Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau Intrauterine Device (IUD) merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang efektif untuk mencegah kehamilan. Pemasangan IUD adalah prosedur medis yang relatif singkat dan aman, namun memerlukan keahlian khusus dari tenaga kesehatan profesional. Memahami proses pemasangan, serta apa yang perlu dipersiapkan dan diantisipasi, dapat membantu mengurangi kecemasan dan memastikan pengalaman yang lancar.
Apa Itu IUD?
IUD adalah alat kecil berbentuk 'T' yang terbuat dari plastik dan dilapisi tembaga atau mengandung hormon. Alat ini dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter atau bidan. Tembaga pada IUD bekerja dengan cara mengganggu pergerakan sperma dan mencegah pembuahan. IUD hormonal melepaskan hormon progestin yang mengentalkan lendir serviks (leher rahim), sehingga sperma sulit masuk ke rahim, serta menipiskan lapisan dinding rahim.
Siapa yang Cocok Menggunakan IUD?
IUD cocok untuk sebagian besar wanita usia subur yang mencari metode kontrasepsi yang efektif, reversible (dapat dilepas jika ingin hamil kembali), dan jangka panjang. Namun, ada beberapa kondisi medis yang mungkin membuat seorang wanita tidak disarankan menggunakan IUD, seperti:
Sedang hamil
Memiliki infeksi panggul aktif
Memiliki kelainan rahim yang dapat mempengaruhi penempatan IUD
Memiliki riwayat kanker serviks atau rahim yang belum ditangani
Memiliki alergi terhadap tembaga (untuk IUD tembaga)
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan untuk menentukan apakah IUD adalah pilihan yang tepat bagi Anda.
Persiapan Sebelum Pemasangan IUD
Sebelum menjalani prosedur pemasangan IUD, ada beberapa langkah persiapan yang perlu dilakukan:
Konsultasi Medis: Ini adalah langkah terpenting. Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda, riwayat reproduksi, dan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan panggul. Anda juga akan diberikan informasi lengkap mengenai jenis IUD yang tersedia, cara kerjanya, efektivitas, risiko, dan manfaatnya.
Tes Kehamilan: Dokter akan memastikan Anda tidak sedang hamil sebelum pemasangan IUD untuk menghindari komplikasi.
Tes Infeksi Menular Seksual (IMS): Tergantung pada riwayat dan risiko Anda, dokter mungkin menyarankan tes untuk IMS, terutama jika ada tanda-tanda infeksi. Memasang IUD pada kondisi infeksi aktif dapat memperburuk keadaan dan menyebabkan penyakit radang panggul (PID).
Waktu Pemasangan: Pemasangan IUD paling baik dilakukan pada saat haid. Pemasangan saat haid membantu memastikan bahwa Anda tidak hamil. Selain itu, leher rahim cenderung lebih lunak saat haid, sehingga mempermudah proses pemasangan. Namun, IUD juga bisa dipasang kapan saja jika Anda yakin tidak hamil.
Menjaga Kebersihan: Sebaiknya Anda mandi dan membersihkan area genital seperti biasa sebelum datang ke klinik.
Prosedur Pemasangan IUD
Prosedur pemasangan IUD biasanya memakan waktu sekitar 5-15 menit dan dilakukan oleh dokter atau bidan terlatih di ruang praktik atau klinik. Berikut adalah tahapan umumnya:
Posisi Pasien: Anda akan diminta untuk berbaring di meja pemeriksaan dengan posisi seperti saat melakukan pemeriksaan panggul.
Pembersihan: Dokter akan membersihkan area vagina dan leher rahim dengan cairan antiseptik untuk mencegah infeksi.
Penggunaan Spekulum: Spekulum (alat khusus) akan dimasukkan ke dalam vagina untuk membantu dokter melihat leher rahim dan menjaganya tetap terbuka. Anda mungkin merasakan sedikit tekanan saat spekulum dimasukkan.
Penentuan Posisi Rahim: Dokter mungkin menggunakan alat bernama tenakulum untuk memegang leher rahim dengan lembut dan mengukur kedalaman serta sudut rahim menggunakan sound (alat pengukur).
Pemasangan IUD: IUD akan dimasukkan ke dalam rahim menggunakan aplikator khusus. Proses ini mungkin terasa sedikit tidak nyaman, seperti kram menstruasi ringan.
Pemotongan Benang: Setelah IUD terpasang dengan benar, benang kecil yang menggantung dari IUD akan dipotong pendek, menyisakan ujungnya di leher rahim. Benang ini penting untuk memastikan IUD masih berada di tempatnya dan untuk memudahkan pelepasan IUD di kemudian hari.
Pengeluaran Alat: Spekulum dan alat lainnya akan dikeluarkan dari vagina.
Hal yang Mungkin Dirasakan Selama Pemasangan:
Sebagian besar wanita merasakan sedikit kram saat IUD dimasukkan, mirip dengan kram saat menstruasi. Beberapa mungkin juga merasakan sedikit rasa sakit atau ketidaknyamanan. Bagi sebagian kecil wanita, rasa sakit bisa lebih signifikan. Jika Anda merasa sangat cemas atau takut, bicarakan dengan dokter Anda. Dokter mungkin dapat memberikan saran atau tindakan untuk membantu Anda merasa lebih nyaman, seperti minum pereda nyeri sebelum prosedur.
Setelah Pemasangan IUD
Setelah IUD terpasang, Anda mungkin akan merasakan sedikit kram atau nyeri ringan selama beberapa jam hingga beberapa hari. Flek ringan juga bisa terjadi. Dokter biasanya akan meminta Anda untuk beristirahat sejenak sebelum pulang.
Pemeriksaan Lanjutan: Anda mungkin akan dijadwalkan untuk pemeriksaan ulang dalam beberapa minggu atau bulan setelah pemasangan untuk memastikan IUD berada di posisi yang tepat dan untuk memeriksa tanda-tanda infeksi.
Merasa Nyaman: Sebagian besar wanita dapat kembali beraktivitas normal segera setelah pemasangan.
Perhatikan Tanda Peringatan: Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala seperti nyeri hebat yang tidak mereda, demam, perdarahan yang banyak, keputihan yang tidak biasa, atau jika Anda merasa IUD Anda keluar.
Keunggulan dan Risiko IUD
Keunggulan: IUD sangat efektif (lebih dari 99%), bertahan lama (3-10 tahun tergantung jenisnya), tidak memerlukan intervensi harian, dapat digunakan saat menyusui, dan dapat dihentikan kapan saja jika ingin hamil.
Risiko: Meskipun jarang, ada beberapa risiko seperti pergeseran IUD, perforasi rahim (IUD menembus dinding rahim), infeksi panggul, atau kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim, meskipun risiko kehamilan secara keseluruhan jauh lebih rendah dengan IUD).
Memilih metode kontrasepsi adalah keputusan pribadi yang penting. Dengan memahami cara pemasangan IUD dan apa yang perlu dipersiapkan, Anda dapat membuat keputusan yang tepat untuk kesehatan reproduksi Anda.