Memasukkan protein hewani sejak dini adalah kunci sukses fase MPASI. Di antara berbagai pilihan ikan, ikan bandeng (Chanos chanos) sering kali menjadi primadona. Ikan air payau ini dikenal memiliki daging yang lembut dan kaya nutrisi, menjadikannya pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi si kecil yang sedang bertumbuh pesat.
Namun, kekhawatiran utama orang tua sering kali tertuju pada duri halus yang dimiliki bandeng. Untungnya, dengan teknik pengolahan yang tepat, duri halus ini dapat diminimalisir, membuka jalan bagi manfaat luar biasa yang ditawarkan oleh ikan ini.
Ikan bandeng merupakan sumber protein dan lemak sehat untuk tumbuh kembang optimal.
Bandeng unggul dalam menyediakan makronutrien esensial yang dibutuhkan bayi usia 6 bulan ke atas:
Tantangan utama dalam menyajikan bandeng adalah memisahkan duri-durinya yang halus. Berikut adalah langkah yang disarankan untuk ibu menyajikan bandeng dengan aman:
Selalu pilih bandeng yang segar. Segar ditandai dengan mata jernih, insang merah cerah, dan bau yang tidak amis. Kesegaran sangat memengaruhi tekstur dan rasa setelah dimasak.
Ada dua metode utama untuk menghilangkan duri bandeng sebelum dimasak untuk bayi:
Setelah dagingnya aman dari duri, bandeng dapat diolah menjadi berbagai hidangan pendamping ASI:
Meskipun bandeng baik, selalu perhatikan alergi. Saat memperkenalkan protein baru, berikan dalam porsi kecil terlebih dahulu dan amati reaksi bayi selama beberapa hari. Pastikan juga porsi dan tekstur selalu disesuaikan dengan usia dan kemampuan mengunyah bayi Anda. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ahli gizi.
Dengan persiapan yang cermat, ikan bandeng dapat menjadi tambahan nutrisi yang lezat dan bermanfaat dalam perjalanan MPASI buah hati Anda.