Ikan bandeng, yang dikenal dengan nama ilmiah Chanos chanos, adalah salah satu komoditas perikanan air payau yang sangat populer di Indonesia. Meskipun terkenal memiliki duri halus yang cukup banyak, potensi kulinernya sangat besar. Dengan pengolahan yang tepat, bandeng dapat diubah menjadi hidangan mewah, praktis, hingga makanan siap saji yang lezat.
Kunci utama kenikmatan masakan dari bandeng terletak pada bagaimana kita mengatasi masalah durinya. Teknik tradisional seperti pengasapan, pengukusan dengan bumbu kuat, atau pengolahan bertekanan tinggi (presto) efektif melunakkan struktur tulang ikan ini, menjadikannya mudah dinikmati bahkan oleh anak-anak.
Mengapa Bandeng Begitu Digemari?
Daging bandeng memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang gurih khas ikan air payau. Kandungan nutrisinya juga tinggi, kaya akan protein dan asam lemak omega-3. Nilai ekonomisnya yang relatif terjangkau menjadikannya pilihan utama bagi banyak rumah tangga Indonesia. Keberagaman olahan bandeng mencerminkan kekayaan kuliner Nusantara.
Variasi Menggugah Selera dari Bandeng
Berikut adalah beberapa contoh masakan dari bandeng yang telah teruji kelezatannya dan wajib Anda coba:
Bandeng Presto (Tulang Lunak): Ini mungkin olahan bandeng paling populer. Dengan dimasak menggunakan panci presto dalam waktu lama, duri dan tulang ikan menjadi sangat lunak hingga bisa dikunyah bersama dagingnya. Biasanya setelah dipresto, ikan ini digoreng kering hingga renyah.
Bandeng Asap: Bandeng yang dibumbui kemudian diasapi (bisa menggunakan asap alami atau alat pengasap) menghasilkan aroma khas yang menggugah selera. Bandeng asap sering dijual sebagai oleh-oleh karena daya tahannya yang lebih lama.
Pepes Bandeng: Daun pisang menjadi wadah sempurna untuk membungkus bandeng yang telah dibumbui dengan rempah khas seperti kunyit, kemiri, dan serai. Proses pengukusan dalam daun pisang membuat bumbu meresap sempurna.
Bandeng Isi (Stuffed Milkfish): Ini adalah hidangan yang lebih 'mewah'. Daging ikan dikeluarkan dari kulitnya, dicampur dengan adonan bumbu dan isian (seperti soun, jamur, atau udang), kemudian dimasukkan kembali ke dalam kulitnya dan dikukus atau digoreng.
Gulai Bandeng: Di Sumatera, bandeng sering diolah menjadi gulai kental dengan kuah santan kuning yang kaya rempah. Rasa pedas dan gurih dari kuah gulai sangat cocok menyeimbangkan rasa gurih alami ikan.
Tips Mengolah Bandeng Agar Tidak Amis
Mengatasi bau amis pada bandeng adalah langkah krusial dalam persiapan. Beberapa langkah sederhana bisa membantu:
Menggunakan Jeruk Nipis atau Cuka: Lumuri seluruh permukaan ikan, baik luar maupun bagian perut, dengan air perasan jeruk nipis atau sedikit cuka. Diamkan sekitar 10-15 menit, lalu bilas bersih.
Teknik Pencucian Khusus: Duri halus bandeng seringkali menahan kotoran. Setelah dibersihkan, beberapa koki menyarankan untuk membalur ikan dengan campuran garam halus dan sedikit tepung beras sebelum dibilas, untuk membantu mengangkat lendir.
Membuang Insang dan Isi Perut Tuntas: Bagian insang dan isi perut adalah sumber bau amis utama. Pastikan kedua bagian ini dibuang hingga bersih.
Dengan beragamnya resep dan teknik pengolahan yang tersedia, ikan bandeng membuktikan dirinya bukan hanya sekadar ikan biasa, tetapi bahan baku serbaguna yang mampu memuaskan lidah penggemar kuliner sejati. Baik Anda memilih bandeng presto renyah atau pepes yang harum, kenikmatan masakan dari bandeng tidak akan pernah mengecewakan.