Ilustrasi Bandeng Presto yang siap digoreng.
Bandeng presto, dengan tekstur daging yang sangat lembut karena proses perebusan bertekanan tinggi, seringkali menjadi tantangan tersendiri saat akan digoreng. Kelembutan ini membuatnya rentan hancur saat bersentuhan dengan minyak panas. Namun, jangan khawatir, dengan beberapa trik dan persiapan yang tepat, Anda bisa mendapatkan bandeng presto goreng yang renyah di luar namun tetap lembut di dalam, tanpa khawatir ikan akan berantakan di wajan.
Kunci utama dalam menggoreng bandeng presto adalah meminimalkan kontak antara ikan yang rapuh dengan panas secara langsung sebelum lapisan luarnya mengeras. Proses ini memerlukan kesabaran dan pemilihan minyak yang tepat.
1. Persiapan Ikan Sebelum Digoreng
Setelah bandeng presto matang dan dikeluarkan dari panci presto, langkah awal yang krusial adalah pendinginan dan pengeringan.
- Pendinginan Total: Jangan pernah menggoreng bandeng presto saat masih panas atau hangat. Biarkan ikan mendingin sepenuhnya di suhu ruangan, atau lebih baik lagi, masukkan ke dalam kulkas selama minimal 2 jam (bahkan semalaman). Dingin membuat tekstur protein lebih stabil.
- Pengeringan Permukaan: Kelembapan adalah musuh utama kerenyahan dan integritas bentuk ikan. Tepuk-tepuk seluruh permukaan bandeng dengan tisu dapur hingga benar-benar kering. Jika perlu, ulangi proses penepukan setelah 15 menit.
- Pelapisan Kering (Opsional tapi Direkomendasikan): Untuk lapisan pelindung ekstra, gulingkan ikan yang sudah kering ke dalam tepung beras atau campuran tepung terigu dan sedikit maizena. Tepuk-tepuk lagi agar sisa tepung yang berlebihan terlepas.
2. Teknik Penggorengan Minyak Panas
Pemilihan jenis minyak dan suhu adalah faktor penentu keberhasilan. Jangan gunakan minyak terlalu sedikit, karena ini meningkatkan risiko ikan menempel pada dasar wajan.
- Panaskan Minyak: Panaskan minyak dalam wajan dengan api sedang cenderung besar. Suhu ideal adalah sekitar 170°C. Jika Anda tidak memiliki termometer, tes dengan memasukkan sedikit adonan tepung; jika langsung mengapung dan berdesis cepat, minyak sudah siap.
- Goreng dengan Hati-hati: Turunkan bandeng presto secara perlahan ke dalam minyak panas. Jangan memasukkan ikan terlalu dekat ke dasar wajan sekaligus. Biarkan bagian bawah ikan terbentuk kulit luar yang kokoh terlebih dahulu.
- Jangan Terlalu Sering Dibalik: Ini adalah kesalahan paling umum. Setelah ikan masuk, biarkan selama 3-4 menit tanpa diganggu. Biarkan bagian bawahnya mengeras sempurna. Baru setelah itu, balik ikan menggunakan dua spatula lebar secara bersamaan untuk meminimalkan tekanan pada satu sisi.
- Kontrol Suhu: Setelah ikan dibalik, kecilkan sedikit api menjadi sedang agar bagian dalam ikan ikut panas merata tanpa membuat lapisan luar terlalu cepat gosong. Goreng hingga kedua sisi berwarna cokelat keemasan yang cantik.
3. Mengapa Bandeng Presto Bisa Hancur?
Ada beberapa alasan mengapa bandeng presto sering mengalami tragedi di wajan:
A. Suhu Minyak Tidak Tepat: Jika minyak kurang panas, ikan akan menyerap terlalu banyak minyak sebelum permukaannya sempat kering dan mengeras, menyebabkan struktur ikan melemah dan mudah pecah saat dibolak-balik.
B. Ikan Masih Lembap: Kelembapan yang tersisa akan menciptakan uap air secara tiba-tiba saat bersentuhan dengan minyak panas, menyebabkan ledakan kecil yang merobek tekstur luar ikan.
C. Proses Pemindahan yang Kasar: Menggunakan penjepit kecil atau spatula tunggal saat memindahkan ikan yang masih sangat lembut pasti akan merusaknya. Selalu gunakan alat bantu yang lebar untuk menopang seluruh bagian ikan.
Dengan mengikuti langkah pendinginan menyeluruh, pengeringan maksimal, dan teknik penggorengan bertahap menggunakan minyak yang cukup, bandeng presto Anda akan tampil sempurna. Hasil akhirnya adalah ikan yang renyah dan garing di bagian luar (terutama bagian duri-durinya yang sudah lunak), dan siap dinikmati bersama sambal kesukaan Anda.