Kisah 25 Nabi dan Rasul
Dalam ajaran Islam, iman kepada para nabi dan rasul adalah salah satu pilar fundamental dalam Rukun Iman. Mereka adalah manusia-manusia pilihan Allah SWT yang diutus untuk membawa petunjuk, membimbing umat manusia ke jalan yang lurus, dan menegakkan kalimat tauhid. Kisah mereka bukan sekadar cerita masa lalu, melainkan sumber hikmah, teladan, dan inspirasi abadi. Berikut adalah rangkuman kisah perjuangan nabi nabi 25 yang wajib kita imani.
1. Nabi Adam AS
Nabi Adam Alaihissalam adalah manusia pertama, khalifah pertama di muka bumi, dan nabi pertama. Beliau diciptakan oleh Allah SWT dari segumpal tanah, kemudian ditiupkan ruh ke dalamnya. Adam ditempatkan di surga bersama pasangannya, Hawa. Kehidupan mereka di surga penuh dengan kenikmatan, namun Allah memberikan satu larangan: jangan mendekati pohon Khuldi. Iblis, yang sejak awal menolak sujud kepada Adam karena kesombongannya, terus-menerus menggoda mereka. Dengan tipu dayanya, Iblis berhasil meyakinkan Adam dan Hawa untuk memakan buah dari pohon terlarang tersebut. Seketika, aurat mereka terbuka, dan mereka merasakan penyesalan yang mendalam. Adam dan Hawa segera bertaubat, memanjatkan doa yang diabadikan dalam Al-Qur'an, "Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi." Taubat mereka diterima, namun sebagai konsekuensi dan bagian dari rencana besar Allah, mereka diturunkan ke bumi untuk memulai kehidupan sebagai khalifah. Di bumi, mereka belajar untuk bertahan hidup, bercocok tanam, dan membangun peradaban. Dari keturunan mereka lahirlah seluruh umat manusia. Kisah Nabi Adam mengajarkan kita tentang asal-usul manusia, bahaya kesombongan Iblis, pentingnya ketaatan, dan keagungan rahmat Allah yang selalu membuka pintu taubat bagi hamba-Nya yang tulus.
2. Nabi Idris AS
Nabi Idris Alaihissalam adalah keturunan keenam dari Nabi Adam. Beliau dikenal sebagai nabi yang sangat cerdas, rajin belajar, dan memiliki banyak keahlian. Namanya disebut sebagai orang pertama yang pandai menulis dengan pena, menjahit pakaian dari kulit binatang (sebelumnya manusia hanya menutupi tubuh dengan kulit apa adanya), dan ahli dalam ilmu perbintangan (astronomi) serta matematika. Beliau adalah seorang yang sangat tekun beribadah dan selalu berzikir kepada Allah dalam setiap hembusan napasnya. Karena tingkat ketakwaan dan ilmunya yang tinggi, Allah SWT mengangkatnya ke martabat yang tinggi. Dalam Al-Qur'an disebutkan, "Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al-Qur'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi." Terdapat berbagai riwayat yang menjelaskan tentang pengangkatan beliau ke langit, sebagai bentuk penghormatan dari Allah. Kisah Nabi Idris mengajarkan kita tentang pentingnya ilmu pengetahuan, ketekunan dalam belajar, dan bagaimana ibadah yang khusyuk dapat mengangkat derajat seorang hamba di sisi Allah.
3. Nabi Nuh AS
Nabi Nuh Alaihissalam adalah salah satu dari lima rasul Ulul Azmi, yaitu rasul yang memiliki keteguhan hati luar biasa. Beliau diutus kepada kaumnya yang telah jauh tersesat dalam penyembahan berhala. Selama ratusan tahun, siang dan malam, secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, Nabi Nuh tanpa lelah mengajak kaumnya untuk kembali menyembah Allah Yang Esa. Namun, seruannya hanya disambut dengan cemoohan, hinaan, dan penolakan. Hanya segelintir orang dari kalangan lemah yang mau beriman. Bahkan, istri dan salah seorang putranya, Kan'an, termasuk dalam barisan orang-orang kafir. Setelah berdakwah dalam waktu yang sangat lama, Nabi Nuh berdoa kepada Allah. Allah kemudian memerintahkannya untuk membuat sebuah bahtera (kapal) besar di atas bukit, jauh dari laut. Perintah ini menjadi bahan ejekan baru bagi kaumnya. Mereka menertawakan Nabi Nuh dan pengikutnya yang sibuk membuat kapal di daratan kering. Ketika kapal itu selesai, Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk membawa serta para pengikutnya yang beriman dan sepasang dari setiap jenis binatang. Lalu, datanglah azab Allah. Hujan lebat turun dari langit dan mata air memancar deras dari bumi, menenggelamkan seluruh daratan. Hanya mereka yang berada di dalam bahtera Nabi Nuh yang selamat. Kisah ini menjadi pelajaran abadi tentang kesabaran dalam berdakwah, akibat dari kesombongan dan kekafiran, serta janji pertolongan Allah bagi hamba-Nya yang taat.
