risiko komputer "hang" atau melambat saat siswa sedang fokus mengerjakan.
  • Penyimpanan (Storage): Kapasitas tidak menjadi masalah utama, 120 GB sudah cukup. Sama seperti proktor, penggunaan SSD akan meningkatkan kecepatan booting secara drastis, memungkinkan persiapan klien di pagi hari menjadi lebih cepat.
  • Sistem Operasi: Mendukung lebih banyak variasi, termasuk Windows 7/8/10/11 (32-bit atau 64-bit), ChromeOS, dan beberapa distribusi Linux. Pastikan semua OS dalam keadaan bersih dan ter-update.
  • Layar: Minimal 11.6 inci dengan resolusi 1024x720. Pastikan layar setiap klien memiliki kecerahan yang cukup dan tidak ada kerusakan seperti garis atau dead pixel yang bisa mengganggu siswa.
  • Perangkat Input: Keyboard dan Mouse wajib berfungsi 100%. Lakukan tes pada setiap tombol keyboard (terutama angka dan huruf) dan klik kiri-kanan serta scroll pada mouse. Sediakan beberapa unit cadangan.
  • Audio: Untuk sesi Listening pada Asesmen Literasi, headset atau earphone yang berfungsi baik adalah sebuah keharusan. Pastikan port audio di setiap klien tidak rusak dan suara terdengar jernih di kedua sisi telinga. Lakukan tes suara sebelum hari pelaksanaan.

Keseragaman adalah kunci. Jika memungkinkan, usahakan semua komputer klien dalam satu ruangan memiliki spesifikasi, ukuran layar, dan sistem operasi yang seragam. Ini akan memudahkan teknisi dalam melakukan instalasi, troubleshooting, dan memberikan pengalaman yang adil bagi semua siswa.

Kumpulan Ikon Perangkat Keras ANBK Ikon yang merepresentasikan server, laptop, switch jaringan, dan UPS sebagai komponen penting perangkat keras ANBK. Kumpulan ikon perangkat keras esensial untuk ANBK, termasuk server, laptop, switch, dan UPS.

Bab 2: Infrastruktur Jaringan, Tulang Punggung Konektivitas

Jika komputer adalah organ tubuh, maka jaringan adalah sistem peredaran darahnya. Jaringan yang buruk akan membuat perangkat secanggih apapun menjadi tidak berguna. Kestabilan dan kecepatan jaringan lokal (LAN) dan internet adalah mutlak.

2.1 Jaringan Lokal (LAN): Fondasi Internal

LAN menghubungkan komputer proktor dengan semua komputer klien. Untuk mode semi-online, di sinilah seluruh lalu lintas data ujian berlangsung. Kecepatannya harus tinggi dan stabil.

Komponen Kunci LAN

  • Switch/Hub: Ini adalah pusat distribusi koneksi. Gunakan Switch, bukan Hub. Switch lebih cerdas karena mengirimkan data hanya ke perangkat tujuan, sementara Hub menyebarkannya ke semua perangkat, menyebabkan lalu lintas yang padat (collision). Pastikan Switch memiliki jumlah port yang cukup untuk semua klien, proktor, dan satu cadangan. Contoh: jika ada 15 klien dan 1 proktor, gunakan Switch dengan 24 port, bukan 16 port. Ini memberikan ruang untuk ekspansi dan cadangan. Pilih Switch dengan kecepatan Gigabit (10/100/1000 Mbps) untuk performa maksimal.
  • Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair): Gunakan kabel berkualitas baik, minimal kategori Cat 5e atau lebih baik lagi Cat 6. Kabel Cat 6 memiliki standar yang lebih ketat untuk mengurangi gangguan (crosstalk) dan noise, sehingga koneksi lebih stabil. Pastikan panjang kabel dari Switch ke setiap klien tidak melebihi batas maksimal (sekitar 90 meter).
  • Konektor RJ-45 dan Crimping: Kualitas pemasangan konektor RJ-45 sangat krusial. Crimping yang buruk (kabel tidak menancap sempurna, urutan warna salah) adalah penyebab paling umum masalah jaringan. Gunakan crimping tool yang baik dan selalu uji setiap kabel yang baru dibuat menggunakan LAN Tester. LAN Tester akan memastikan semua 8 pin terhubung dengan benar.
  • Manajemen IP Address: Konfigurasikan jaringan Anda dengan benar. Anda bisa menggunakan DHCP Server dari router untuk memberikan IP Address secara otomatis, atau mengatur IP statis untuk setiap perangkat. IP statis lebih direkomendasikan untuk lingkungan ANBK karena lebih mudah dilacak dan dikelola. Pastikan semua perangkat berada dalam satu segmen jaringan yang sama (misal: Proktor 192.168.0.100, Klien 192.168.0.1 s/d 192.168.0.15, dengan subnet mask 255.255.255.0).

