Cara Menggunakan KB Implan: Panduan Lengkap untuk Pilihan Kontrasepsi Jangka Panjang
Memilih metode kontrasepsi yang tepat adalah keputusan penting bagi banyak individu dan pasangan.
Salah satu pilihan yang semakin populer karena efektivitas dan kenyamanannya adalah KB implan.
KB implan, juga dikenal sebagai susuk KB, adalah metode kontrasepsi jangka panjang yang
mengeluarkan hormon progestin secara perlahan ke dalam aliran darah. Artikel ini akan
membahas secara mendalam cara menggunakan KB implan, mulai dari pemasangan, cara kerjanya,
kelebihan, kekurangan, hingga apa yang perlu diperhatikan setelah pemasangan.
Apa Itu KB Implan?
KB implan adalah batang kecil, fleksibel, dan berukuran sekitar 4 cm yang ditanam di bawah
kulit lengan bagian atas, biasanya di lengan non-dominan. Implan ini mengandung hormon
progestin, seperti levonorgestrel atau etonorgestrel, yang dilepaskan secara bertahap
selama periode waktu tertentu, biasanya 3 hingga 5 tahun, tergantung jenis implannya.
Hormon ini bekerja dengan mencegah ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium), mengentalkan
lendir serviks sehingga menyulitkan sperma mencapai rahim, dan menipiskan lapisan rahim
(endometrium) sehingga jika terjadi pembuahan, implantasi tidak dapat terjadi.
Proses Pemasangan KB Implan
Pemasangan KB implan adalah prosedur medis sederhana yang biasanya dilakukan oleh tenaga
kesehatan terlatih, seperti dokter atau bidan. Proses ini umumnya memakan waktu kurang dari
10 menit. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pemasangan implan:
Konsultasi dan Persiapan: Sebelum pemasangan, Anda akan berkonsultasi
dengan tenaga kesehatan untuk memastikan KB implan adalah pilihan yang tepat bagi Anda.
Mereka akan menjelaskan manfaat, risiko, dan menjawab pertanyaan Anda.
Anestesi Lokal: Lengan bagian atas yang akan menjadi lokasi pemasangan
akan dibersihkan dengan antiseptik. Kemudian, anestesi lokal akan disuntikkan ke area
tersebut untuk memastikan Anda tidak merasakan sakit selama prosedur.
Pemasangan Implan: Dengan menggunakan alat khusus yang disebut aplikator,
implan akan dimasukkan ke bawah kulit. Aplikator ini dirancang untuk meminimalkan
trauma pada jaringan.
Penutupan Luka: Setelah implan terpasang dengan benar, luka kecil yang
terjadi akan ditutup dengan plester atau jahitan steril.
Perawatan Pasca Pemasangan: Anda mungkin akan diberikan instruksi mengenai
perawatan luka, seperti menjaga area tersebut tetap bersih dan kering, serta kapan
jahitan dapat dilepas jika ada.
Bagaimana Cara Kerja KB Implan?
KB implan bekerja dengan melepaskan hormon progestin ke dalam aliran darah. Progestin ini
memiliki beberapa mekanisme kerja utama untuk mencegah kehamilan:
Menekan Ovulasi: Hormon progestin dapat mengganggu sinyal hormon yang
mengatur siklus menstruasi, sehingga mencegah ovarium melepaskan sel telur.
Mengentalkan Lendir Serviks: Lendir yang keluar dari leher rahim menjadi
lebih kental, sehingga mempersulit pergerakan sperma untuk mencapai rahim dan membuahi
sel telur.
Menipiskan Lapisan Rahim: Lapisan dinding rahim (endometrium) menjadi
lebih tipis, sehingga jika pun terjadi pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan
sulit untuk menempel dan berkembang.
Kelebihan KB Implan
KB implan menawarkan sejumlah keuntungan signifikan yang menjadikannya pilihan yang menarik:
Efektivitas Tinggi: KB implan adalah salah satu metode kontrasepsi paling
efektif yang tersedia, dengan tingkat kegagalan kurang dari 1% jika digunakan dengan benar.
Jangka Panjang: Sekali terpasang, implan dapat memberikan perlindungan
kehamilan hingga 3-5 tahun, mengurangi kebutuhan untuk mengingat pil setiap hari.
Nyaman: Setelah pemasangan, Anda tidak perlu melakukan apa pun terkait kontrasepsi
sampai tiba waktunya untuk penggantian.
Dapat Dikembalikan (Reversibel): Kesuburan biasanya kembali normal
beberapa minggu setelah implan dilepas.
Cocok untuk Ibu Menyusui: KB implan umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui
karena tidak mengandung estrogen yang dapat mempengaruhi produksi ASI.
Mengurangi Nyeri Haid: Bagi sebagian wanita, KB implan dapat membantu mengurangi
nyeri saat menstruasi.
Potensi Kekurangan dan Efek Samping
Meskipun sangat efektif, KB implan juga memiliki potensi kekurangan dan efek samping yang perlu
dipertimbangkan:
Perubahan Pola Haid: Ini adalah efek samping yang paling umum. Haid bisa menjadi
tidak teratur, lebih ringan, lebih berat, atau bahkan berhenti sama sekali.
Sakit Kepala: Beberapa wanita mengalami sakit kepala setelah pemasangan.
Perubahan Berat Badan: Meskipun tidak semua wanita mengalaminya, beberapa melaporkan
peningkatan berat badan.
Perubahan Suasana Hati: Ada kemungkinan perubahan suasana hati atau depresi pada sebagian
wanita.
Jerawat: KB implan dapat menyebabkan atau memperburuk jerawat.
Nyeri pada Lokasi Pemasangan: Beberapa wanita merasakan nyeri, memar, atau pembengkakan
di area pemasangan, terutama pada awal.
Tidak Melindungi dari Infeksi Menular Seksual (IMS): KB implan tidak memberikan
perlindungan terhadap IMS.
Membutuhkan Prosedur Medis: Pemasangan dan pelepasan implan memerlukan intervensi
medis.
Kapan KB Implan Harus Dilepas atau Diganti?
KB implan memiliki masa pakai yang ditentukan, biasanya 3 atau 5 tahun, tergantung pada jenis
implan yang digunakan. Sangat penting untuk memperhatikan tanggal kadaluwarsa implan Anda.
Jika implan sudah kadaluwarsa dan belum diganti, efektivitasnya akan menurun, dan ada risiko
kehamilan. Jika Anda ingin melanjutkan penggunaan kontrasepsi jangka panjang, implan lama dapat
dilepas dan diganti dengan yang baru pada saat yang bersamaan. Jika Anda memutuskan untuk tidak
melanjutkan penggunaan KB implan, maka implan harus dilepas sesuai jadwal yang ditentukan oleh
tenaga kesehatan.
Memutuskan KB Implan
KB implan adalah pilihan kontrasepsi yang aman dan sangat efektif untuk banyak wanita.
Penting untuk mendiskusikan kebutuhan dan kekhawatiran Anda dengan profesional kesehatan
untuk menentukan apakah KB implan adalah metode yang tepat untuk Anda. Dengan memahami
cara kerja, pemasangan, kelebihan, dan potensi efek sampingnya, Anda dapat membuat
keputusan yang terinformasi tentang kesehatan reproduksi Anda.