4. Nabi Hud AS
Nabi Hud Alaihissalam diutus kepada kaum 'Ad, sebuah suku yang tinggal di wilayah Al-Ahqaf. Kaum 'Ad dikenal memiliki peradaban yang maju, fisik yang kuat dan tinggi besar, serta mampu membangun bangunan-bangunan megah di atas perbukitan. Namun, kekuatan dan kemakmuran itu membuat mereka sombong dan angkuh. Mereka menyembah berhala dan menolak ajakan Nabi Hud untuk bertauhid. Mereka berkata, "Siapakah yang lebih hebat kekuatannya dari kami?" Nabi Hud dengan sabar mengingatkan mereka akan nikmat Allah dan memperingatkan tentang azab jika mereka terus dalam kesesatan. Mereka justru menantang Nabi Hud untuk mendatangkan azab yang dijanjikannya. Akhirnya, Allah menimpakan azab kepada mereka. Awalnya, Allah menahan hujan hingga kaum 'Ad mengalami kekeringan hebat. Kemudian, Allah mengirimkan awan hitam yang mereka kira akan membawa hujan, namun ternyata itu adalah angin yang sangat dingin dan kencang. Selama tujuh malam delapan hari, angin topan itu memorak-porandakan kaum 'Ad, menghancurkan bangunan mereka, dan membinasakan mereka semua hingga tak bersisa. Allah menyelamatkan Nabi Hud dan para pengikutnya. Kisah ini mengajarkan bahwa kekuatan fisik dan kemegahan duniawi tidak ada artinya jika disertai dengan kesombongan dan penolakan terhadap kebenaran.
5. Nabi Saleh AS
Nabi Saleh Alaihissalam diutus kepada kaum Tsamud, yang merupakan penerus dari kaum 'Ad. Mereka juga dikenal sebagai kaum yang ahli dalam memahat gunung untuk dijadikan tempat tinggal yang indah dan mewah. Seperti pendahulunya, kemahiran dan kemakmuran membuat mereka lupa diri dan menyembah berhala. Nabi Saleh mengajak mereka untuk menyembah Allah semata. Sebagai bukti kenabiannya, kaum Tsamud menantang Nabi Saleh untuk mengeluarkan seekor unta betina dari sebuah batu besar. Dengan izin Allah, mukjizat itu pun terjadi. Seekor unta betina yang besar dan sedang bunting keluar dari dalam batu di hadapan mereka semua. Nabi Saleh berpesan agar mereka tidak mengganggu unta tersebut dan membiarkannya minum dari sumber air mereka secara bergiliran. Sebagian kecil dari mereka beriman, namun mayoritas tetap ingkar. Para pembesar kaum Tsamud yang kafir merasa terganggu dengan keberadaan unta mukjizat itu. Mereka bersekongkol dan akhirnya membunuh unta tersebut. Setelah membunuh unta itu, mereka dengan sombong menantang Nabi Saleh untuk segera mendatangkan azab. Nabi Saleh memberi mereka waktu tiga hari. Setelah tiga hari, datanglah azab Allah berupa suara petir yang menggelegar dahsyat, yang menghancurkan dan membinasakan seluruh kaum Tsamud di dalam rumah-rumah pahatan mereka. Nabi Saleh dan pengikutnya telah diperintahkan untuk pergi meninggalkan negeri itu sebelumnya, sehingga mereka selamat.
6. Nabi Ibrahim AS
Nabi Ibrahim Alaihissalam, bergelar "Khalilullah" (Kekasih Allah), adalah bapak para nabi dan salah satu rasul Ulul Azmi. Beliau lahir di tengah masyarakat penyembah berhala, bahkan ayahnya sendiri, Azar, adalah seorang pembuat patung. Sejak muda, akal kritis Ibrahim menolak kepercayaan kaumnya. Melalui pengamatan terhadap bintang, bulan, dan matahari, beliau sampai pada kesimpulan bahwa pasti ada Tuhan Yang Maha Agung yang menciptakan semuanya. Perjuangan dakwahnya dimulai dengan menghancurkan berhala-berhala sesembahan kaumnya, kecuali berhala yang paling besar. Ketika ditanya siapa yang melakukannya, beliau dengan cerdas menjawab, "Tanyakan pada berhala yang paling besar itu." Tentu saja patung itu tidak bisa menjawab, sebuah logika yang menampar kesadaran mereka, walau kesombongan tetap menguasai. Akibat perbuatannya, Ibrahim dijatuhi hukuman dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud. Namun, dengan kuasa Allah, api menjadi dingin dan menyelamatkan Nabi Ibrahim. Ini adalah salah satu mukjizatnya yang paling terkenal. Perjalanan hidupnya penuh dengan ujian berat, termasuk hijrah meninggalkan kampung halaman, penantian panjang untuk mendapatkan keturunan, hingga ujian terberat untuk menyembelih putra kesayangannya, Ismail, yang kemudian digantikan oleh Allah dengan seekor domba. Peristiwa ini menjadi cikal bakal ibadah kurban. Bersama Ismail, Nabi Ibrahim membangun kembali Ka'bah di Mekah, menjadikannya pusat peribadatan tauhid bagi seluruh umat manusia.
