Dalam upaya mengatur kehamilan, banyak pasangan mencari metode kontrasepsi yang efektif dan minim efek samping. Salah satu pilihan yang semakin populer adalah penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim atau yang dikenal sebagai IUD (Intrauterine Device). IUD non hormonal menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin menghindari paparan hormon sintetik.
IUD non hormonal, yang seringkali terbuat dari tembaga, adalah alat kecil berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga medis profesional. Cara kerjanya adalah dengan melepaskan ion tembaga yang bersifat spernisida (membunuh sperma). Tembaga ini menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi sperma, mencegah pembuahan sel telur terjadi.
Berbeda dengan IUD hormonal yang melepaskan hormon progestin, IUD non hormonal tidak memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh wanita. Hal ini menjadikannya pilihan yang sangat baik bagi wanita yang sensitif terhadap hormon, memiliki riwayat penyakit tertentu yang tidak memungkinkan penggunaan hormon, atau sedang menyusui dan ingin menjarangkan kehamilan tanpa memengaruhi kualitas ASI.
Saat ini, jenis IUD non hormonal yang paling umum dikenal dan digunakan adalah:
Ini adalah jenis IUD non hormonal yang paling sering ditemui. IUD tembaga memiliki berbagai ukuran dan bentuk, namun yang paling umum adalah berbentuk T. Kawat tembaga dililitkan di sekitar batang vertikal dan lengan horizontal dari perangkat. Beberapa jenis IUD tembaga juga dilengkapi dengan batang perak di inti batang tembaga untuk mengurangi risiko erosi tembaga, namun tetap melepaskan ion tembaga.
Mekanisme Kerja IUD Tembaga:
Keunggulan IUD Tembaga:
Potensi Kekurangan IUD Tembaga:
IUD non hormonal merupakan pilihan yang sangat baik bagi wanita dari berbagai usia dan kondisi, termasuk:
Meskipun IUD non hormonal menawarkan banyak keuntungan, penting untuk diingat bahwa setiap metode kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangannya. Keputusan untuk menggunakan IUD non hormonal sebaiknya didiskusikan secara mendalam dengan dokter atau bidan. Tenaga medis akan membantu mengevaluasi riwayat kesehatan Anda, mendiskusikan pilihan yang tersedia, serta menjelaskan potensi risiko dan manfaatnya secara rinci.
Pemeriksaan menyeluruh sebelum pemasangan IUD sangat penting untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang menjadi kontraindikasi, seperti infeksi aktif pada organ reproduksi, riwayat kehamilan ektopik sebelumnya, atau kelainan bentuk rahim tertentu. Dengan informasi yang lengkap dan konsultasi yang baik, Anda dapat memilih metode keluarga berencana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda.