Ilustrasi tungau (lingkaran merah dan kuning) merusak daun tanaman (hijau).
Tungau merupakan salah satu hama yang kerap menyerang berbagai jenis tanaman, baik di sektor pertanian maupun hortikultura. Ukurannya yang sangat kecil seringkali membuatnya luput dari perhatian hingga kerusakan terlihat jelas. Untuk mengendalikan populasi tungau ini, petani dan pegiat tanaman mengandalkan pestisida yang dikenal sebagai akarisida. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai jenis-jenis pestisida akarisida, cara kerjanya, serta pentingnya penggunaan yang bijak.
Akarisida adalah jenis pestisida yang secara spesifik diformulasikan untuk membasmi tungau. Kata "akarisida" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu "akari" yang berarti tungau, dan "cida" yang berarti membunuh. Berbeda dengan insektisida yang menargetkan serangga, akarisida memiliki komposisi kimia yang dirancang untuk efektif terhadap tungau dan caplak, yang seringkali dikelompokkan bersama dalam ordo Acari.
Tungau, meskipun kecil, dapat menyebabkan kerugian signifikan pada tanaman. Gejala serangan tungau meliputi bercak-bercak kekuningan atau kecoklatan pada daun, daun yang mengeriting, kering, bahkan gugur. Serangan parah dapat menghambat pertumbuhan tanaman, mengurangi kualitas hasil panen, bahkan menyebabkan kematian tanaman. Tungau juga dapat menjadi vektor penyakit tanaman. Oleh karena itu, pengendalian yang efektif sangat krusial untuk menjaga kesehatan dan produktivitas tanaman.
Akarisida dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai kriteria, namun yang paling umum adalah berdasarkan mekanisme kerjanya terhadap tungau. Berikut adalah beberapa jenis utama akarisida:
Akarisida jenis ini bekerja dengan cara membunuh tungau ketika terjadi kontak langsung antara pestisida dengan tubuh tungau. Sisa residu akarisida yang menempel pada permukaan tanaman akan menjadi racun bagi tungau yang melaluinya. Keunggulan akarisida kontak adalah efeknya yang cepat terlihat. Namun, kelemahannya adalah kurang efektif jika tungau bersembunyi di bagian tanaman yang sulit dijangkau semprotan atau jika daun tanaman berguguran.
Berbeda dengan akarisida kontak, akarisida sistemik diserap oleh tanaman dan didistribusikan ke seluruh jaringan, seperti daun, batang, dan akar. Tungau akan mati ketika menghisap cairan tanaman yang telah mengandung akarisida tersebut. Kelebihan utama akarisida sistemik adalah kemampuannya menjangkau tungau yang tersembunyi dan memberikan perlindungan yang lebih tahan lama.
Akarisida translaminar memiliki kemampuan menembus lapisan daun dari satu sisi ke sisi lain. Ini berarti jika diaplikasikan pada permukaan atas daun, akarisida ini dapat mencapai tungau yang berada di permukaan bawah daun, meskipun tidak sepenuhnya terserap dan terdistribusi ke seluruh tanaman seperti akarisida sistemik.
Beberapa akarisida dirancang untuk membasmi tungau yang sudah ada (kuratif), sementara yang lain berfungsi untuk mencegah serangan tungau (preventif). Beberapa produk bahkan menggabungkan kedua fungsi tersebut. Akarisida preventif biasanya bekerja dengan membuat tanaman kurang menarik bagi tungau atau dengan menghambat telur tungau menetas.
Penggunaan akarisida, seperti halnya pestisida lainnya, harus dilakukan dengan hati-hati dan bijak untuk meminimalkan risiko terhadap lingkungan, kesehatan manusia, dan organisme non-target.
Memahami berbagai jenis pestisida akarisida dan cara penggunaannya yang tepat adalah langkah penting dalam melindungi tanaman dari ancaman tungau. Dengan pendekatan yang terinformasi dan bertanggung jawab, kita dapat menjaga kesehatan tanaman serta kelestarian lingkungan.