7. Nabi Luth AS
Nabi Luth Alaihissalam adalah keponakan dari Nabi Ibrahim. Beliau diutus untuk berdakwah kepada kaum Sodom, sebuah negeri yang masyarakatnya melakukan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh siapa pun sebelumnya: homoseksualitas. Nabi Luth dengan gigih menasihati mereka untuk meninggalkan perbuatan maksiat tersebut dan kembali kepada fitrah yang lurus. Beliau mengingatkan tentang azab Allah dan mengajak mereka untuk bertaubat. Namun, kaum Sodom justru mengolok-olok, mengancam, dan bahkan mencoba mengganggu tamu-tamu Nabi Luth (yang sebenarnya adalah para malaikat yang menyamar sebagai pemuda tampan). Karena penolakan dan kebejatan moral mereka yang sudah tidak bisa ditolerir, Allah SWT memerintahkan Nabi Luth untuk pergi meninggalkan negeri itu di akhir malam bersama keluarganya, kecuali istrinya yang termasuk orang-orang kafir karena mendukung perbuatan kaumnya. Ketika fajar menyingsing, Allah menimpakan azab yang dahsyat. Negeri Sodom dijungkirbalikkan dan dihujani dengan batu dari tanah liat yang terbakar. Kisah ini menjadi peringatan keras tentang bahaya penyimpangan seksual dan akibat dari menentang hukum alam yang telah ditetapkan Allah.
8. Nabi Ismail AS
Nabi Ismail Alaihissalam adalah putra pertama Nabi Ibrahim dari istrinya, Hajar. Kelahirannya merupakan jawaban atas doa panjang Nabi Ibrahim yang mendambakan keturunan. Atas perintah Allah, Ibrahim membawa Hajar dan Ismail yang masih bayi ke sebuah lembah yang tandus dan tidak berpenghuni, yaitu Mekah. Di sana, Ibrahim meninggalkan mereka dengan bekal seadanya, seraya berdoa dan bertawakal sepenuhnya kepada Allah. Ketika bekal air habis, Hajar berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali untuk mencari air. Peristiwa inilah yang kini diabadikan dalam ritual Sa'i pada ibadah haji dan umrah. Atas rahmat Allah, muncullah mata air Zamzam dari bawah hentakan kaki bayi Ismail. Air ini menjadi sumber kehidupan yang kemudian menarik para kafilah untuk singgah dan akhirnya membangun sebuah pemukiman. Ujian terbesar datang ketika Ismail beranjak remaja. Nabi Ibrahim mendapat perintah melalui mimpi untuk menyembelih putra satu-satunya itu. Dengan penuh ketakwaan dan kepasrahan, keduanya melaksanakan perintah tersebut. Namun, saat pisau nyaris digoreskan, Allah menggantinya dengan seekor domba besar. Ketaatan Ismail menjadi teladan luar biasa tentang bakti seorang anak kepada orang tua dan kepasrahan total kepada Sang Pencipta. Bersama ayahnya, Nabi Ibrahim, beliau meninggikan fondasi Ka'bah.
9. Nabi Ishaq AS
Nabi Ishaq Alaihissalam adalah putra kedua Nabi Ibrahim dari istrinya, Sarah. Kelahirannya juga merupakan sebuah mukjizat dan kabar gembira yang disampaikan oleh malaikat kepada Ibrahim dan Sarah yang saat itu sudah berusia sangat lanjut. Namanya, Ishaq, berasal dari kata yang berarti "tertawa," karena Sarah tertawa tak percaya ketika mendengar kabar bahwa ia akan memiliki anak di usia senjanya. Nabi Ishaq melanjutkan dakwah ayahnya di wilayah Palestina ( negeri Syam ). Beliau dikenal sebagai hamba yang saleh, berilmu, dan memiliki akhlak yang mulia. Dari keturunan Nabi Ishaq lahirlah Nabi Ya'qub, dan dari Nabi Ya'qub inilah lahir Bani Israil (anak-anak Israil, nama lain dari Ya'qub), yang kelak akan melahirkan banyak nabi dan rasul. Kehidupan Nabi Ishaq tidak banyak dirinci dalam Al-Qur'an, namun perannya sangat penting sebagai mata rantai kenabian yang menyambungkan dakwah tauhid dari Nabi Ibrahim kepada generasi-generasi berikutnya di kalangan Bani Israil.