2.2 Koneksi Internet: Gerbang ke Dunia Luar

Meskipun dalam mode semi-online sebagian besar proses berjalan di LAN, koneksi internet tetap vital untuk beberapa tahapan krusial: sinkronisasi data sebelum ujian dan pengiriman (upload) hasil setelah ujian selesai.

Aspek Penting Koneksi Internet

  • Bandwidth (Kecepatan): Kebutuhan bandwidth tidak harus sangat besar, tetapi harus stabil. Kecepatan 12 Mbps sudah cukup untuk satu server proktor. Yang lebih penting adalah stabilitas dan latensi (ping) yang rendah. Lakukan tes kecepatan secara berkala di hari-hari menjelang ANBK untuk memastikan tidak ada masalah dari penyedia layanan internet (ISP).
  • Stabilitas: Koneksi yang sering putus-nyambung (disconnect/reconnect) jauh lebih berbahaya daripada koneksi yang lambat tapi stabil. Jika koneksi internet putus saat proses sinkronisasi atau upload, data bisa korup dan harus diulang dari awal.
  • Jalur Khusus: Selama periode sinkronisasi dan upload, pastikan tidak ada pengguna lain di jaringan sekolah yang melakukan aktivitas berat seperti streaming video, download file besar, atau bermain game online. Jika memungkinkan, dedikasikan satu jalur internet khusus hanya untuk keperluan ANBK.
  • Rencana Cadangan (Backup): Inilah polis asuransi Anda. Siapkan koneksi internet cadangan. Ini bisa berupa modem dari ISP lain atau tethering dari smartphone dengan paket data yang besar. Lakukan simulasi pergantian dari koneksi utama ke koneksi cadangan untuk memastikan teknisi dan proktor tahu apa yang harus dilakukan jika koneksi utama putus.

Bab 3: Perangkat Lunak (Software), Jiwa dari Sistem

Perangkat keras yang hebat tidak akan berarti tanpa perangkat lunak yang tepat. Konfigurasi software yang benar akan mengunci lingkungan ujian, mencegah kecurangan, dan memastikan aplikasi berjalan sebagaimana mestinya.

3.1 Sistem Operasi (OS): Platform yang Stabil

Seperti yang telah dibahas, OS harus asli, bersih, dan ter-update. Mari kita dalami beberapa aspek penting lainnya.

  • Pembaruan (Updates): Nonaktifkan sementara fitur update otomatis Windows (Windows Update) selama periode pelaksanaan ANBK. Proses update yang berjalan di latar belakang dapat memakan bandwidth internet dan sumber daya CPU, bahkan bisa memaksa komputer untuk restart di tengah ujian.
  • Antivirus & Firewall: Ini adalah pedang bermata dua. Antivirus penting untuk keamanan, tetapi seringkali ia mendeteksi aplikasi Exambro atau ProktorBrowser sebagai ancaman (false positive) dan memblokirnya. Sebelum instalasi, masukkan folder aplikasi ANBK ke dalam daftar pengecualian (exclusion list) di antivirus Anda. Demikian pula dengan Windows Firewall, pastikan ia mengizinkan koneksi untuk kedua aplikasi tersebut. Cara terbaik adalah melakukan simulasi untuk memastikan tidak ada blokade dari sisi keamanan.
  • Aplikasi Latar Belakang: Matikan atau hapus semua aplikasi yang tidak perlu, terutama yang berjalan otomatis saat startup. Aplikasi seperti update-checker, software messenger, atau bloatware dari produsen laptop dapat mengonsumsi RAM dan CPU serta berpotensi menimbulkan notifikasi pop-up yang mengganggu ujian.
  • Pengaturan Daya (Power Options): Pada semua komputer (proktor dan klien), atur Power Options ke "High Performance". Yang terpenting, atur agar komputer tidak pernah masuk ke mode Sleep atau Hibernate, dan layar tidak pernah mati (Turn off the display: Never). Ini mencegah komputer mati suri di tengah ujian.

