Ilustrasi Konteks Percakapan Gaul
Dunia bahasa gaul atau slang di Indonesia selalu dinamis. Setiap beberapa waktu, muncul istilah baru yang viral di kalangan anak muda, khususnya di media sosial. Salah satu frasa yang belakangan mulai terdengar adalah afis abis. Bagi mereka yang tidak akrab dengan tren bahasa terbaru, frasa ini tentu terdengar membingungkan, bahkan absurd.
Namun, seperti kebanyakan istilah gaul lainnya, afis abis ini memiliki makna spesifik yang berfungsi sebagai penanda atau penekanan dalam komunikasi sehari-hari. Memahami konteksnya sangat penting agar tidak salah dalam menanggapi obrolan, baik secara daring maupun luring.
Istilah afis abis sebenarnya merupakan gabungan dari dua kata yang mengalami pergeseran makna atau bahkan merupakan akronim yang dimodifikasi. Untuk membedah maknanya, kita perlu melihat komponennya satu per satu.
Kata pertama, "Afis," adalah kata yang relatif jarang digunakan dalam bahasa Indonesia baku. Dalam konteks gaul, "Afis" sering kali merupakan kependekan atau plesetan dari kata lain, atau bahkan singkatan yang diciptakan untuk tujuan tertentu. Meskipun tidak ada sumber baku yang pasti, interpretasi yang paling populer di kalangan pengguna media sosial adalah bahwa "Afis" merujuk pada konsep "afiat" atau "asik" yang diperpanjang, namun dalam banyak kasus, ia lebih sering diartikan sebagai penekanan negatif atau bentuk pujian ekstrem tergantung pada intonasi.
Sementara itu, kata kedua, "Abis," adalah kata serapan dari bahasa Inggris "exhausted" atau "finished" yang dalam bahasa Indonesia berarti "selesai," "habis," atau "sangat." Dalam bahasa gaul, "abis" digunakan sebagai sufiks penekanan, mirip dengan kata "banget," "parah," atau "gila." Contoh umum adalah "panas abis" (sangat panas) atau "ganteng abis" (sangat ganteng).
Ketika kedua kata ini digabungkan menjadi afis abis, maknanya menjadi sebuah hiperbola, yaitu ungkapan yang dilebih-lebihkan untuk memberikan penekanan luar biasa. Secara umum, istilah ini digunakan dalam dua konteks utama:
Intinya, kunci untuk memahami afis abis terletak pada konteks kalimat di mana ia diucapkan. Kata "abis" berfungsi sebagai penanda intensitas tinggi, sementara "afis" memberikan nuansa atau subjek dari intensitas tersebut, entah itu keren atau melelahkan.
Fenomena afis abis menunjukkan bagaimana media sosial, terutama platform seperti TikTok dan X (Twitter), menjadi laboratorium bahasa modern. Istilah-istilah ini menyebar cepat karena sifatnya yang ringkas dan mudah diadaptasi ke dalam meme atau caption pendek. Penyebarannya didorong oleh komunitas tertentu yang ingin menunjukkan bahwa mereka ‘up to date’ dengan perkembangan bahasa.
Bagi penutur bahasa Indonesia yang lebih tua, istilah semacam ini sering kali dianggap sebagai erosi bahasa. Namun, bagi sosiolog bahasa, ini adalah bukti vitalitas dan kreativitas penutur bahasa dalam menciptakan alat komunikasi yang relevan dengan zaman mereka. Bahasa gaul selalu hidup, dan afis abis hanyalah salah satu manifestasi terbaru dari evolusi tersebut.
Kesimpulannya, ketika Anda mendengar seseorang menggunakan frasa afis abis, segera perhatikan nada dan situasi bicaranya. Kemungkinan besar, pembicara sedang mengungkapkan tingkat kekaguman atau kejenuhan yang sangat tinggi terhadap suatu hal. Ini adalah cara singkat dan dramatis untuk mengatakan, "Sesuatu itu benar-benar mencapai level maksimalnya."