Ilustrasi wajan granit yang didesain modern dengan ikon makanan sehat dan anti lengket.
Wajan granit telah menjadi pilihan populer di dapur modern berkat klaim anti lengket, kemudahan pembersihan, dan tampilan estetisnya. Namun, di balik segala keunggulannya, ada beberapa kekurangan yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk membelinya. Memahami sisi lain dari wajan granit akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih bijak dan menghindari kekecewaan di kemudian hari.
Salah satu daya tarik utama wajan granit adalah lapisan anti lengketnya yang efektif. Namun, perlu diingat bahwa lapisan ini, meskipun terlihat kokoh, bukanlah sesuatu yang permanen. Seiring waktu dan penggunaan yang terus-menerus, lapisan granit bisa mengalami penurunan performa. Goresan kecil dari alat masak yang tidak tepat, penggunaan api yang terlalu besar, atau pencucian yang kasar dapat mempercepat ausnya lapisan ini. Ketika lapisan anti lengket mulai terkikis, wajan granit Anda akan kehilangan salah satu keunggulan utamanya, dan makanan bisa mulai lengket kembali.
Meskipun wajan granit umumnya aman digunakan pada api sedang, paparan panas yang berlebihan dan berkepanjangan dapat merusaknya. Panas yang sangat tinggi, terutama jika wajan dibiarkan kosong di atas kompor menyala, dapat menyebabkan lapisan granit memuai, retak, atau bahkan melepuh. Beberapa jenis wajan granit juga tidak disarankan untuk digunakan pada kompor induksi tanpa adanya lapisan dasar feromagnetik yang memadai, yang bisa menjadi batasan tersendiri.
Proses pembuatan lapisan granit sering kali melibatkan penggunaan bahan kimia tertentu. Beberapa produsen mungkin menggunakan PFOA (Perfluorooctanoic Acid) atau senyawa serupa dalam proses pelapisannya, meskipun banyak merek yang kini telah beralih ke material yang lebih aman. Penting untuk membaca label produk dan memilih wajan yang secara eksplisit menyatakan bebas PFOA atau menggunakan teknologi pelapisan yang lebih ramah lingkungan. Jika tidak, ada potensi kekhawatiran terkait emisi zat berbahaya saat wajan dipanaskan atau jika lapisan tergores.
Meskipun sering diklaim tahan lama, lapisan granit pada wajan sebenarnya cukup rentan terhadap goresan. Penggunaan alat masak dari logam, seperti spatula atau pengaduk, secara terus-menerus dapat menggores permukaan wajan dan merusak lapisan anti lengketnya. Selain itu, menjatuhkan wajan atau membenturkannya dengan benda keras juga berisiko menyebabkan retak atau pecah, terutama jika bahan dasarnya adalah aluminium atau baja.
Walaupun wajan granit dikenal mudah dibersihkan, bukan berarti perawatannya bisa diabaikan begitu saja. Untuk menjaga performa anti lengketnya, disarankan untuk mencuci wajan dengan spons lembut dan sabun cuci piring ringan, serta menghindari penggunaan sabut baja atau pembersih abrasif. Perendaman yang terlalu lama juga sebaiknya dihindari. Perawatan yang tepat memang krusial untuk semua jenis peralatan masak, namun wajan granit memerlukan sedikit lebih banyak kehati-hatian agar tidak cepat rusak.
Dibandingkan dengan wajan berbahan dasar teflon biasa atau stainless steel tanpa lapisan khusus, wajan granit cenderung memiliki harga yang lebih tinggi. Kenaikan harga ini sering kali diasosiasikan dengan teknologi pelapisan yang diklaim lebih premium dan fitur anti lengket yang lebih baik. Jika anggaran Anda terbatas, Anda mungkin perlu mempertimbangkan apakah investasi tambahan untuk wajan granit benar-benar sepadan dengan kebutuhan memasak Anda.
Wajan granit menawarkan banyak keuntungan yang membuat aktivitas memasak menjadi lebih menyenangkan dan praktis. Namun, penting untuk tetap realistis mengenai kekurangannya. Dengan memahami potensi masalah seperti daya tahan lapisan yang terbatas, kerentanan terhadap panas berlebih, risiko goresan, dan kebutuhan perawatan khusus, Anda dapat lebih terampil dalam memilih, menggunakan, dan merawat wajan granit Anda. Perhatikan detail produk, pilih merek yang terpercaya, dan selalu ikuti instruksi perawatan untuk memaksimalkan umur pakai wajan kesayangan Anda.