3.2 Aplikasi Inti ANBK: ProktorBrowser & Exambro

Ini adalah dua aplikasi utama yang menjadi ujung tombak pelaksanaan. Memahaminya secara mendalam sangat penting.

  • Sumber Unduhan: Selalu unduh versi terbaru dari kedua aplikasi ini hanya dari laman web resmi ANBK. Jangan pernah menggunakan installer yang dibagikan dari sumber tidak resmi karena berisiko mengandung virus atau merupakan versi usang.
  • Proses Instalasi: Baca petunjuk instalasi dengan teliti. Biasanya, aplikasi ini bersifat portabel (tidak perlu diinstal), cukup diekstrak ke sebuah folder. Letakkan folder tersebut di lokasi yang mudah diakses (misal: C:\ANBK) dan jangan di dalam folder sistem seperti Program Files.
  • Pemeriksaan Versi: Pastikan versi ProktorBrowser di server dan versi Exambro di semua klien adalah sama dan sesuai dengan yang diinstruksikan untuk periode asesmen saat itu. Ketidakcocokan versi dapat menyebabkan klien gagal terhubung ke server proktor.
  • Troubleshooting Umum:
    • "Gagal Memuat Halaman": Biasanya disebabkan oleh masalah jaringan, firewall yang memblokir, atau IP server yang salah diinput pada klien.
    • "Aplikasi Terdeteksi Berjalan": Exambro didesain untuk menjadi satu-satunya aplikasi yang berjalan. Pastikan semua aplikasi lain, termasuk antivirus yang terlalu agresif, sudah ditutup.
    • Crash atau Freeze: Bisa disebabkan oleh spesifikasi hardware yang kurang, driver kartu grafis yang usang, atau konflik dengan software lain.

Bab 4: Perangkat Pendukung dan Lingkungan Fisik

Keberhasilan ANBK tidak hanya ditentukan oleh apa yang ada di dalam komputer, tetapi juga oleh faktor-faktor pendukung di sekitarnya. Kelistrikan dan lingkungan fisik seringkali diabaikan, padahal bisa menjadi sumber kegagalan fatal.

4.1 Sistem Kelistrikan: Sumber Energi Tanpa Henti

Listrik padam adalah mimpi buruk bagi panitia ANBK. Bahkan kedipan listrik sesaat pun bisa me-restart semua komputer dan menyebabkan kekacauan.

  • UPS (Uninterruptible Power Supply): Ini adalah perangkat wajib, bukan pilihan. Minimal, Komputer Proktor dan Switch Jaringan harus terhubung ke UPS. UPS berisi baterai yang akan langsung mengambil alih pasokan listrik jika PLN padam, memberikan waktu yang cukup bagi proktor untuk melakukan prosedur darurat atau bagi genset untuk menyala. Pilih UPS dengan kapasitas yang sesuai (dalam VA atau Watt) untuk menopang beban perangkat yang terhubung setidaknya selama 15-30 menit.
  • Genset (Generator Set): Untuk sekolah di daerah dengan pasokan listrik yang tidak stabil, genset adalah investasi jangka panjang yang sangat berharga. Pastikan genset dalam kondisi baik, bahan bakar terisi penuh, dan lakukan uji coba menyalakan genset beberapa hari sebelum pelaksanaan.
  • Stabilizer & Surge Protector: Tegangan listrik yang naik-turun (fluktuatif) dapat merusak komponen elektronik sensitif di dalam komputer. Gunakan stabilizer untuk menjaga tegangan tetap stabil. Surge protector juga penting untuk melindungi perangkat dari lonjakan listrik mendadak, misalnya akibat petir.
  • Manajemen Kabel Listrik: Rapikan semua kabel daya. Gunakan terminal listrik (stop kontak) berkualitas baik dan jangan menumpuk terlalu banyak steker di satu lubang (overloading). Pastikan tidak ada kabel yang terkelupas atau longgar.

4.2 Lingkungan Ruangan: Ciptakan Kondisi Ideal

Kondisi ruangan ujian yang kondusif akan membantu siswa lebih fokus dan menjaga perangkat tetap beroperasi pada suhu optimal.

  • Tata Letak (Layout): Atur meja dan kursi dengan jarak yang cukup antar siswa untuk menjaga privasi dan mencegah kecurangan. Pastikan proktor memiliki pandangan yang jelas ke semua layar klien dari posisinya.
  • Sirkulasi Udara dan Suhu: Ruangan yang penuh dengan komputer dan manusia akan cepat menjadi panas. Suhu panas berlebih (overheating) dapat menyebabkan komputer melambat atau bahkan mati. Gunakan AC atau kipas angin yang cukup untuk menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan nyaman.
  • Pencahayaan: Pastikan ruangan memiliki pencahayaan yang cukup terang namun tidak menyilaukan layar monitor. Hindari posisi monitor yang membelakangi jendela dengan cahaya matahari langsung.
  • Kebersihan: Bersihkan semua perangkat dari debu, terutama pada bagian ventilasi kipas komputer. Debu yang menumpuk dapat menghambat pendinginan dan menyebabkan overheat.
  • Minimalkan Gangguan: Pilih ruangan yang jauh dari sumber kebisingan seperti kantin, lapangan olahraga, atau jalan raya. Pasang pemberitahuan "SEDANG UJIAN, HARAP TENANG" di pintu.
Ikon Daftar Periksa Sebuah ikon clipboard dengan daftar centang yang melambangkan pentingnya persiapan dan simulasi sebelum ANBK. Ikon daftar periksa atau checklist sebagai simbol persiapan teknis ANBK yang matang.

Bab 5: Strategi Persiapan, Simulasi, dan Manajemen

Memiliki semua perlengkapan ANBK adalah satu hal, memastikan semuanya bekerja sebagai sebuah sistem yang terintegrasi adalah hal lain. Tahap persiapan dan simulasi adalah kunci untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah sebelum hari-H.

5.1 Fase Pra-Pelaksanaan: Kunci Sukses Ada di Awal

Jangan pernah meremehkan fase persiapan. Inilah saat di mana Anda membangun fondasi untuk pelaksanaan yang mulus.

Buat Daftar Periksa (Checklist) Komprehensif

Daftar periksa membantu memastikan tidak ada langkah yang terlewat. Berikut contoh item yang harus ada:

  1. Inventarisasi Perangkat: Catat semua PC/laptop yang akan digunakan. Beri label pada setiap unit (misal: KLIEN-01, KLIEN-02) beserta spesifikasi dasarnya.
  2. Pemeriksaan Fisik: Nyalakan setiap perangkat. Cek fungsi keyboard, mouse, monitor, port LAN, dan port audio.
  3. Instalasi & Konfigurasi OS: Pastikan semua komputer menggunakan OS yang bersih. Atur power options, matikan update otomatis, dan konfigurasikan antivirus/firewall.
  4. Penataan Jaringan: Pasang Switch, tarik kabel LAN ke setiap meja. Lakukan crimping dan tes semua kabel dengan LAN Tester.
  5. Konfigurasi IP Address: Tetapkan dan catat IP Address untuk setiap komputer (proktor dan klien). Lakukan tes konektivtias menggunakan perintah `ping` dari klien ke proktor dan sebaliknya.
  6. Instalasi Aplikasi ANBK: Unduh dan ekstrak ProktorBrowser & Exambro versi terbaru ke setiap komputer yang sesuai.
  7. Pelatihan Tim: Adakan sesi pelatihan singkat untuk proktor dan teknisi mengenai tugas mereka, alur kerja aplikasi, dan prosedur penanganan masalah umum.

