Implan adalah salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang efektif dan populer. Metode ini melibatkan penempatan batang kecil berisi hormon di bawah kulit lengan atas. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai cara memakai implan, termasuk persiapan, proses pemasangan, perawatan, hingga kelebihan dan kekurangannya.
Ilustrasi sederhana penempatan implan di lengan atas.
Apa Itu Implan?
Implan kontrasepsi adalah batang plastik fleksibel berukuran sekitar batang korek api yang ditanamkan di bawah kulit, biasanya di lengan bagian atas. Batang ini melepaskan hormon progestin secara perlahan ke dalam aliran darah, yang berfungsi untuk mencegah kehamilan. Efektivitasnya sangat tinggi, mencapai lebih dari 99%, menjadikannya salah satu metode kontrasepsi paling andal yang tersedia.
Persiapan Sebelum Pemasangan Implan
Sebelum memutuskan untuk menggunakan implan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis profesional. Dokter akan mengevaluasi riwayat kesehatan Anda, mendiskusikan pilihan kontrasepsi yang tersedia, dan memastikan bahwa implan adalah pilihan yang tepat untuk Anda. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan antara lain:
Konsultasi Medis: Diskusikan dengan dokter mengenai kondisi kesehatan Anda, riwayat menstruasi, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Penjadwalan: Pemasangan implan dapat dilakukan kapan saja selama siklus menstruasi Anda, namun seringkali disarankan untuk dipasang pada hari pertama hingga kelima menstruasi untuk memastikan Anda tidak sedang hamil.
Kondisi Kulit: Pastikan area lengan yang akan menjadi tempat pemasangan implan dalam kondisi bersih dan sehat, bebas dari luka atau infeksi.
Proses Pemasangan Implan
Pemasangan implan adalah prosedur medis yang relatif singkat dan aman, biasanya memakan waktu sekitar 10-15 menit. Proses ini dilakukan oleh tenaga medis terlatih di klinik atau rumah sakit.
Persiapan Area Pemasangan: Lengan bagian atas Anda akan dibersihkan dengan cairan antiseptik.
Anestesi Lokal: Dokter akan menyuntikkan anestesi lokal di area tempat implan akan dimasukkan. Anda akan merasakan sedikit rasa kebas, tetapi tidak akan merasakan sakit selama pemasangan.
Pemasangan Implan: Menggunakan alat khusus yang disebut aplikator, dokter akan membuat sayatan kecil di kulit dan memasukkan implan di bawah lapisan kulit. Sayatan ini biasanya tidak memerlukan jahitan, melainkan ditutup dengan plester khusus atau lem kulit.
Pengecekan: Setelah implan terpasang, dokter akan memeriksanya untuk memastikan posisinya tepat dan tidak ada masalah.
Setelah pemasangan, Anda mungkin akan merasakan sedikit nyeri atau memar di area tersebut, namun ini biasanya akan hilang dalam beberapa hari.
Perawatan Setelah Pemasangan Implan
Perawatan pasca-pemasangan implan sangat penting untuk memastikan penyembuhan yang baik dan mencegah komplikasi.
Jaga Kebersihan: Jaga agar area bekas pemasangan tetap bersih dan kering. Ikuti instruksi dokter mengenai cara membersihkan luka.
Hindari Aktivitas Berat: Selama beberapa hari pertama, hindari mengangkat beban berat atau aktivitas fisik yang berlebihan yang dapat memberi tekanan pada area pemasangan.
Perhatikan Tanda-tanda Infeksi: Segera hubungi dokter jika Anda mengalami tanda-tanda infeksi seperti kemerahan yang berlebihan, bengkak, nyeri yang meningkat, atau keluarnya nanah dari luka.
Kontrol Rutin: Dokter mungkin akan menjadwalkan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan implan berada pada posisi yang benar dan Anda tidak mengalami efek samping yang serius.
Cara Kerja Implan dalam Mencegah Kehamilan
Implan bekerja dengan cara melepaskan hormon progestin secara terus-menerus ke dalam tubuh. Progestin ini memiliki beberapa mekanisme kerja:
Menghambat Ovulasi: Hormon progestin mencegah ovarium melepaskan sel telur setiap bulan.
Mengentalkan Lendir Leher Rahim: Lendir di leher rahim menjadi lebih kental, sehingga menyulitkan sperma untuk mencapai sel telur.
Menipiskan Dinding Rahim: Dinding rahim menjadi lebih tipis, sehingga mempersulit sel telur yang berhasil dibuahi untuk menempel dan berkembang.
Kelebihan dan Kekurangan Implan
Seperti metode kontrasepsi lainnya, implan memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan.
Kelebihan:
Sangat Efektif: Tingkat kegagalannya sangat rendah.
Jangka Panjang: Efektif hingga 3-5 tahun, tergantung jenis implannya.
Praktis: Tidak perlu diingat untuk digunakan setiap hari atau setiap berhubungan seksual.
Dapat Digunakan Saat Menyusui: Aman digunakan oleh ibu menyusui.
Cepat Mengembalikan Kesuburan: Kesuburan biasanya kembali normal segera setelah implan dilepas.
Kekurangan:
Perubahan Pola Menstruasi: Bisa menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur, lebih jarang, lebih sering, atau bahkan berhenti sama sekali.
Efek Samping Hormonal: Beberapa wanita mungkin mengalami sakit kepala, jerawat, perubahan suasana hati, atau kenaikan berat badan.
Perlu Prosedur Medis: Pemasangan dan pelepasan memerlukan tindakan medis dari profesional.
Tidak Melindungi dari Infeksi Menular Seksual (IMS): Implan tidak mencegah penularan IMS.
Biaya Awal: Biaya pemasangan bisa lebih tinggi dibandingkan kontrasepsi lain yang digunakan harian.
Kapan Harus Melepas Implan?
Implan memiliki masa pakai yang tertera pada kemasannya, biasanya antara 3 hingga 5 tahun. Penting untuk menjadwalkan pelepasan implan sebelum masa pakainya habis untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Proses pelepasan sama seperti pemasangan, yaitu dengan anestesi lokal dan sayatan kecil di kulit. Anda bisa segera mengganti dengan metode kontrasepsi lain setelah pelepasan jika diinginkan.
Memahami cara memakai implan dengan benar, mulai dari persiapan hingga perawatan, adalah kunci untuk mendapatkan manfaat maksimal dari metode kontrasepsi jangka panjang ini. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan informasi yang paling akurat dan sesuai dengan kondisi Anda.