Persyaratan Pinjaman Bank Mandiri Syariah (BMS)

Persiapan dokumen adalah kunci pengajuan pinjaman yang lancar.

Mengajukan pinjaman di lembaga keuangan syariah seperti Bank Mandiri Syariah (sekarang telah bergabung menjadi Bank Syariah Indonesia/BSI, namun persyaratan dasar berbasis syariah tetap relevan) memerlukan pemahaman yang jelas mengenai prosedur dan dokumen yang dibutuhkan. Prinsip utama dalam perbankan syariah adalah menghindari unsur riba (bunga), sehingga skema yang digunakan adalah bagi hasil (mudharabah), jual beli (murabahah), atau sewa (ijarah).

Memahami persyaratan pinjaman bank mandiri syariah yang berlaku sangat krusial untuk memastikan aplikasi Anda diterima tanpa hambatan berarti. Meskipun produknya berbasis syariah, persyaratan administratifnya umumnya serupa dengan perbankan konvensional, namun fokus pada aspek kepatuhan syariah seringkali menjadi pembeda.

I. Persyaratan Umum Pengajuan

Setiap nasabah, baik individu maupun badan usaha, harus memenuhi kriteria dasar berikut sebelum mengajukan pembiayaan:

Warga Negara Indonesia (WNI) dan bertempat tinggal di Indonesia.
Usia pemohon minimal 21 tahun atau sudah menikah, dan usia maksimum saat jatuh tempo pinjaman tidak melebihi batas usia pensiun (umumnya 55-60 tahun).
Memiliki penghasilan tetap atau usaha yang stabil.
Tidak sedang dalam daftar hitam kredit (SLIK OJK) atau memiliki riwayat kredit macet di lembaga keuangan lain.
Menyetujui akad pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank Mandiri Syariah.

II. Dokumen Identitas dan Pribadi

Dokumen-dokumen dasar ini wajib dilampirkan untuk verifikasi identitas dan kelayakan dasar pemohon:

Formulir aplikasi permohonan pembiayaan yang sudah diisi lengkap.
Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon dan pasangan (jika sudah menikah).
Fotokopi Kartu Keluarga (KK).
Fotokopi Akta Nikah atau Surat Keterangan Belum Menikah (jika diperlukan).
Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pribadi.

III. Persyaratan Dokumen Pendukung Penghasilan

Bukti kemampuan finansial adalah inti dari penilaian bank. Persyaratan ini dibedakan berdasarkan status pekerjaan:

A. Untuk Karyawan/Pegawai Tetap:

Slip gaji terbaru (minimal 3 bulan terakhir).
Surat Keterangan Bekerja dari perusahaan yang mencantumkan posisi dan masa kerja.
Rekening koran atau mutasi rekening tabungan bank (minimal 3-6 bulan terakhir).

B. Untuk Wiraswasta/Pengusaha:

Laporan keuangan usaha (minimal 2 tahun terakhir, jika ada).
Fotokopi izin usaha (SIUP, TDP) dan legalitas badan usaha (misalnya akta pendirian PT/CV).
Rekening koran atas nama pribadi dan usaha (minimal 6 bulan terakhir).
Fotokopi bukti kepemilikan aset usaha (jika ada).

C. Untuk Profesional (Dokter, Konsultan, dll.):

Surat izin praktik profesional.
Bukti penghasilan lain yang relevan.

IV. Persyaratan Khusus Berdasarkan Jenis Pinjaman

Selain dokumen umum, jenis pembiayaan spesifik—seperti Pembiayaan Multiguna (termasuk KPR Syariah atau Pembiayaan Kendaraan Syariah)—akan memerlukan aset jaminan yang spesifik:

Untuk Pembiayaan Kepemilikan Rumah (KPR): Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Hak Guna Bangunan (HGB) atas tanah dan bangunan yang akan dibiayai, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dan PBB terbaru.
Untuk Pembiayaan Kendaraan: Dokumen kepemilikan kendaraan (BPKB, STNK) jika dana digunakan untuk refinancing, atau Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) jika pembelian baru.

Penting untuk diingat bahwa Bank Mandiri Syariah (sekarang BSI) akan melakukan analisis 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition) untuk menilai keseriusan dan kelayakan nasabah dalam memenuhi kewajiban pembiayaan sesuai prinsip syariah.

Informasi di atas bersifat umum. Selalu konfirmasi persyaratan terbaru langsung melalui cabang Bank Syariah Indonesia terdekat atau situs resmi mereka.