Memilih alat kontrasepsi yang tepat adalah keputusan penting bagi setiap pasangan. Berbagai jenis alat Keluarga Berencana (KB) tersedia, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Salah satu keluhan yang terkadang muncul dari pengguna KB, terutama perempuan, adalah potensi kenaikan berat badan. Meskipun tidak semua orang mengalami efek samping ini, penting untuk memahami jenis KB mana yang mungkin berkontribusi pada perubahan berat badan dan bagaimana cara mengelolanya.
Kenaikan berat badan saat menggunakan KB umumnya dikaitkan dengan perubahan hormonal. Hormon, terutama estrogen dan progesteron, yang terkandung dalam beberapa metode kontrasepsi, dapat memengaruhi beberapa aspek tubuh, termasuk:
Beberapa metode kontrasepsi yang lebih sering dikaitkan dengan potensi kenaikan berat badan adalah yang berbasis hormon, terutama yang mengandung kombinasi estrogen dan progestin, atau progestin dosis tinggi. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Pil KB yang mengandung kombinasi estrogen dan progestin adalah salah satu metode yang paling umum digunakan. Meskipun sangat efektif, beberapa pengguna melaporkan kenaikan berat badan. Hal ini diduga karena efek retensi air dan potensi peningkatan nafsu makan yang disebabkan oleh hormon-hormon ini. Namun, penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa kenaikan berat badan yang signifikan jarang terjadi dan seringkali lebih terkait dengan faktor gaya hidup.
Suntikan KB yang mengandung progestin, seperti medroxyprogesterone acetate (DMPA) yang diberikan setiap tiga bulan, dikenal memiliki efek samping peningkatan nafsu makan pada sebagian penggunanya. Progestin dapat memengaruhi pusat nafsu makan di otak, yang menyebabkan rasa lapar meningkat. Ini adalah salah satu metode KB yang paling sering dikaitkan dengan kenaikan berat badan yang dilaporkan oleh penggunanya.
Implan KB adalah batang kecil yang ditanam di bawah kulit lengan dan melepaskan hormon progestin. Sebagian besar pengguna implan tidak mengalami kenaikan berat badan. Namun, ada sebagian kecil individu yang melaporkan perubahan berat badan. Mekanismenya mungkin serupa dengan suntikan KB, yaitu melalui pengaruh progestin terhadap nafsu makan atau metabolisme.
IUD hormonal melepaskan levonorgestrel, sejenis progestin, langsung ke dalam rahim. Sebagian besar pengguna IUD hormonal tidak mengalami kenaikan berat badan. Hormon yang dilepaskan sangat terlokalisir dan jumlah yang masuk ke aliran darah relatif rendah. Namun, kasus-kasus yang melaporkan kenaikan berat badan tetap ada, meskipun mungkin lebih jarang dibandingkan metode suntik atau pil.
Bagi Anda yang khawatir tentang penambahan berat badan, ada beberapa pilihan KB yang cenderung tidak memengaruhi berat badan Anda:
Kenaikan berat badan tidak selalu disebabkan oleh KB. Faktor gaya hidup seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, stres, dan kondisi medis lainnya juga memainkan peran penting. Selain itu, tubuh setiap orang merespons hormon secara berbeda.
Jika Anda mengalami kenaikan berat badan setelah menggunakan KB, jangan langsung panik. Pertimbangkan langkah-langkah berikut:
Memilih metode KB yang tepat adalah keseimbangan antara efektivitas, kenyamanan, dan efek samping yang bisa ditoleransi. Jangan ragu untuk mencari informasi dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan panduan terbaik sesuai kondisi Anda.