Bandungan, sebuah kawasan dataran tinggi di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tidak hanya menawarkan panorama alam yang sejuk dan menenangkan. Daerah ini juga menyimpan kekayaan kuliner yang otentik dan memanjakan lidah. Ketika berbicara mengenai makanan Bandungan, pikiran langsung tertuju pada kehangatan yang mampu mengusir dinginnya udara pegunungan. Berbeda dengan hidangan di kota besar, kuliner Bandungan seringkali berakar pada kesederhanaan bahan baku lokal, namun disajikan dengan cita rasa yang mendalam dan tak terlupakan.
Salah satu ikon kuliner yang wajib dicicipi adalah tahu bakso. Meskipun banyak daerah menyajikan tahu bakso, versi Bandungan memiliki tekstur dan rasa tersendiri. Tahu yang digunakan biasanya lebih lembut, dipadukan dengan isian daging (bakso) yang padat dan gurih. Beberapa warung di pinggir jalan utama Bandungan menyajikannya dalam keadaan masih panas mengepul, disiram sambal kacang atau dicocol dengan cabai rawit hijau segar. Sensasi gigitan pertama yang menghasilkan rasa gurih bertemu pedas adalah pengalaman makanan Bandungan yang sempurna. Selain tahu bakso, tahu isi dengan isian sayuran melimpah juga menjadi primadona, sangat cocok sebagai teman menyeruput teh hangat di pagi hari.
Bagi pencari sensasi rasa baru, sate kelinci adalah jawabannya. Karena lokasinya berada di area yang dekat dengan wisata alam dan perkebunan, daging kelinci menjadi salah satu sumber protein yang mudah diolah. Daging kelinci dikenal rendah lemak namun tinggi protein. Proses pembuatannya mirip sate ayam, namun bumbu marinasinya dibuat lebih kaya rempah agar aroma khas dagingnya tersamarkan. Hasilnya adalah sate yang empuk, dengan bumbu kacang atau bumbu kecap manis pedas yang meresap sempurna. Jangan khawatir, sate kelinci Bandungan disiapkan sesuai standar kebersihan, menjadikannya salah satu menu istimewa saat berburu makanan Bandungan.
Karena letaknya di dataran tinggi dengan suhu udara yang mendukung, Bandungan menjadi surga bagi para petani sayuran dan jamur. Hampir semua warung makan menawarkan menu tumisan sayur yang sangat segar. Namun, yang paling menarik adalah olahan jamur. Jamur tiram atau jamur merang diolah menjadi sup krim jamur yang kental dan menghangatkan, atau digoreng tepung renyah (crispy mushroom). Kelezatan olahan ini terletak pada kesegaran bahan baku yang dipetik langsung dari kebun. Ketika Anda mencicipi sup jamur di tengah kabut tipis, kenikmatan makanan Bandungan ini menjadi semakin berlipat ganda.
Setelah puas menikmati hidangan utama, penutup yang paling ideal adalah wedang ronde. Di Bandungan, wedang ronde disajikan dengan kuah jahe yang sangat pedas dan hangat. Isiannya berupa bola-bola ketan yang kenyal berisi kacang atau gula merah, ditambah dengan irisan roti tawar dan kolang-kaling. Kehangatan kuah jahe ini bukan sekadar penghangat tubuh, melainkan tradisi yang menyambut wisatawan setelah seharian beraktivitas di udara dingin. Menyesap wedang ronde sambil memandang kerlap-kerlip lampu kota dari kejauhan adalah cara terbaik mengakhiri petualangan makanan Bandungan Anda.
Secara keseluruhan, pesona kuliner Bandungan terletak pada kesederhanaan dan kesegarannya yang menyatu dengan lingkungan alamnya. Setiap suapan seolah membawa Anda lebih dekat dengan hawa sejuk pegunungan. Baik Anda mencari camilan gurih seperti tahu bakso, hidangan unik seperti sate kelinci, atau sekadar ingin menghangatkan diri dengan sup jamur dan wedang ronde, Bandungan selalu siap memanjakan perut Anda dengan sajian-sajian khas yang otentik. Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati kekayaan makanan Bandungan saat berkunjung ke Semarang bagian selatan ini.