Pemasangan AKDR: Panduan Lengkap & Aman untuk Pengguna Baru

Uterus Tanda Penahan

Ilustrasi sederhana pemasangan AKDR di dalam rahim.

Pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), yang lebih dikenal dengan sebutan IUD (Intrauterine Device), merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang sangat efektif dan banyak dipilih oleh wanita di seluruh dunia. Keberadaannya sebagai pilihan yang praktis dan andal menjadikannya primadona bagi mereka yang mencari perlindungan kehamilan tanpa perlu memikirkan dosis harian atau mingguan. Namun, seperti halnya prosedur medis lainnya, pemahaman yang baik mengenai proses pemasangan, manfaat, risiko, serta perawatan pasca-pemasangan sangatlah penting untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Apa Itu AKDR dan Bagaimana Cara Kerjanya?

AKDR adalah alat kecil berbentuk T yang terbuat dari plastik dan biasanya dililit kawat tembaga atau mengandung hormon progestin. Alat ini dimasukkan ke dalam rongga rahim oleh tenaga medis profesional. Cara kerjanya adalah dengan mengganggu pergerakan sperma agar tidak dapat mencapai sel telur, serta mencegah implantasi sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim. AKDR yang mengandung tembaga bekerja dengan mengeluarkan ion tembaga yang bersifat spernisida (membunuh sperma) dan mengubah lingkungan rahim sehingga tidak ramah bagi implantasi. Sementara itu, AKDR hormonal melepaskan hormon progestin yang bekerja menebalkan lendir serviks sehingga menyulitkan sperma masuk, menipiskan lapisan dinding rahim (endometrium), dan terkadang juga menghambat ovulasi.

Proses Pemasangan AKDR: Langkah demi Langkah

Pemasangan AKDR adalah prosedur yang relatif cepat dan biasanya dilakukan di klinik atau praktik dokter. Berikut adalah gambaran umum prosesnya:

  1. Persiapan: Anda akan diminta untuk berbaring dalam posisi seperti pemeriksaan panggul. Dokter atau bidan akan membersihkan area vagina dan serviks.
  2. Pemeriksaan Awal: Tenaga medis akan menggunakan spekulum untuk membuka dinding vagina agar dapat melihat serviks dengan jelas. Terkadang, dilakukan pemeriksaan panggul untuk memastikan posisi rahim.
  3. Pengukuran Rahim: Menggunakan alat yang disebut tenakulum, leher rahim akan dipegang dan diukur kedalaman rongga rahim menggunakan alat bernama sonde uterus. Ini penting untuk memastikan AKDR terpasang pada posisi yang tepat.
  4. Pemasangan AKDR: AKDR akan dimasukkan ke dalam alat peluncur khusus yang kemudian dimasukkan melalui serviks ke dalam rongga rahim. Setelah berada di tempat yang tepat, alat peluncur akan ditarik keluar, meninggalkan AKDR di dalam rahim.
  5. Pemotongan Tali AKDR: Tali AKDR yang keluar dari leher rahim akan dipotong pendek, cukup agar dapat dirasakan saat pemeriksaan vagina. Tali ini berfungsi sebagai penanda untuk memeriksa posisi AKDR di kemudian hari.
  6. Perasaan Pasca-Pemasangan: Sebagian wanita mungkin merasakan sedikit kram saat pemasangan. Dokter atau bidan akan memastikan Anda merasa nyaman sebelum Anda bangkit.
Penting: Pemasangan AKDR sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis terlatih seperti dokter kandungan atau bidan. Jangan pernah mencoba memasang AKDR sendiri.

Manfaat Pemasangan AKDR

Memilih AKDR sebagai metode kontrasepsi menawarkan berbagai keunggulan signifikan:

Potensi Efek Samping dan Risiko

Meskipun aman bagi kebanyakan wanita, ada beberapa potensi efek samping dan risiko yang perlu diperhatikan:

Penting untuk segera menghubungi tenaga medis jika Anda mengalami nyeri perut yang parah, perdarahan yang banyak, demam, atau jika Anda mencurigai AKDR telah bergeser.

Perawatan dan Pemeriksaan Pasca-Pemasangan

Setelah AKDR terpasang, beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:

Memilih AKDR adalah keputusan pribadi yang penting. Dengan memahami proses pemasangan, manfaat, dan potensi risikonya, Anda dapat membuat pilihan yang tepat untuk kesehatan reproduksi Anda. Selalu konsultasikan dengan tenaga medis profesional untuk mendapatkan informasi yang paling akurat dan sesuai dengan kondisi Anda.

🏠 Homepage