Memilih alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) adalah keputusan penting bagi banyak wanita yang mencari metode pencegahan kehamilan jangka panjang dan efektif. Namun, setelah pasang IUD, beberapa wanita mungkin mengalami perubahan pada tubuh mereka, salah satunya adalah peningkatan jumlah keputihan. Jika Anda mengamati adanya keputihan banyak setelah pemasangan IUD, penting untuk memahami apa yang mungkin menyebabkannya, kapan harus khawatir, dan langkah apa yang bisa diambil.
Keputihan adalah cairan alami yang diproduksi oleh vagina. Fungsinya adalah menjaga kebersihan vagina, melumasi, dan melindungi dari infeksi. Keputihan yang normal biasanya memiliki ciri-ciri:
Perubahan jumlah dan konsistensi keputihan adalah hal yang wajar. Namun, ketika Anda mengalami peningkatan keputihan banyak setelah pasang IUD, ini bisa menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran.
Ada beberapa alasan mengapa Anda mungkin mengalami keputihan banyak setelah pemasangan IUD:
Secara alami, tubuh dapat merespons kehadiran benda asing di dalam rahim. IUD, meskipun dirancang agar kompatibel dengan tubuh, tetap dianggap sebagai benda asing. Respons ini bisa berupa peningkatan produksi lendir untuk mencoba "membersihkan" atau mengadaptasi diri terhadap keberadaan IUD. Keputihan ini biasanya jernih atau keputihan pucat dan tidak disertai gejala lain yang mengkhawatirkan.
Jika Anda menggunakan IUD hormonal (seperti Mirena, Kyleena, Skyla, atau Liletta), perubahan pada kadar hormon di dalam tubuh Anda dapat memengaruhi produksi lendir serviks. Meskipun banyak wanita dengan IUD hormonal mengalami menstruasi yang lebih ringan atau bahkan berhenti menstruasi, beberapa mungkin mengalami perubahan pada keputihan, termasuk peningkatan jumlahnya di awal penggunaan.
Proses pemasangan IUD dapat menyebabkan sedikit iritasi pada dinding rahim atau leher rahim. Tubuh akan merespons ini dengan meningkatkan aliran darah dan produksi lendir untuk membantu penyembuhan. Keputihan ini biasanya bersifat sementara dan akan mereda seiring waktu.
Ini adalah salah satu penyebab paling penting yang harus disingkirkan. Pemasangan IUD, meskipun prosedur medis yang steril, bisa saja bersamaan dengan adanya infeksi yang belum terdeteksi sebelumnya, atau dalam kasus yang jarang, dapat mempermudah timbulnya infeksi jika kebersihan tidak dijaga. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi seringkali disertai dengan:
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter.
Dalam kasus yang jarang terjadi, IUD bisa sedikit bergeser dari posisi optimalnya. Pergeseran ini kadang-kadang dapat menyebabkan iritasi dan peningkatan keputihan. Namun, pergeseran IUD yang signifikan biasanya akan disertai dengan gejala lain seperti nyeri panggul, kram, atau perubahan pola perdarahan.
Meskipun peningkatan keputihan setelah pasang IUD bisa normal, ada beberapa tanda yang mengharuskan Anda segera mencari pertolongan medis:
Gejala-gejala ini bisa menjadi indikasi adanya infeksi (seperti penyakit radang panggul/PID), reaksi alergi, atau masalah lain yang memerlukan penanganan segera.
Jika Anda mengalami keputihan banyak setelah pasang IUD dan tidak disertai gejala mengkhawatirkan, beberapa langkah berikut bisa membantu:
Keputihan yang lebih banyak setelah pasang IUD bisa menjadi fenomena yang normal sebagai respons adaptasi tubuh. Namun, sangat penting untuk tetap waspada terhadap tanda-tanda infeksi atau komplikasi lainnya. Dengan pemantauan yang cermat dan komunikasi terbuka dengan tenaga medis, Anda dapat memastikan kesehatan reproduksi Anda tetap terjaga dengan baik setelah menggunakan IUD.