5.2 Simulasi dan Gladi Bersih: Ujian Sebelum Ujian

Simulasi adalah langkah paling krusial. Tujuannya adalah menjalankan seluruh proses ANBK dari awal hingga akhir seolah-olah ini adalah hari pelaksanaan yang sesungguhnya. Lakukan simulasi minimal satu kali, idealnya dua kali.

Langkah-langkah dalam Simulasi Efektif:

  • Jalankan Sesuai Jadwal: Mulai simulasi pada jam yang sama dengan jadwal ANBK yang sebenarnya untuk meniru kondisi nyata.
  • Libatkan Semua Perangkat: Nyalakan semua komputer klien dan proktor yang akan digunakan. Jangan hanya mencoba dengan beberapa sampel.
  • Proses Penuh: Lakukan semua tahapan:
    • Menyalakan server proktor dan menjalankan ProktorBrowser.
    • Melakukan sinkronisasi data (jika ada jadwal sinkronisasi simulasi).
    • Merilis token.
    • Meminta siswa (atau guru sebagai pengganti) untuk login di semua komputer klien menggunakan kartu login simulasi.
    • Mengerjakan beberapa soal.
    • Menyelesaikan ujian dan logout.
    • Memantau status peserta dari dasbor proktor.
    • Mengunggah hasil (jika dimungkinkan dalam simulasi).
  • Dokumentasikan Masalah: Siapkan buku catatan atau file digital. Setiap kali ada masalah sekecil apapun (misal: klien A tidak bisa terhubung, mouse klien B macet, token gagal rilis), catat dengan detail: nomor klien, deskripsi masalah, dan waktu kejadian.
  • Evaluasi dan Perbaiki: Setelah simulasi selesai, adakan rapat singkat dengan tim (proktor dan teknisi). Bahas setiap masalah yang tercatat dan temukan solusinya. Segera implementasikan perbaikan tersebut.

Simulasi adalah kesempatan Anda untuk membuat kesalahan dan belajar darinya tanpa risiko. Kegagalan dalam simulasi adalah kesuksesan yang tertunda, karena Anda telah menemukan titik lemah sistem sebelum merugikan peserta didik.

5.3 Manajemen Saat Pelaksanaan dan Pasca-Pelaksanaan

Pada hari-H, ketenangan dan kesigapan adalah kunci. Jika persiapan sudah matang, hari pelaksanaan seharusnya berjalan lancar.

Tugas Tim Saat Hari Pelaksanaan:

  • Datang Lebih Awal: Tim teknis dan proktor harus sudah ada di lokasi setidaknya 1-2 jam sebelum sesi dimulai.
  • Pemeriksaan Pagi: Nyalakan semua perangkat (proktor, klien, switch, UPS). Pastikan semua komputer terhubung ke jaringan dan bisa berkomunikasi dengan server proktor.
  • Peran yang Jelas:
    • Proktor: Fokus pada manajemen ujian di dalam aplikasi ProktorBrowser: merilis token, memantau status siswa, mereset login jika ada siswa yang keluar, dan mengawasi jalannya ujian secara umum.
    • Teknisi: Bersiap di luar atau di sudut ruangan. Tugasnya adalah menangani masalah hardware (mouse/keyboard rusak), jaringan (kabel copot), atau listrik. Teknisi tidak boleh mengintervensi pekerjaan proktor di aplikasi kecuali diminta.
  • Prosedur Darurat: Siapkan prosedur standar untuk masalah umum: Apa yang dilakukan jika listrik padam? Siapa yang bertanggung jawab menyalakan genset? Apa yang dilakukan jika satu klien hang? Dengan adanya prosedur, tim tidak akan panik.

Setelah Sesi Selesai:

  • Unggah Hasil: Ini adalah proses kritis. Pastikan koneksi internet stabil sebelum memulai proses upload. Ikuti petunjuk di aplikasi dengan cermat.
  • Backup Data (Jika Diperlukan): Beberapa proktor melakukan backup status peserta atau file log sebagai arsip.
  • Evaluasi Harian: Setelah semua sesi hari itu selesai, catat masalah apa saja yang terjadi dan bagaimana cara mengatasinya. Ini menjadi pelajaran berharga untuk hari berikutnya atau pelaksanaan di masa depan.
🏠 Homepage