10. Nabi Ya'qub AS
Nabi Ya'qub Alaihissalam adalah putra Nabi Ishaq dan cucu dari Nabi Ibrahim. Beliau juga dikenal dengan nama Israil. Nabi Ya'qub memiliki dua belas orang putra yang menjadi cikal bakal dua belas suku Bani Israil. Kisah hidupnya yang paling menonjol dalam Al-Qur'an adalah yang berkaitan dengan putranya, Nabi Yusuf. Nabi Ya'qub sangat mencintai Yusuf dan adiknya, Bunyamin, yang menimbulkan kecemburuan di hati saudara-saudaranya yang lain. Kecemburuan ini memuncak ketika mereka bersekongkol untuk membuang Yusuf ke dalam sumur. Mereka kemudian pulang sambil menangis dan membawa baju Yusuf yang dilumuri darah palsu, seraya berkata bahwa Yusuf telah dimakan serigala. Meskipun hatinya hancur, Nabi Ya'qub merasakan ada yang tidak beres. Beliau menunjukkan kesabaran yang luar biasa. "Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku)," ucapnya. Bertahun-tahun beliau meratapi kehilangan Yusuf hingga matanya menjadi buta karena kesedihan yang mendalam. Namun, beliau tidak pernah putus asa dari rahmat Allah. Beliau selalu yakin bahwa suatu hari akan bertemu kembali dengan Yusuf. Kesabarannya yang agung akhirnya berbuah manis ketika Allah mempertemukannya kembali dengan Yusuf yang telah menjadi pembesar di Mesir. Kisah Nabi Ya'qub adalah teladan agung tentang kesabaran dalam menghadapi musibah dan keyakinan yang tak pernah goyah terhadap pertolongan Allah.
11. Nabi Yusuf AS
Kisah Nabi Yusuf Alaihissalam adalah salah satu kisah terbaik ("Ahsanul Qasas") dalam Al-Qur'an, dipaparkan secara rinci dalam satu surat penuh, yaitu Surat Yusuf. Sejak kecil, beliau sudah menunjukkan tanda-tanda kenabian, salah satunya melalui mimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya. Mimpi ini menandakan kedudukannya yang tinggi di masa depan. Akibat kedengkian saudara-saudaranya, ia dibuang ke dalam sumur, lalu ditemukan dan dijual sebagai budak di Mesir. Beliau dibeli oleh seorang pembesar Mesir bernama Al-Aziz. Tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan dan cerdas, Yusuf menghadapi ujian berat ketika istri Al-Aziz, Zulaikha, mencoba menggodanya. Yusuf dengan tegas menolak dan memilih untuk dipenjara daripada berbuat maksiat. Di dalam penjara, beliau berdakwah dan menunjukkan kemampuannya menafsirkan mimpi. Kemampuan inilah yang akhirnya membawanya keluar dari penjara dan membawanya ke hadapan raja Mesir. Setelah berhasil menafsirkan mimpi raja tentang tujuh tahun masa subur dan tujuh tahun masa paceklik, beliau diangkat menjadi bendahara negara. Dengan kebijaksanaannya, Yusuf berhasil menyelamatkan Mesir dan negeri-negeri sekitarnya dari bencana kelaparan. Pada masa inilah saudara-saudaranya datang ke Mesir untuk mencari bahan makanan. Setelah melalui serangkaian peristiwa, Yusuf akhirnya mengungkapkan jati dirinya dan dengan lapang dada memaafkan semua perbuatan saudara-saudaranya. Kisahnya adalah pelajaran tentang kesabaran, memaafkan, menjaga kehormatan diri, dan indahnya skenario Allah.
12. Nabi Ayyub AS
Nabi Ayyub Alaihissalam adalah seorang nabi yang sangat kaya raya, memiliki banyak ternak, lahan pertanian, dan keturunan. Di atas semua nikmat itu, beliau adalah seorang hamba yang sangat taat dan bersyukur. Iblis, yang iri dengan ketakwaan Ayyub, meminta izin kepada Allah untuk mengujinya. Allah pun mengizinkan. Ujian pun datang silih berganti. Seluruh hartanya habis, ternaknya mati, dan semua anaknya meninggal dunia. Namun, Nabi Ayyub tetap bersabar dan bersyukur. Ujian terakhir adalah yang paling berat. Allah menimpakan penyakit kulit yang sangat parah di sekujur tubuhnya, hingga membuat orang-orang menjauhinya. Hanya istrinya yang setia menemaninya. Dalam penderitaan yang bertahun-tahun, beliau tidak pernah sekalipun mengeluh atau menyalahkan takdir. Doa yang beliau panjatkan pun sangat santun, "Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." Melihat kesabaran yang tiada batas itu, Allah SWT mengabulkan doanya. Allah memerintahkannya untuk menghentakkan kakinya ke tanah, lalu muncullah mata air yang sejuk untuk diminum dan mandi. Seketika, penyakitnya sembuh total. Allah kemudian mengembalikan semua hartanya, bahkan melipatgandakannya, dan memberinya keturunan yang lebih banyak. Kisah Nabi Ayyub adalah simbol tertinggi dari kesabaran dalam menghadapi ujian.
