Ali bin Abi Thalib, salah satu sahabat utama Rasulullah SAW dan Khalifah keempat, dikenal tidak hanya karena keberaniannya di medan perang dan kebijaksanaannya dalam memimpin, tetapi juga karena kedalaman spiritualitas dan doa-doanya yang penuh makna. Doa-doa beliau seringkali menjadi panutan bagi umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam memohon ketetapan hati dan menemukan pasangan hidup yang diridai Allah SWT.
Dalam pencarian jodoh, umat Muslim dianjurkan untuk menggabungkan ikhtiar (usaha) yang maksimal dengan tawakal serta doa yang tulus. Doa dari figur suci seperti Ali bin Abi Thalib memberikan dimensi spiritualitas yang kuat, mengingatkan bahwa segala urusan, termasuk jodoh, berada di tangan Yang Maha Kuasa. Beliau mengajarkan pentingnya memohon kepada Allah agar dipertemukan dengan pasangan yang membawa kebaikan dunia dan akhirat.
Bagi Ali bin Abi Thalib, pernikahan bukan sekadar penyatuan dua insan, melainkan sebuah ibadah yang bertujuan untuk mencapai ketaatan kepada Allah. Oleh karena itu, doa yang dipanjatkan harus mencerminkan tujuan luhur ini. Doa yang populer dikaitkan dengannya mengenai hajat besar, termasuk jodoh, seringkali menekankan permohonan untuk mendapatkan pasangan yang mampu menjaga agama, saling menguatkan dalam ketaatan, dan menjadi penyejuk hati.
Jodoh yang baik adalah cerminan dari kesalehan diri sendiri. Doa Ali bin Abi Thalib mengajarkan bahwa sebelum memohon pasangan yang sempurna, seseorang harus terlebih dahulu memastikan bahwa dirinya telah berusaha menjadi pribadi yang layak untuk mendapatkan pasangan tersebut. Doa adalah jembatan komunikasi tertinggi antara hamba dengan Penciptanya, memohon pertolongan di saat usaha lahiriah terasa belum membuahkan hasil.
Salah satu doa yang seringkali dinisbatkan kepada Imam Ali bin Abi Thalib, meskipun konteks aslinya lebih luas mengenai kebutuhan dan hajat mendesak, namun sangat relevan untuk diamalkan dalam memohon kemudahan mendapatkan jodoh yang saleh adalah doa yang memohon keluasan rezeki dan kebaikan dalam segala urusan. Dalam banyak riwayat, beliau mengajarkan pentingnya pengakuan atas kelemahan diri di hadapan Allah dan permohonan pertolongan yang spesifik.
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyuk, dari doa yang tidak dikabulkan, dari jiwa yang tidak pernah puas, dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari mata yang tidak meneteskan air mata, dan dari musibah yang datang tanpa peringatan."
(Adaptasi esensi doa yang menekankan permohonan keselamatan dari hal-hal yang menghalangi keberkahan, termasuk dalam urusan pernikahan.)
Inti dari doa ini saat memohon jodoh adalah memohon agar Allah menjauhkan dari "pasangan yang tidak membawa kebaikan" atau "hati yang tidak sejalan dalam ketaatan," sekaligus memohon hati yang lapang dan siap menerima ketetapan-Nya.
Selain doa permohonan perlindungan dari hal-hal negatif, doa untuk jodoh yang paling mendasar adalah yang memohon pasangan sebagaimana yang diajarkan dalam Al-Qur'an, yang mana ajaran ini selalu menjadi landasan bagi ahlul bait seperti Ali bin Abi Thalib: memohon pasangan yang menjadi penyejuk mata dan hati. Doa ini harus diiringi dengan keyakinan bahwa Allah adalah Al-Wali (Yang Maha Melindungi) dan Al-Mujeeb (Yang Maha Mengabulkan).
Penantian akan jodoh adalah ujian kesabaran. Doa Ali bin Abi Thalib bukan hanya sekadar mengucapkan kalimat, tetapi sebuah praktik spiritual yang menguatkan keyakinan bahwa Allah telah menetapkan takdir terbaik. Ketika doa dipanjatkan dengan penuh penghayatan, energi spiritual yang terpancar akan memengaruhi sikap dan pilihan kita sehari-hari. Kita akan lebih selektif, lebih fokus pada kualitas agama daripada duniawi, karena kita telah meminta pasangan yang menolong kita menuju surga.
Doa Ali bin Abi Thalib tentang jodoh mengajarkan bahwa pondasi utama dalam mencari pasangan adalah kesamaan visi keagamaan. Pasangan yang saleh akan menjadi sahabat terbaik dalam perjalanan hidup yang penuh tantangan, membantu memperbaiki kekurangan, dan merayakan kelebihan di bawah naungan ridha Ilahi. Oleh karena itu, amalkan doa dengan keyakinan penuh, maksimalkan ikhtiar dengan memperbaiki diri, dan bersabarlah menanti janji Allah yang Maha Tepat Waktu.
Semoga dengan meneladani kesalehan dan doa-doa yang tulus dari Ali bin Abi Thalib, setiap pencari jodoh akan dipertemukan dengan pasangan yang membawa keberkahan dan mengantarkan mereka menuju kebahagiaan hakiki.