Aktivitas Fisik: Kemenkes Dorong Gaya Hidup Sehat
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) secara konsisten mengkampanyekan pentingnya gaya hidup sehat, salah satunya melalui peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam aktivitas fisik. Di era modern ini, di mana gaya hidup sedenter semakin merajalela akibat kemajuan teknologi dan perubahan pola kerja, menjaga kebugaran tubuh melalui gerakan menjadi sebuah keniscayaan. Kemenkes memandang aktivitas fisik bukan sekadar kegiatan untuk membentuk otot atau menurunkan berat badan, melainkan investasi jangka panjang bagi kesehatan fisik dan mental.
Mengapa Aktivitas Fisik Penting?
Manfaat aktivitas fisik bagi tubuh dan pikiran sangatlah luas dan terdokumentasi dengan baik oleh berbagai penelitian ilmiah. Kemenkes menekankan beberapa poin krusial mengapa setiap individu perlu menjadikan aktivitas fisik sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas sehari-hari:
- Mencegah Penyakit Kronis: Aktivitas fisik teratur terbukti efektif dalam menurunkan risiko berbagai penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, hipertensi, dan beberapa jenis kanker. Dengan bergerak, metabolisme tubuh menjadi lebih baik, kadar gula darah terkontrol, tekanan darah stabil, dan kadar kolesterol jahat (LDL) berkurang.
- Menjaga Berat Badan Ideal: Aktivitas fisik membantu membakar kalori yang berlebihan dalam tubuh. Kombinasi antara pola makan sehat dan olahraga teratur adalah kunci utama untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat, yang merupakan pondasi penting untuk menghindari obesitas dan berbagai komplikasinya.
- Meningkatkan Kesehatan Mental: Gerakan tubuh memicu pelepasan endorfin, zat kimia di otak yang dikenal sebagai "hormon bahagia." Hal ini dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, depresi, serta meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur. Aktivitas fisik juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan fungsi kognitif, seperti daya ingat dan konsentrasi.
- Memperkuat Tulang dan Otot: Latihan beban dan aktivitas fisik yang melibatkan penumpuan berat badan membantu memperkuat tulang, mencegah osteoporosis di usia senja. Otot yang kuat juga penting untuk menunjang aktivitas sehari-hari, menjaga keseimbangan, dan mengurangi risiko cedera.
- Meningkatkan Kualitas Hidup: Dengan tubuh yang bugar dan pikiran yang sehat, individu akan memiliki energi lebih untuk beraktivitas, bekerja, dan menikmati hidup. Kualitas hidup secara keseluruhan akan meningkat, memungkinkan seseorang untuk tetap mandiri dan produktif di segala usia.
Rekomendasi Aktivitas Fisik dari Kemenkes
Kemenkes mengacu pada rekomendasi global yang menetapkan panduan aktivitas fisik untuk berbagai kelompok usia. Secara umum, anjuran untuk orang dewasa (usia 18-64 tahun) adalah sebagai berikut:
- Aktivitas Fisik Aerobik Intensitas Sedang: Minimal 150 menit per minggu. Ini bisa dibagi menjadi 30 menit per hari, lima hari seminggu. Contohnya termasuk jalan cepat, bersepeda santai, berenang, menari, atau berkebun.
- Aktivitas Fisik Aerobik Intensitas Berat: Minimal 75 menit per minggu. Contohnya termasuk berlari, bersepeda cepat, atau olahraga tim seperti sepak bola atau basket.
- Kombinasi Aktivitas Intensitas Sedang dan Berat: Dapat dikombinasikan sesuai proporsi.
- Latihan Penguatan Otot: Setidaknya dua kali seminggu, melibatkan semua kelompok otot utama (kaki, pinggul, punggung, perut, dada, bahu, dan lengan). Ini bisa berupa latihan beban, yoga, atau aktivitas lain yang menantang otot.
Bagi lansia (65 tahun ke atas), rekomendasi serupa berlaku, namun disesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing. Penting juga untuk menambahkan latihan keseimbangan untuk mencegah jatuh. Untuk anak-anak dan remaja, mereka membutuhkan minimal 60 menit aktivitas fisik intensitas sedang hingga berat setiap hari, termasuk aktivitas penguatan otot dan tulang setidaknya tiga kali seminggu.
Memulai dan Mempertahankan Kebiasaan Aktivitas Fisik
Memulai gaya hidup aktif seringkali terasa menakutkan, namun sebenarnya dapat dilakukan secara bertahap. Kemenkes menyarankan beberapa tips:
- Mulai dari yang Kecil: Jangan langsung memaksakan diri. Mulailah dengan jalan kaki 10-15 menit setiap hari, lalu tingkatkan durasi dan intensitasnya secara bertahap.
- Cari Aktivitas yang Disukai: Keberhasilan jangka panjang bergantung pada kesenangan. Jika Anda tidak menyukai lari, coba menari, berenang, atau bersepeda.
- Jadikan Kebiasaan: Jadwalkan waktu untuk beraktivitas fisik seperti janji penting. Ajak teman atau keluarga agar lebih termotivasi.
- Manfaatkan Waktu Luang: Gunakan tangga daripada lift, parkir lebih jauh, atau jalan kaki saat membeli sesuatu yang dekat.
- Dengarkan Tubuh Anda: Istirahat jika lelah dan jangan memaksakan diri saat sakit.
- Konsultasi Profesional: Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter sebelum memulai program latihan baru.
Kemenkes terus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas fisik, mulai dari penyediaan sarana publik seperti jalur pedestrian dan taman kota, hingga kampanye edukasi yang masif. Dengan kesadaran individu dan dukungan pemerintah, diharapkan masyarakat Indonesia dapat menjadikan aktivitas fisik sebagai gaya hidup demi mewujudkan Indonesia sehat dan produktif.
Pelajari Lebih Lanjut Rekomendasi Kemenkes