13. Nabi Syu'aib AS
Nabi Syu'aib Alaihissalam diutus kepada kaum Madyan. Mereka adalah kaum pedagang yang curang. Perbuatan maksiat utama mereka adalah mengurangi takaran dan timbangan saat berjual beli, serta melakukan berbagai bentuk penipuan dalam perniagaan. Mereka juga sering membuat kerusakan di muka bumi dengan merampok para kafilah yang lewat. Nabi Syu'aib, yang dikenal sebagai orator ulung, dengan fasih dan logis mengajak kaumnya untuk meninggalkan praktik-praktik kotor tersebut. Beliau menyeru mereka untuk menyembah Allah, berlaku adil dalam berdagang, dan tidak membuat kerusakan. Beliau mengingatkan mereka akan azab yang telah menimpa kaum-kaum sebelumnya. Namun, kaum Madyan menolak dengan sombong. Mereka menganggap ajaran Syu'aib akan merusak sistem ekonomi mereka. Mereka mengancam akan mengusir Nabi Syu'aib dan pengikutnya jika tidak kembali ke ajaran nenek moyang mereka. Karena penolakan mereka yang keras kepala, Allah menimpakan azab yang dahsyat. Mereka ditimpa gempa bumi yang hebat disertai suara petir yang memekakkan telinga, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumah-rumah mereka seolah-olah belum pernah mendiaminya. Kisah ini menjadi peringatan keras tentang pentingnya kejujuran dalam muamalah dan ekonomi.
14. Nabi Musa AS
Nabi Musa Alaihissalam adalah salah satu rasul Ulul Azmi yang kisahnya paling banyak diceritakan dalam Al-Qur'an. Beliau lahir di Mesir pada masa kekuasaan Fir'aun yang zalim, yang memerintahkan pembunuhan setiap bayi laki-laki Bani Israil. Atas ilham dari Allah, ibu Musa menghanyutkannya di Sungai Nil dalam sebuah peti. Peti itu ditemukan oleh istri Fir'aun, Asiyah, yang kemudian mengangkatnya sebagai anak. Musa tumbuh di lingkungan istana, namun takdir membawanya melarikan diri dari Mesir setelah sebuah insiden. Di negeri Madyan, beliau bertemu Nabi Syu'aib dan menikah dengan putrinya. Dalam perjalanan kembali ke Mesir, Allah berbicara langsung kepadanya di Lembah Tuwa (Sinai) dan mengangkatnya sebagai rasul. Bersama saudaranya, Harun, Musa diutus untuk menghadapi Fir'aun. Pertarungan antara kebenaran dan kebatilan pun dimulai. Allah membekali Musa dengan mukjizat-mukjizat besar, seperti tongkat yang bisa berubah menjadi ular raksasa dan tangan yang bercahaya. Mukjizat ini mengalahkan sihir para penyihir Fir'aun, yang kemudian beriman kepada Musa. Puncak perjuangannya adalah ketika beliau memimpin Bani Israil keluar dari Mesir. Saat dikejar oleh Fir'aun dan tentaranya, Allah memerintahkan Musa untuk memukulkan tongkatnya ke Laut Merah. Laut itu pun terbelah, menciptakan jalan kering bagi Musa dan kaumnya, lalu kembali menutup dan menenggelamkan Fir'aun beserta seluruh pasukannya. Di Gunung Sinai, Nabi Musa menerima kitab Taurat sebagai pedoman bagi Bani Israil.
15. Nabi Harun AS
Nabi Harun Alaihissalam adalah kakak kandung Nabi Musa. Beliau adalah partner setia dalam perjuangan dakwah Musa menghadapi Fir'aun dan membimbing Bani Israil. Atas permintaan Nabi Musa, Allah mengangkat Harun sebagai nabi untuk membantunya, karena Harun dikenal lebih fasih dalam berbicara. Peran Harun sangat krusial, baik saat berdebat dengan Fir'aun maupun saat memimpin Bani Israil. Salah satu ujian terberat bagi Nabi Harun terjadi ketika Nabi Musa pergi ke Gunung Sinai selama empat puluh hari untuk menerima wahyu. Selama kepergian Musa, seorang bernama Samiri membuat patung anak sapi dari emas yang bisa mengeluarkan suara, lalu mengajak Bani Israil untuk menyembahnya. Nabi Harun dengan tegas melarang dan menasihati mereka, namun sebagian besar dari mereka tidak mengindahkannya dan bahkan nyaris membunuhnya. Ketika Nabi Musa kembali dan melihat kaumnya kembali menyembah berhala, beliau sangat marah. Awalnya beliau menyalahkan Harun, namun Harun menjelaskan bahwa ia berada dalam posisi yang sangat lemah dan tidak berdaya menghadapi mereka. Kisah ini menunjukkan betapa sulitnya menjaga akidah suatu kaum dan pentingnya kerjasama yang solid antara para pemimpin dalam menegakkan kebenaran.
16. Nabi Zulkifli AS
Nabi Zulkifli Alaihissalam adalah seorang nabi yang dikenal karena kesabarannya dan kemampuannya memenuhi janji. Namanya, "Zulkifli," sering diartikan sebagai "orang yang memiliki kesanggupan" atau "yang menyanggupi." Ada sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa seorang raja yang sudah tua di negerinya mencari pengganti. Raja itu memberikan syarat: siapa pun yang sanggup berpuasa di siang hari, beribadah di malam hari, dan tidak pernah marah, dialah yang akan menjadi raja. Seorang pemuda (yang diyakini adalah Zulkifli) menyanggupi persyaratan tersebut. Setiap hari ia berpuasa, setiap malam ia beribadah, dan ia selalu berhasil menahan amarahnya meskipun Iblis terus berusaha memancingnya dalam berbagai bentuk. Karena konsistensinya dalam memenuhi janji dan kesabarannya yang luar biasa, ia akhirnya diangkat menjadi pemimpin. Beliau memimpin kaumnya dengan adil dan bijaksana. Al-Qur'an memujinya bersama para nabi lain sebagai orang-orang yang sabar dan saleh. Kisah Nabi Zulkifli mengajarkan kita tentang pentingnya integritas, menepati janji, dan kekuatan pengendalian diri, terutama dalam menahan amarah, yang merupakan kunci kepemimpinan yang baik.
17. Nabi Daud AS
Nabi Daud Alaihissalam adalah seorang nabi sekaligus raja bagi Bani Israil. Kisahnya dimulai saat ia masih muda dan berhasil mengalahkan Jalut (Goliath), seorang prajurit raksasa yang sangat ditakuti, hanya dengan sebuah katapel. Kemenangan ini mengangkat namanya dan membuatnya dicintai oleh rakyat. Setelah wafatnya Raja Thalut, Daud diangkat menjadi raja. Allah memberinya kerajaan yang kuat dan hikmah (kebijaksanaan) dalam memutuskan perkara. Allah juga menganugerahinya beberapa mukjizat istimewa. Beliau memiliki suara yang sangat merdu. Ketika beliau membaca kitab Zabur, gunung-gunung dan burung-burung pun ikut bertasbih bersamanya. Selain itu, Allah memberinya kemampuan untuk melunakkan besi dengan tangannya tanpa perlu api, lalu ia bisa membentuknya menjadi baju-baju zirah yang kuat untuk berperang. Nabi Daud adalah hamba yang sangat taat. Beliau dikenal dengan ibadah puasanya yang khas, yaitu berpuasa sehari dan berbuka sehari (puasa Daud), yang disebut sebagai puasa terbaik. Kepemimpinannya yang adil dan ketakwaannya yang tinggi menjadikan kerajaannya makmur dan disegani.
18. Nabi Sulaiman AS
Nabi Sulaiman Alaihissalam adalah putra dari Nabi Daud. Beliau mewarisi kerajaan dan kenabian dari ayahnya. Allah menganugerahinya kerajaan yang tidak pernah diberikan kepada siapa pun sesudahnya. Mukjizatnya sangat luar biasa. Nabi Sulaiman mampu memahami bahasa binatang, mulai dari semut hingga burung. Beliau juga diberi kekuasaan untuk mengendalikan angin, yang bisa membawanya bepergian ke mana pun dengan sangat cepat. Selain itu, bangsa jin juga tunduk di bawah perintahnya, bekerja untuk membangun istana-istana megah, kuil, dan berbagai karya arsitektur yang menakjubkan. Salah satu kisahnya yang paling terkenal adalah pertemuannya dengan Ratu Balqis dari negeri Saba'. Melalui burung Hud-hud, Sulaiman mengetahui adanya sebuah kerajaan makmur yang menyembah matahari. Beliau mengirim surat dakwah kepada Ratu Balqis, yang kemudian datang menemuinya. Untuk menunjukkan kebesaran Allah, Nabi Sulaiman memindahkan singgasana Ratu Balqis dari Saba' ke istananya dalam sekejap mata dengan bantuan seorang ahli dari kalangan jin (atau manusia yang berilmu). Melihat mukjizat dan kebijaksanaan Sulaiman, Ratu Balqis dan kaumnya akhirnya beriman kepada Allah. Kisah Nabi Sulaiman mengajarkan tentang bagaimana kekuasaan dan kekayaan yang luar biasa harus digunakan untuk bersyukur dan menyebarkan ajaran tauhid.
19. Nabi Ilyas AS
Nabi Ilyas Alaihissalam diutus kepada Bani Israil yang tinggal di Ba'labak. Pada masa itu, mereka kembali menyimpang dari ajaran tauhid dan menyembah sebuah berhala besar bernama Ba'al. Nabi Ilyas dengan tegas dan berani menyeru mereka untuk meninggalkan penyembahan berhala dan kembali menyembah Allah. Beliau menantang keyakinan mereka dan menunjukkan kesesatan mereka. Namun, kaumnya, yang dipimpin oleh seorang raja yang zalim, menolak dakwahnya. Mereka bahkan berusaha untuk membunuh Nabi Ilyas. Sebagai hukuman, Allah menimpakan kemarau panjang selama bertahun-tahun atas doa Nabi Ilyas. Kemarau itu menyebabkan penderitaan dan kelaparan yang hebat. Setelah beberapa lama, Nabi Ilyas kembali dan berdoa kepada Allah untuk menurunkan hujan. Allah mengabulkan doanya, dan hujan pun turun. Meskipun melihat mukjizat tersebut, hanya sebagian kecil dari mereka yang beriman, sementara mayoritas tetap dalam kekafiran. Karena terus menerus diancam, Nabi Ilyas pun bersembunyi dan melanjutkan dakwahnya kepada orang-orang yang mau menerima kebenaran.
20. Nabi Ilyasa AS
Nabi Ilyasa Alaihissalam adalah murid dan penerus dakwah Nabi Ilyas. Setelah Nabi Ilyas wafat (atau diangkat oleh Allah), Nabi Ilyasa melanjutkan misinya untuk membimbing Bani Israil. Selama kepemimpinannya, kaumnya hidup dalam kedamaian dan ketaatan kepada ajaran Allah. Nabi Ilyasa dianugerahi beberapa mukjizat oleh Allah, yang menguatkan kenabiannya dan membuat Bani Israil patuh kepadanya. Beliau dikenal sebagai seorang nabi yang saleh dan bijaksana. Beliau terus membimbing kaumnya untuk tetap berada di jalan yang lurus, menyembah Allah semata, dan menjauhi perbuatan-perbuatan syirik yang pernah dilakukan oleh generasi sebelumnya. Di bawah bimbingan beliau, Bani Israil sempat menikmati masa-masa kemakmuran dan ketentraman. Namun, setelah beliau wafat, Bani Israil kembali berbuat kerusakan, melupakan ajaran nabi mereka, dan kembali kepada kemaksiatan, yang pada akhirnya mendatangkan kehancuran bagi mereka.
21. Nabi Yunus AS
Nabi Yunus Alaihissalam diutus kepada penduduk Ninawa, di wilayah Irak. Beliau berdakwah mengajak mereka untuk meninggalkan penyembahan berhala dan bertaubat kepada Allah. Namun, kaumnya bersikap keras kepala dan menolak ajarannya. Merasa putus asa dan marah, Nabi Yunus meninggalkan kaumnya tanpa izin dari Allah, seraya mengancam bahwa azab akan segera datang. Beliau kemudian menaiki sebuah kapal. Di tengah laut, kapal itu dihantam badai hebat dan nyaris tenggelam. Untuk meringankan beban, para penumpang melakukan undian untuk menentukan siapa yang harus dilemparkan ke laut. Undian itu jatuh kepada Nabi Yunus sebanyak tiga kali. Sadar bahwa ini adalah karena kesalahannya meninggalkan tugas dakwah, beliau pun pasrah dan menceburkan diri ke laut. Dengan kuasa Allah, seekor ikan paus raksasa menelannya hidup-hidup. Di dalam perut ikan yang gelap, Nabi Yunus menyadari kesalahannya. Beliau tiada henti berdoa dan bertaubat, mengucapkan kalimat tasbih yang terkenal, "Laa ilaaha illa Anta, Subhanaka, inni kuntu minazh zhalimin" (Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim). Allah menerima taubatnya dan memerintahkan ikan itu untuk memuntahkannya di tepi pantai dalam keadaan sakit. Sementara itu, kaumnya di Ninawa, setelah melihat tanda-tanda datangnya azab, merasa takut dan akhirnya bertaubat secara massal. Kisah ini mengajarkan tentang pentingnya kesabaran dalam berdakwah dan keutamaan bertaubat.
22. Nabi Zakaria AS
Nabi Zakaria Alaihissalam adalah seorang nabi dari kalangan Bani Israil yang bertugas memelihara Baitul Maqdis. Beliau adalah wali dari Maryam, ibu Nabi Isa. Hingga usia yang sangat senja, Nabi Zakaria dan istrinya belum dikaruniai seorang anak. Namun, beliau tidak pernah putus asa berdoa. Suatu hari, ketika melihat Maryam mendapatkan rezeki buah-buahan musim panas di musim dingin secara ajaib di mihrabnya, keyakinan Zakaria semakin kuat. Beliau berdoa dengan suara yang lirih di mihrabnya, memohon kepada Allah seorang putra yang akan mewarisi kenabian dan membimbing kaumnya. Allah SWT mengabulkan doanya. Malaikat Jibril datang membawa kabar gembira bahwa ia akan mendapatkan seorang putra bernama Yahya, padahal istrinya mandul dan ia sendiri sudah sangat tua. Sebagai tanda, Allah membuat Nabi Zakaria tidak bisa berbicara dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat, dan memerintahkannya untuk banyak berzikir. Kelahiran Nabi Yahya adalah sebuah mukjizat yang menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah.
23. Nabi Yahya AS
Nabi Yahya Alaihissalam adalah putra Nabi Zakaria yang kelahirannya merupakan sebuah mukjizat. Sejak kecil, Allah telah memberinya hikmah, kecerdasan, dan pengetahuan mendalam tentang kitab Taurat. Beliau tumbuh menjadi seorang pemuda yang sangat saleh, zuhud, dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya. Nabi Yahya dikenal dengan ketegasannya dalam menegakkan kebenaran dan syariat Allah. Beliau tidak takut pada siapa pun kecuali Allah. Perjuangannya yang paling dikenal adalah ketika beliau dengan tegas menentang rencana Raja Herodes yang ingin menikahi keponakannya sendiri, Herodias, sebuah pernikahan yang jelas-jelas diharamkan dalam syariat Taurat. Meskipun menghadapi ancaman penguasa, Nabi Yahya tidak pernah surut. Akibat ketegasannya ini, Raja Herodes, atas hasutan Herodias, memerintahkan penangkapan dan akhirnya pembunuhan Nabi Yahya. Beliau wafat sebagai syahid, mempertahankan hukum Allah hingga akhir hayatnya. Kisahnya menjadi teladan tentang keberanian dalam menyuarakan kebenaran di hadapan penguasa yang zalim.
24. Nabi Isa AS
Nabi Isa Alaihissalam adalah salah satu rasul Ulul Azmi, dan kelahirannya adalah sebuah mukjizat besar. Beliau lahir dari seorang perawan suci, Maryam, tanpa seorang ayah. Kelahirannya yang ajaib ini sempat menimbulkan fitnah di kalangan Bani Israil. Namun, atas kuasa Allah, Nabi Isa yang masih bayi dalam buaian bisa berbicara dan menjelaskan statusnya sebagai hamba dan nabi Allah. "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi." Sejak muda, beliau telah menunjukkan kecerdasan dan kesalehan yang luar biasa. Allah menganugerahinya banyak mukjizat untuk membuktikan kenabiannya kepada Bani Israil yang keras hati. Di antara mukjizatnya adalah menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta, serta menciptakan burung dari tanah liat lalu meniupnya hingga hidup, semua atas izin Allah. Beliau juga bisa memberitahukan apa yang orang makan dan simpan di rumah mereka. Dakwah Nabi Isa menekankan pada cinta kasih, penyucian jiwa, dan penegakan kembali hukum Taurat yang telah banyak diselewengkan. Namun, dakwahnya ditentang keras oleh para pendeta Yahudi yang merasa kedudukan mereka terancam. Mereka bersekongkol untuk membunuhnya. Namun, Allah menyelamatkan Nabi Isa. Allah membuat orang lain (dipercaya sebagai Yudas Iskariot) diserupakan dengannya, sehingga dialah yang ditangkap dan disalib, sementara Nabi Isa diangkat oleh Allah ke langit. Beliau akan kembali turun ke bumi di akhir zaman untuk membunuh Dajjal dan menegakkan keadilan.
25. Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah nabi dan rasul terakhir (Khatamul Anbiya'), penutup para nabi. Beliau diutus untuk seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Lahir di Mekah sebagai seorang anak yatim, beliau dikenal sejak muda dengan gelar Al-Amin (yang terpercaya) karena kejujuran dan akhlaknya yang mulia. Pada usia empat puluh tahun, beliau menerima wahyu pertama di Gua Hira melalui Malaikat Jibril. Tiga tahun pertama, dakwah dilakukan secara sembunyi-sembunyi, lalu dilanjutkan secara terang-terangan. Dakwah tauhid ini mendapat tantangan hebat dari kaum kafir Quraisy di Mekah. Beliau dan para pengikutnya mengalami berbagai bentuk intimidasi, penyiksaan, dan pemboikotan. Puncak dari tekanan ini adalah peristiwa hijrah ke Madinah, yang menjadi tonggak berdirinya masyarakat Islam pertama. Di Madinah, Nabi Muhammad SAW tidak hanya berperan sebagai pemimpin spiritual, tetapi juga sebagai kepala negara, panglima perang, dan hakim yang adil. Beliau menyatukan suku-suku yang saling bermusuhan, membangun masjid sebagai pusat kegiatan umat, dan menetapkan konstitusi (Piagam Madinah) yang mengatur kehidupan bermasyarakat yang majemuk. Melalui serangkaian perjuangan, termasuk dalam perang-perang besar seperti Badar, Uhud, dan Khandaq, Islam akhirnya meraih kemenangan dengan peristiwa Fathu Makkah (Pembebasan Mekah), di mana beliau memasuki kota kelahirannya tanpa pertumpahan darah dan menghancurkan semua berhala di sekitar Ka'bah. Mukjizat terbesarnya adalah Al-Qur'an, kitab suci yang keasliannya terjaga hingga kini, menjadi pedoman hidup yang sempurna. Seluruh hidupnya, perkataannya, perbuatannya, dan ketetapannya (Sunnah) menjadi suri teladan terbaik bagi seluruh umat manusia.
Penutup: Satu Pesan Universal
Dari kisah nabi nabi 25 yang agung ini, terbentang sebuah benang merah yang kokoh: ajaran Tauhid. Dari Adam hingga Muhammad, pesan mereka sama dan universal, yaitu mengajak umat manusia untuk menyembah hanya kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, serta menjauhi segala bentuk persekutuan terhadap-Nya. Perjuangan, kesabaran, keteguhan, dan akhlak mulia mereka adalah cahaya petunjuk yang tak akan pernah padam, menjadi sumber inspirasi dan pelajaran bagi kita dalam menavigasi kehidupan di dunia ini menuju keridaan-Nya.